Jumat, 30 Desember 2011

Mulai hemat air dari sekarang, atau tidak mandi kelak!

Baiklah tema postingan blog gue kali ini tentang Konservasi Sumber Daya Air. Terdengar susah? Kalo iya, berarti kalian sama kayak gue ketika pertama kali baca tema lomba blog writing competition ini. Sempet mikir, kok temanya susah banget ya? Tapi setelah gue cari beberapa sumbernya, ini enggak rumit kok. Bahkan masalah ini harusnya akrab banget sama kehidupan kita sehari-hari. Konservasi itu artinya penghematan. Dari situ aja harusnya kita udah tau dong maksudnya. Yep, ini tentang penghematan sumber daya air.


Kalau dibilang sumber daya air, sudah pasti maksudnya air bersih yang bisa diminum dan digunakan untuk kebutuhan manusia sehari-hari. Sebenernya gue menemukan beberapa fakta menarik soal ini.

Yang utama adalah bahwa bumi ini memang sebagian besar terdiri dari air, Namun hanya 4% yang merupakan air tawar. Sedangkan ¾ bagian dari 4% itu berupa es dan tidak bisa dimanfaatkan, itu berarti hanya tinggal 1% sisanya dan terus berkurang. Dengan demikian, usaha yang harus dilakukan adalah mempertahankan air tawar yang hanya 1% itu tetap berada di darat, karena akan sia-sia jika sudah mengalir ke laut. Jika kondisinya terus seperti ini, maka stok air bersih akan semakin langka. Dan kelak kita harus membayar mahal hanya untuk mandi. Untuk berenang jangan ditanya, perosotan air di Water Boom tidak akan bisa beroperasi karena kekurangan stok air. 

Itu baru sedikit fakta yang berhubungan dengan pentingnya penghematan sumber daya air. Banyak cara yang dilakukan untuk mempertahankan air tawar tetap berada di darat, contohnya saja pembuatan waduk, filter air, resapan air dan lain-lain. Tapi sekarang gue enggak mau ngebahas itu. Memang banyak para ahli yang sudah mengusahakan cara tersebut, namun sebagai seorang mahasiswa yang belum bisa berkontribusi banyak dalam hal ini, gue harus memikirkan cara yang lebih simpel untuk menghemat penggunaan air.

Sebenernya udah lumayan lama sejak gue menjadi pelopor penghematan listrik di rumah, tapi setelah gue baca fakta-fakta diatas, ternyata penghematan terhadap air bersih juga enggak kalah penting. Mungkin banyak dari kalian yang belum merasakan bagaimana rasanya kekurangan air bersih. Coba deh main-main ke daerah Jakarta Utara, dan rasakan air disana. Waktu itu gue pernah numpang shalat di salah satu masjid disana dan saat berwudhu, airnya terasa payau. Ini salah satu bukti bahwa air laut sudah mulai menyerap dan bercampur dengan air tanah.

Nah, sekarang apa yang bisa kita lakukan untuk mendukung usaha penghematan air ini? Terutama untuk kalian yang juga belum bisa berkontribusi banyak. Tenang aja, kalau tau caranya, kita juga bisa ikut membantu menghemat air kok :D

1.Untuk yang punya jadwal tugas mencuci piring, biasakan menggunakan kembali air bilasan untuk membasahi piring—atau biasanya baskom untuk memasak nasi di rice cooker—yang masih lengket karena nasi yang kering.

2.Cara pertama berlaku juga untuk mencuci baju. Gunakan air bilasan terakhir (yang tidak terlalu kotor) untuk diberi detergen dan digunakan mencuci kembali. 

3.Jika mencuci beras atau apapun yang nantinya akan membuang air hasil mencuci—kecuali air sabun—jangan langsung dibuang, pergunakanlah untuk menyiram tanaman.

4.Menghemat air bukan berarti tidak minum seharian. Itu bukan menghemat, itu bunuh diri.
Minumlah air yang cukup. Dan itu bukan berarti minum segalon seperti manusia di atas. Ingat, tubuh anda bukan dispenser. 

5.Menghemat air juga bukan berarti tidak mandi. Itu bukan menghemat, itu jorok.

Ingat, mandi teratur. Dengan air, bukan bola.
















Dan juga bukan dengan uang.


















6.Bagi yang merasa masih mandi menggunakan pasangan ember dan gayung, sebisa mungkin diganti dengan sistem shower. Air yang mengalir dari shower akan lebih efisien untuk membersihkan tubuh secara keseluruhan.

7.Saran terakhir, jangan menggunakan alasan menghemat air untuk ‘jarang mencuci pakaian’. Tetap cuci pakaian dengan rutin, jangan mencuci jaket setahun sekali, jangan mencuci celana jins tiga bulan sekali, dan jangan menerapkan prinsip side A side B pada pakaian dalam anda.























Sebagai mahasiswa (terutama yang nge-kos) pasti pernah tergoda untuk melakukan hal diatas. Sekali lagi, JANGAN! Cuci pakaian secara teratur, yang dihemat itu airnya, bukan pakaiannya.

Sekali lagi, usaha penghematan sumber daya air bukan hanya tanggung jawab beberapa pihak saja, namun tanggung jawab kita semua. Jika kita mengerti betapa pentingnya air bagi kehidupan, maka mulailah menghemat air dari sekarang, dari diri sendiri, dan dari hal yang kecil (berasa pernah denger kalimat ini dimana gitu…). 

Kamis, 22 Desember 2011

SELAMAT HARI IBU!

SELAMAT HARI IBU SEMUANYA! Terutama untuk para ibu yang sudah berusaha keras menjalankan tugas paling mulia, merawat dan memebesarkan generasi penerus bangsa :3

Untuk mama di surga sana, Semoga Allah memeberikan mama tempat terbaik disisiNya karena selama hidup di dunia telah memberikan kami kasih sayang dan cinta yang tiada habisnya. 
Maaf belum sempat memberikan yang terbaik untuk mama. Belum bisa nunjukin toga juga... tunggu sebentar lagi, ya. Hehehe.

Dibawah ini salam untuk ibu-ibu yang lain 

Untuk bule' Tatik, seseorang yang sudah kuanggap sebagai ibu sendiri setelah kepergian mama karena perhatiannya yang begitu besar pada kami. Makasih banyak yaa, nanti pas aku lulus pasti main ke Magetan kok, janji :)

Untuk Tante Ami, Ibu yang begitu aktif membesarkan sepupu-sepupuku yang imut dan lucu meski sibuk ngantor. Terima kasih karena begitu setia menjadi teman saat susah dan senang.

Untuk Mama-san
Meskipun cuma sehari bertemu, namun sudah membuatku merasakan 'keluarga' di Jepang sana.

Untuk Youko-neesan & Minako-neesan
Kalian adalah ibu yang sangat baik dan perhatian sehingga Ryuuchan dan Hayachan tumbuh menjadi anak yang baik pula. Terima kasih telah memberikan kesempatan padaku untuk merasakan menjadi bagian dari keluarga kalian.

Untuk mamanya Nurul Maulidia (Ruru)
Terimakasih dan maaf selalu merepotkan karena keseringan menjadikan rumah tante sebagai pelarian saat saya lagi suntuk dirumah :D 
Dan jangan lupa ajarin ngerajut ya tantee.... saya bentar lagi lulus kok :) Ahahay~

Untuk mamanya Sarah Lathifah (Saa)
Tanteee~ makasih banyak atas perhatiannya karena sudah dianggap seperti anak sendiri sewaktu saya nginep di sana. 

Untuk mamanya Rizka Agustina (Zu)
Walaupun belum pernah nginep di sana, tapi saya sering ngerepotin tante soalnya nyambang mulu buat ngerecokin anak tante, hohoho. Makasih ya tante... lain kali biarin si Rizka jalan-jalan sambil nginep di rumah temen juga, biar enggak jadi anak rumahan terus XD

Untuk mamanya Fitriyani (Zha)
Makasih udah ngebiarin kita ngerecok di rumah tante sampe jadi berantakan gitu. Niatnya sih mau bikin farewell party buat Zha, tapi malah jauh dari harapan :DD 

Untuk mamanya Eka Fajarini (Echa)
Makasih udah mau susah-susah ngurusin Echa... #lah 
Makasih tetep mau nerima kita di rumah tante meski kita berlima kebanyakan bacot disana :3

Untuk mamanya sankyoudai (Anniz, Cutha, Alia)
Tanteee, makasih banget udah menyediakan tempat latihan buat izanai di rumah tante. Makasih udah dibikinin cake pisang coklat pas ulang tahunnya Keii. Makasih banyak udah jadi temen dari anak-anak NeX :D Tante gaul banget deh~ ^_^)b

Untuk mamanya Laras Annisa Maharani
Banyak-banyak terima kasih karena tante sudah menjadi teman baik mama dari dulu sampai sekarang. Makasih karena bantuannya kemarin saat 100 harian mama. Semoga saya jadi pindah rumah ke daerah sana lagi, supaya bisa deket sama tante dan Laras, hehe.

Untuk mamanya Ruka
Tanteee... makasih banyak udah nampung saya di rumah tante selama berhari-hari tanpa protes :D lain kali boleh dong saya homestay lagi di sana, hehehe :D

Dan untuk semua ibu yang belum disebutkan~
Terutama yang rumahnya pernah saya sambangin, TERIMA KASIIIH!

Kalo dipikir-pikir, gue sering banget nginep di rumah orang ya? 
Mungkin nanti di profil bisa ditulis begini :
Nama : Nana
Hobi : Nginep di rumah orang
 
Apapun itu, sengaco apapun tulisan di atas, saya cuma mau ngucapin terima kasih yang tulus untuk semua ibu di dunia, terutama yang telah memberikan apapun pada saya yang notabennya anak orang lain ini. TERIMA KASIH DAN SELAMAT HARI IBU!
 

Senin, 19 Desember 2011

Kembar? Mirip? Doppelganger? Atau menghemat cetakan?

Doppelganger disebut juga kembaran yang misterius. Doppelganger diambil dari kata bahasa Jerman   doppelgänger yang berarti double walker. Mudahnya, doppelganger adalah banyangan dari manusia yang berada di belahan dunia lain (ada yang menyebutnya hantu). 

Lalu bagaimana dengan fenomena dua orang yang mempunyai wajah sangat mirip sedangkan mereka berdua berada di tempat yang berbeda. Jelas bukan 'kembar' karena mereka tidak dilahirkan oleh satu ibu pada waktu yang bersamaan. Dua orang yang mempunyai wajah serupa (mirip) sangat banyak, lalu apa istilah untuk dua orang yang sangat serupa satu sama lain? Kembar? Mirip? Doppelganger? Atau mereka ada karena penghematan penggunaan cetakan manusia? 

Sebenernya postingan ini cuma keisengan gue aja yang lagi mikirin orang-orang yang bener-bener mirip satu sama lain, seperti mereka-mereka di bawah ini.

1. Kamenashi Kazuya (KAT-TUN) & Nao (Kagrra)
Sebelum gue bocorin mana si Kame dan mana si Nao, coba ditebak sendiri :D

Dua gambar dari kiri itu Nao, terus dua gambar setelahnya Kame, dan terakhir Nao lagi. Ada yang bener? :D

Dua orang ini menurut gue amat sangat mirip dengan syarat posisi mereka lagi kalem, rambut enggak dimacem-macemin dan enggak melakukan pose konyol. Sayangnya karena Nao keseringan berpose konyol dan model rambutnya yang ajaib, jadi enggak susah lagi membedakan dua orang ini.

2. Fukuda Saki & Agnes Monica
Ayo silahkan ditebak lagi, hahahaha.

Dari kiri itu Saki, terus dua foto setelahnya si Agnes, sisanya Saki lagi.
Pertama kali menyadari kemiripan dua orang ini sewaktu nonton IS~Otoko demo Onna demo Nai Sei~
Gue kira yang main si Agnes, ternyata bukan. Tapi beneran mereka mirip banget (terutama senyumnya), yang beda cuma warna kulitnya aja. Kulit Agnes sedikit lebih coklat.

3. Tomoya Nagase & Tora Sudiro

Langsung aja ya, 2 gambar dari kiri Nagase, terus Tora, Nagase dan Tora lagi.
Untung gue nonton dorama 'Tiger & Dragon' duluan sebelum 'My Boss My Hero', karena di dorama Tiger & Dragon, rambut Nagase cepat dan ada sedikit brewoknya, mirip banget sama Tora Sudiro. Jadi berkat itulah gue menyadari kemiripan mereka.

Dari wajah yang begitu mirip, ada satu hal yang membedakan fisik mereka. Yaitu...
Gigi.
Giginya Tora ketara banget gingsulnya sedangkan gigi Nagase rapi (mungkin dikikir), kalo mereka berdua foto lagi senyum, pasti ketara deh, dijamin.

Okee...
yang terakhir adalah...
sebenernya gue enggak mau majang ini sih, tapi udah terlanjur dibikin, ya... tak apalah... semoga gue enggak dibacok sama orangnya.

Nah, foto diatas itu Keita Furuya (LEAD) (kiri) dan...err... kakak jejadian gue...perlu sebut nama nggak ya? 

Apa? Enggak penting? Emang enggak sih. Oke enggak usah sebut nama.

Dibilang mirip banget juga enggak sih...cakepan Keita kemana-mana *siap2 diamuk-amuk*

Yang mirip adalah bentuk muka mereka yang sama-sama kotak dan...apalagi ya?
Rambut? jelas beda...
Warna kulit apalagi...
Yah, entah kenapa gue ngerasa mereka mirip dari beberapa sisi. 

Itu juga foto jaman SMA, kalo sekarang sih udah enggak mirip sama sekali... udah ketuaan, ya nggak bang? XDD

Oke, sebelum gue babak belur, mari kita akhiri sampai disini. 
Sebelum saya tutup ceramah ini, sekiranya ada yang berkenan memberikan rekomendasi dua manusia yang sangat mirip satu sama lain selain tiga pasang manusia diatas, silahkan layangkan pendapat anda di bawah. 

Tengkyuuuu~

By : Nana yang terlalu bahagia hari ini bimbingan skripsi berjalan lancar sampe2 bisa bersikap sok santai dan nulis blog dengan tenang. 



Jumat, 09 Desember 2011

IFA (Indonesian Fanfiction Award) 2011, demi Apollo, fic gue masuk!

Tadi enggak sengaja liat nominasi yang udah masuk tahap seleksi dan vote di page Indonesian Fanfiction Award 2011, dan demi apa fanfic gue bisa masuk sana? nyasar?

Jadi, udah hampir 1 tahun gue aktif di Fanfiction.net untuk menyalurkan hobi menulis dan hasrat terpendam pada karakter tertentu di anime/manga/manhua favorit gue di sana. Sebelum masuk ke 3-4 bulan terakhir ini, gue emang kayak orang gila nulisnya, apalagi waktu PPL. Gue selalu nulis fanfiction saat ada waktu luang di SMA. Yah, seenggaknya itu bisa mengurangi stress gue berhadapan sama bocah-bocah SMA. 

Ternyata lumayan berbuah juga fanfiction yang gue tulis iseng-iseng itu. Kayaknya nyata banget ya, kalo cerita humor emang gampang masuk ke banyak orang. Yah, gue agak susah bikin genre cerita diluar itu, sih. 

Awalnya enggak nyangka juga ada 7 fanfic gue yang masuk ke tahap penjurian dari ribuan fic yang masuk ke Fanfiction.net. Tapi waktu itu gue pikir, Ah, itukan hasil usulan dari author-author lain di FFn, siapa tahu emang ada yang suka sama fanfic gue dan ngedaftarin disana. Gue sebenernya juga enggak ngikutin perkembangan IFA sih, paling liat-liat aja fic siapa yang masuk, terus ikutan baca karena kalo udah masuk sana berarti lumayan bagus kan? --> mau enaknya aja.

Tapi pas tiba-tiba liat satu fic gue nangkring di kategori 'Favourite fanfiction for multichapter' kaget juga. Ini enggak salah?


Jujur aja, Hetaparody ABO emang cukup beken karena reviewnya cukup banyak menurut gue, tapi...

Reviewnya itu rata-rata membandingkan kepribadian mereka sesuai karakter golongan darah yang gue tulis di fic itu. Cuma beberapa aja yang emang review fic itu secara keseluruhan, dari segi karakter asli Hetalianya dan plotnya. Jadi gue malah kaget kenapa fic itu yang masuk nominasi.

Tapi sudahlah, kalo masuk ya Alhamdulillah :3
Toh enggak mungkin menang karena di chapter 1 ada bagian dalam bentuk chat yang sebenernya melanggar guidelines. Yah, itu sebenernya cuma menyesuaikan cerita aja sih. Mereka lagi di studio TV dan script film rata-rata begitu kan, ya? #enggakyakin

Ngomong-ngomong kenapa gue malah vote Hunter x Hunter untuk best fandom ya? LOL!
Padahal selama setengah tahun lebih nangkringnya di Hetalia terus. Abis Alluka kawaii sih. terus?

Pasti abis ini ada yang mikir, ini nih jenis blogger yang suka ngomong sendiri, nanya sendiri, jawab sendiri.... pasti gak punya temen.

 

Rabu, 30 November 2011

Lupa apa sengaja?

Hari ini gue ngampus, dengan tujuan makan, tukeran data, pinjem buku di perpus dan pulang.

Malapetaka ini terjadi di salah satu tempat makan langganan di kampus gue. Hampir tiap ke kampus, pasti gue sempetin mampir kesana buat makan atau sekedar nyemil. Berhubung makanannya enak, bersih dan enggak terlalu menguras kantong. 

Hari inipun seperti biasa gue mampir kesana bareng sachan. Beruntung enggak ada peraturan dilarang bawa makan dari luar, gue bawa bento untuk makan disana (wahahaha, masa-masa berhemat ini). Gue cuma pesen es teh manis + vegetable salad (untuk nambah asupan gizi).

Kita berdua ngobrol dan tukeran data disitu, cukup lama... sampe makanannya abis dan piring+gelas udah diangkutin ke belakang sama mas-masnya. Meja kita bersih, dan kita masih ngobrol. Berhubung sama-sama enggak mau kesorean, dan gue juga ada keperluan di perpus, kita langsung pergi--masih sambil ngobrol.

Enggak begitu jauh, ada mas-mas yang manggil kita berdua lewat pintu belakang.

"Mbak, sebentar mbak..." 

Kita berdua langsung nengok dong. Dalem otak gue saat itu 'apa? apa gue ketinggalan barang? Enggak ah kayaknya, gue cuma bawa tas satu kok'. Kayaknya waktu itu sachan juga mikir hal yang sama kayak gue, berhubung dia juga suka ketinggalan barang.

satu detik...

dua detik...

tig-- 

"Astagfirullah!!" kata kita berdua udah kayak koor.

Saat itu secara bersamaan kita nyadar kalo.... makanannya belon dibayar -_______-
dogol banget, super duper begoooo! Malu-maluin abis. Lebih malu lagi karna lupanya jamaahan. Kelewatan banget.

Akhirnya kita bayar lewat pintu belakang sambil minta maap.
 
KITA BERDUA EMANG PIKUN KELEWATAN! MAAP YA MAS! MBAK! 
ITU BUKAN SENGAJA KOK, SUER!

Jumat, 25 November 2011

Natal masih sebulan lagi, eh dapet kartu natal kemaren

Kaget ya liat judulnya? Hahaha. Gue juga kaget.

Kemaren ada surat beramplop ijo yang isinya lumayan tebel. Ternyata pas dibuka, isinya surat dan kartu natal (yang kecepetan) nah lo. Apa ini salah alamat? Bukan, ini bukan lagunya Ayu TingTing. Eh, itumah alamat palsu, ya? Alamatnya bener dan namanya pun bener, buat gue. Pertanyaannya adalah, dari siapa?

Ternyata itu surat dari Youko-neesan, my beloved homestay family. 

Sebelum ngomongin pantes ato enggaknya gue dapet ucapan & kartu natal, ini kartunya.
lucu banget kartunya, ahahahaha :D
yang lebih lucu lagi, setelah youko-neesan bilang "Merry Christmas" ada tulisan (religion chigau?) #ngakak ada-ada aja nee-san. Padahal udah jelas-jelas tau gue muslim :)

Meskipun enggak bisa bales ucapan natalnya, mungkin nanti sebagai ucapan terima kasih bakal gue kirim sesuatu yang lain, hahaha.

Semua berawan dari niat, meskipun salah, gue masih terkesan sama neesan yang sengaja nyariin kartu natal yang lucu begitu :D

Berkat nee-san, sekarang jadi rajin surat-suratan lagi :) pas terima dan megang surat kiriman dari orang lain itu rasanya bahagia banget, enggak bisa dibandingin sama terima email meskipun kalo pake email cepet sampe dan lebih praktis. Meskipun sekarang kantor pos sepi karena orang-orang udah beralih ke internet, ternyata emang gue enggak bisa lepas sama yang namanya surat-menyurat. Pantesan bapak penjaga kantor pos deket rumah kenal banget sama gue, sering bolak-balik sih, hohoho. Makasih ya pak, kantor posnya enggak ditutup meski sepi peminat :)

Kamis, 10 November 2011

Stand Up Comedy (Comedy itu lahannya cowok)

Sesuai judul, kali ini gue mau ngebahas soal Stand Up Comedy, atau kata Kak Isman HS sesuatu yang disebut Komtung (komedi tunggal). Satu orang diri di depan audience dan ngelawak dengan porsi lebih banyak kata-kata dibanding gerakan.
Para comic di Stand Up Nite #5 (pas gue sama mimi nonton) 
credit : pandji.com

Seperti yang gue bahas di postingan sebelumnya, gue salah satu penikmat komedi dan Stand Up Comedy menjadi salah satu sasaran gue. Dan kalau ada yang ngikutin Stand Up Comedy kayak gue, kalian pasti tau kalo para comic itu rata-rata cowok. Oke, ada beberapa cewek juga, tapi sejauh ini belum ada yang jadi favorit gue. Mbak Miund lumayan sih :>

Kalo gue perhatiin, pelaku komedi itu emang rata-rata cowok. Bukan hanya dari Stand Up Comedy, coba liat bentuk komedi lain baik yang lisan maupun tulisan, semua cowok. Mungkin kalian bisa ngitung berapa orang cewek yang bisa sukses di dunia komedi, saking jarangnya.

Nah setelah gue mengadakan penelitian sederhana (saking sederhananya, gue enggak butuh alat apapun), gue menyimpulkan beberapa alasan kenapa komedi itu lahannya cowok.

1. Perbedaan Gender
Gue bukan pendukung persamaan gender, karena diliat dari sisi manapun cewek sama cowok emang beda. Gue sendiri ogah kalo disamain sama cowok. Nah, kenapa dalam komedi perbedaan gender berpengaruh besar? Simpel. Cowok yang kecewek-cewek-an (bencong) jadi lucu. Cewek kecowok-cowok-an (tomboy) lebih sering jadi keren, bukan lucu.

2. Cewek itu sensitif
Ini alasan lain cewek kurang bisa berhasil di dunia komedi. Mereka lebih banyak memakai perasaan dibanding logika. Saat cowok-cowok bebas ngomong apa yang mereka mau tanpa terikat perasaan, cewek-cewek biasanya memilih diam karena ada perasaan enggak enak kalo ngomong terlalu frontal.

3. Image itu penting
Coba itung, berapa banyak comic cowok yang mengaku wajah mereka pas-pasan? Cowok enggak terlalu khawatir imej nya rusak karena dia sadar dari awal kalo dirinya memang pas-pasan. Kebanyakan mereka enggak terlalu ambil pusing saat harus menjelek-jelekan diri sendiri di hadapan audience. Cewek? boro-boro. Ketek basah dikit aja bisa jadi alasan enggak jadi beli tas diskonan.

4. Senjata cowok itu keberanian, kalo cewek? Airmata.
Liat berapa banyak cowok yang berani telanjang dada di tempat umum, cewek? mana berani. Eh? enggak gitu juga ya?

Sejauh penelitian gue sih baru nemu 4 alesan itu, kalo nemu alesan lain lapor segera ke gue XD

Karena alesan itu juga bacaan cowok enggak jauh-jauh dari humor (dan err... hal-hal dewasa mungkin) sedangkan bacaan cewek enggak jauh-jauh dari cinta dan segala hal yang berhubungan dengan 'happily ever after'. Ngomong-ngomong yang baca twilight sampe tamat pasti ngerti banget artinya happily ever after.

Dua hal itu emang udah kodrat mungkin. Meskipun ada yang menyangkal pendapat gue diatas, faktanya mayoritas tetep seperti itu, CMIIW~

Ngomong-ngomong, kenapa tiba-tiba gue ngebahas beginian?

Sebenernya....

Waktu itu gue sempet terpikir untuk nyoba ikutan stand up comedy (serius, jangan ketawa...)

Saking kepikirannya, tau-tau di otak gue udah bermunculan aja materi-materi lawakannya. Tapi setelah gue pikir-pikir, kayaknya gue enggak seberani itu deh...

Ditambah lagi, mungkin hilang ingatan gue bakal kambuh dan kemungkinan besar lebih parah daripada Asep Suaji. Jadi MC aja tiba-tiba suka nge-blank.
 
Dan alasan terakhir adalah (mungkin sama kayak alasan comic2 lain), gue takut dibilang garing. Seperti kata seseorang, garing itu adalah kata tersadis di dunia komedi. Kalo udah dibilang garing, setiap komedian enggak tau kudu bales apa saking tertohoknya. 

Karena itulah, gue nulis aja deh, enggak usah ngomong depan orang banyak. Berhubung gue aslinya kalem sih ya, jadi agak susah ngomong di depan orang banyak (kalo temen-temen pada baca ini, pasti gue langsung dibombardir).




Kamis, 03 November 2011

Hobby & Interest

Entah sejak kapan punya nick name Nana di dunia maya meski 100% enggak nyambung sama nama asli, kecuali huruf awalnya doang. Nama keluarga di belakang Nana masih ganti-ganti dan abstrak, untuk amannya mending enggak usah dipake. Nama keluarga yang sudah menjadi korban antara lain: Zaoldyeck, Yamashita, Koyama, Takahashi… sebentar lagi mungkin ganti jadi Matano, berhubung itu nama keluarga neesan disana, wahaha. 

Oke serius. Ehem. Sekarang gue lagi mau mendata segala hobi gue. Kenapa? Kok kayaknya penting banget gue ngebahas gituan? 

 Penting. Soalnya kalo bikin akun di dunia maya pasti ada pertanyaan soal interest dan gue selalu bingung ngisinya saking banyaknya. Kadang banyak yang terlewat dan kadang gue nggak bisa ngurutin dari yang paling gue suka. Mari kita list dari awal. Hmmm…. 

Sesuatu yang membuat gue tertarik adalah,  

Komik (yang dengan segera merambah ke manga dan anime) 
Awalnya bukan manga atau anime, semua bermula dari komik. Apapun itu. Disney, The Smurf, Asterix & Obelix, Lucky Luke, TinTin, Gaston…semua komik gue lahap bagaikan makhluk yang selalu kelaparan. Iyep, gue hobi baca, apapun gue baca, bahkan buku tebel psikologi abnormal pun abis gue baca meskipun skimming. Dari semua komik yang gue baca, ujung-ujungnya gue ke manga. Karena manga itu macem-macem jenisnya dan perkembangannya cepet banget. Lo enggak bakal keabisan bacaan dari manga, yah meski harus merogoh kocek untuk ngumpulinnya. Kalo ngomong soal manga emang enggak akan bisa lepas dari anime. Gue nonton banyak anime, meski gue akui, versi manga biasanya lebih bagus dan lebih memuaskan. 
Berkat komik, gue menemukan sebuah hobi yang sangat menyenangkan, yaitu baca. Gue belajar baca di TK dan bacaan pertama gue itu komik Sailor Moon yang full color (inget aja). Kalo diitung-itung buku yang udah gue baca sampe sekarang berapa banyak ya? Dulu sih gue males banget beli novel. Tapi meski begitu, novel yang gue baca udah nggak keitung. Kalo sekarang sih mau enggak mau gue beli novel yang gue idam-idamkan, berhubung enggak tau mau pinjem kemana. Guru penanggung jawab di perpustakaan SMP gue sampe apal banget dan sering minta bantuan gue untuk bantu-bantu di perpus. Gue sih oke-oke aja berhubung itu tempat tongkrongan gue tiap istirahat. Dulu ada perpustakaan kecil di deket rumah, setelah beberapa lama langganan disana, gue akhirnya cuma dateng sesekali untuk nanya ada buku baru apa enggak, berhubung yang disana udah hampir semuanya gue baca -___- 

Badminton 
Gue lupa kapan tepatnya gue suka banget nonton badminton. Mungkin sekitar kelas 3 SMP. Saat Piala Sudirman berpindah tangan dari Indonesia ke China setelah sekian kali dipertahankan. Sangat disayangkan gue jadi pemerhati badminton justru saat kemampuan badminton Indonesia mulai menurun. Apa jangan-jangan gara-gara gue mulai suka, jadi begitu? #eh Atlit yang paling gue suka itu Simon Santoso. Tapi setelah nonton banyak pertandingan, gue hampir suka semua atlit Indonesia. Menurut gue, mainnya mereka enggak jelek kok, tergolong bagus malah. Sayangnya masih kurang stabil, kadang bisa bagus banget, kadang kalo lagi jelek ya jelek banget. Harusnya enggak ada perbedaan sejauh itu. Tapi ya, gue bisa apa sebagai pengamat, itu kan tergantung usaha para atlitnya juga. Gue yakin kalo mereka berusaha dan latihan terus, pasti bisa rebut banyak gelar dari pemain-pemain China kok. 

Bahasa 
 Gue juga lupa kapan tepatnya gue cinta banget sama yang namanya bahasa. Padahal dulu gue benci setengah mati sama yang namanya Bahasa Inggris. Yah, walaupun benci, gue enggak bego-bego banget soal bahasa Inggris soalnya gue ikut les (meskipun males-malesan) dan mau enggak mau masuk ke otak juga. Tapi gue udah memutuskan mau ngambil jurusan bahasa Jepang sejak SMP berhubung gue suka banget sama animanga dan kebudayaan Jepang lainnya. Semakin mendalami bahasa Jepang, gue sadar bahasa yang lain (terutama Inggris) memegang peranan yang sangat penting di kehidupan manusia. Dan bertransformasilah gue dari yang awalnya amit-amit-benci-banget sama bahasa Inggris jadi mulai suka. Selain tiga bahasa itu, gue juga pernah dapet pendidikan (meski sebentar) bahasa Jawa dan bahasa Prancis. Itu juga gue sebel karena enggak masuk-masuk ke otak. Waktu kuliah, gue malah ngambil semester tambahan bahasa Itali. Semakin banyak bahasa yang gue pelajari, semakin gue sadar kalo gue emang suka belajar bahasa. Tiap bahasa punya keunikannya masing-masing. Baik dari bentuk huruf, struktur, makna dan lain-lain. Seandainya gue diberkahi otak yang super encer dan bisa menguasai satu bahasa dengan waktu relatif singkat, gue pasti udah bisa bahasa Russia & Belanda sekarang #eeaa

Musik (Dari Barat, Jepang, Indonesia…sampai Spanyol) 
Dulu gue enggak terlalu gimana-gimana banget sama musik. Berhubung gue suka jejepangan, y ague dengerin musik-musik Jepang. Saking kebanyakannya lagu-lagu Jepang di harddisk, gue mulai mencoba lagu-lagu lain. Ini masih nyambung sama kesukaan gue sama bahasa. Karena gue suka macem-macem bahasa, apa salahnya gue dengerin musik sekalian denger bahasa negara lain? Dan mulailah mp3 gue menjadi sangat random. Dari lagu Indonesia sampe lagu Finlandia ada. 

 Sebenernya gue suka lagu yang menurut gue easy listening, apapun itu. Tapi kalo ditanya genre favorit, pasti gue jawab hiphop/rap. Ini semua bermula… Kapan ya? Gue lupa. Pokoknya Gue suka banget sama genre ini, merupakan tantangan tersendiri untuk ngikutin nyanyi si rapper, dan itu asik! XD 

Humor 
Gue tanya deh, siapa sih yang enggak suka humor? Harusnya wajar ya seseorang suka komedi/humor. Tapi kayaknya gue agak berlebihan soal ini. Gue sampe bela-belain ngubek-ngubek dunia maya untuk nyari blog-blog yang lucu, ngikutin perkembangan stand up comedy di Indonesia dari awal sampe jadi besar sekarang ini, mulai koleksi buku-buku yang gaya tulisan humornya unik dan enggak bosen dibaca-baca ulang. 

Saking keabisan video stand up comedy Indonesia untuk ditonton, gue mulai nontonin stand up comedy luar negeri, dan terjangkit virus jeffafa dunHAM. Dalam sekejap, gue yang males banget nontonin video tanpa sub itu agak kesulitan ngerapiin data video Jeff Dunham yang mulai membludak di lepi. 

Fotografi 
Sebenernya gue dari dulu emang suka potret-potret ini-itu, makanya selalu jadi sie.dokumentasi di setiap kepanitian (selain emang karena kerjaannya paling enteng :P). Tapi gue belum pernah serius soal ini. Belum sampe saat diajarin Ruka sekilas soal teknik fotografi :D gue jatuh cinta, uhuyy. Gue enggak pernah menyangka hobi fotografi bisa semenyenangkan ini :D Dan semakin gue suka, semakin gue belajar, semakin gue ngerasa ilmu gue sedikit banget. Gue masih mau coba-coba banyak hal. Tapi seperti yang lain bilang, hobi fotografi itu hobi yang mahal #sigh 

Iya, emang. Mahal banget malah -___- 
Tapi mau gimana lagi, gue udah terlanjur suka. Susah buat mundur kalo udah begini. 

Makhluk-makhluk unyuh 
Seperti kebanyakan cewek-cewek lainnya (oh iya, gue cewek), gue suka barang-barang yang lucu. Meski terkadang artian lucu disini suka beda dari pandangan orang lain XD Akhir-akhir ini gue suka banget sama Peanut, Rirakkuma, Danbo dan Domo-kun… 

Kalo gue sebut semua makhluk unyuh-unyuh yang gue demen, nggak selesai-selesai ini tulisan.

Selain yang diatas, gue juga suka sesuatu yang berbau horror/thriller dan psikologi. Gue suka travelling, ngeliat sesuatu yang belum pernah gue liat sebelumnya, terutama sesuatu yang berbau budaya. Gue suka craft, suka bikin kreasi-kreasi yang unik, baik langsung atau digital, pake photosop. Gue suka kegiatan yang gerakin tangan tanpa perlu mikir, origami, ato sekedar lipet-lipet kertas, cuma pengen nyibukin tangan gue aja pas gue lagi bengong, makanya gue pengen belajar ngerajut. Lumayan kan kalo bengong gue bisa jadi sesuatu :D Gue juga suka olahraga, bisa dibilang hampir semua olahraga sih… Selain nonton badminton, akhir-akhir ini gue juga jadi suka banget nonton basket. 

Ternyata bener ya apa yang dibilang sama golongan darah itu. B itu gampang banget tertarik sama suatu hal, dan kalo udah tertarik bakal sedikit bias. Ada saatnya gue bias sama hobi-hobi tertentu, apalagi kalo baru pertama suka. Tapi kesana-sananya bukan berarti gue bosen terus ninggalin gitu aja, biasanya gue tetep suka meski bukan dalam kadar bias xD Tapi biasanya gue jadi biasa aja sama sesuatu yang tiba-tiba populer dan banyak banget yang suka. 
Yak itulah sekilas soal hobi-hobi dan hal apa aja yang bikin gue tertarik… (sekilas? Bahkan untuk ditaro di profil pun kepanjangan banget) Bukannya nugas malah nulis hal enggak penting begini, udahan ah…

Senin, 10 Oktober 2011

Perjalananmenelusuri sejarah G30S/PKI

Mumpung lagi ada kesempatan dan masih membekas di ingatan, gue mau tulis ini deh. Daripada niat doang, ditunda nanti-nanti malah nggak jadi nulis nantinya.

Sebenernya udah sejak lama gue tertarik sama sejarah soal yang satu ini. Bukan karna gue lahir tanggal 30 September, juga bukan karna gue suka film sadis (kok malah buka aib). Gue tertarik karena... menurut gue ini sejarah Indonesia yang paling mencekam, kesannya kayak cerita horror. Ditambah parah sama cerita guru sejarah waktu SMP dulu, tentang pengangkatan jenazah para jendral dari lubang buaya yang kalo diinget-inget masih bikin gue merinding.

Mulai awal-awal kuliah, baru santer berita soal kebohongan-kebohongan yang terkait peristiwa G30S/PKI ini. Dan semua kebohongan itu hanya mengarah pada satu hal,

Pengangkatan jabatan Jendral Soeharto sebagai Presiden RI

Sebenernya gue mau banget baca buku G30S/PKI yang waktu itu ada di etalase paling depan toko buku. Sayang buat gue yang masih mementingkan komik untuk koleksi sepanjang masa, buku itu terlalu mahal buat gue. Andaikan ada perpustakaan yang punya itu buku, pasti gue pinjem. Seinget gue, dari sinopsis di belakang buku itu, ada beberapa bukti yang membeberkan kalau SUPER SEMAR itu bohong dan enggak pernah ada.

Setelah itu, gue juga nonton salah satu acara TV yang mendatangkan saksi-saksi sejarah, salah satunya anggota GERWANI. Disitu gue tau kalo partai2 pemuda macem gerakan wanita, buruh, dan tani memang di-cap oleh pemerintah sebagai PKI. Akibatnya hidup mereka dan anak-anak mereka hancur karena mendapat perlakuan yang tidak pantas sebagai warga Indonesia.

Itu pengetahuan luar yang gue tau selain sejarah asli berdasarkan buku-buku pelajaran di sekolah.

---
Sebelum tanggal 30 September kemarin, Ruru ngajakin gue untuk jalan berdua (bukan pacaran) untuk ngerayain ulang tahun kita yang emang barengan. Sebenernya kita enggak tau mau jalan kemana, tapi yang jelas gue enggak mau jalan ke mall. Apa sih yang bisa lo lakuin di mall, paling makan. Mentok-mentok maen DDR kalo ada Amazon/Timezone. Akhirnya gue ngusulin untuk jalan keluar aja, kemana gitu. Tadinya kita mau ke Seaworld, tapi akhirnya gue ngajakin Ruru ke Lubang Buaya.

Berhubung gue tau Ruru pasti mau (yunowlah minat kita berdua hampir sama semua), akhirnya gue ajakin sekalian ke Taman Makam Pahlawan. Pas banget di acara Tukul jalan-jalan lagi ngebahas G30S/PKI jadi gue bisa tau tempat-tempat mana aja yang berhubungan dengan itu. Tadinya mau ke 2 Museum Sasmitaloka juga, bekas rumahnya Jendral A. Yani & Jendral A.H. Nasution. Sayangnya nggak bisa mengingat waktu yang terbatas.

FYI, gue daridulu mau banget liat Lubang Buaya itu kayak apa, mau ke Taman Makam Pahlawan, mau ke museum-museum di Jakarta. sayangnya nggak tau tempatnya dan kayaknya enggak ada juga deh yang mau gue ajakin jalan kesana. Siapa juga sih yang mau diajakin ke tempat begitu buat jalan-jalan? Anak-anak study tour aja belun tentu mau kesana kalo nggak direncanain sama guru-gurunya. Sejauh yang gue tau, orang yang bakal mau gue ajak ke tempat-tempat begitu cuma makhluk yang satu ini, yang gue sebut diatas.

Akhirnya jalanlah gue ke Taman Makam Pahlawan di Kalibata. Disana cukup ketat, nggak boleh foto (padahal gue udah siap-siap). Tapi enggak masalah deh, bapak satpam berbaik hati jadi guide kita selama di dalem. Dia jelasin semuanya, mulai dari jenazah pertama yang dikuburin disana, pahlawan termuda yang berhasil mendapat pangkat di usia 14 tahun, sampe makam pahlawan tak dikenal yang jumlahnya, waw... cukup banyak.

Kenyataan yang cukup bikin gue kaget adalah kalau sebelumnya kakak kandung Kapten Pierre Tendean pernah dateng ziarah, bareng orang Perancis (Kapten Tendean keturunan Perancis) dan umur kakaknya sekitar 50-an. Berarti waktu gugur, Kapten Tendean masih berumur 26-27, muda banget. Pak satpam yang baik hati dan tidak sombong itu sampe bilang, "ganteng banget lo..."
Bikin gue penasaran. Gambar Kapten Tendean di buku sejarah maksimal 2x3 cm doang, mana keliatan.

Pas kita udah selesai muter-muter di makam, diluar kita ketemu 2 orang jepang (cowok-cewek) dan yang cowok bisa bahasa Indonesia sedikit. Berhubung gue udah mulai kepedean, gue sapa aja. Bodo amat deh gue ngomong ga jelas juga, gue mau ngomong! wahahahaha XD Terus akhirnya gue tau kalo si cewek itu ngunjungin salah satu makam kerabatnya yang dikuburin disana juga. Dia juga bawa kamera sama kayak gue, sayangnya gak boleh foto :(

Setelah puas disana, kita langsung cabut ke Musium Pancasila sakti di daerah Lubang Buaya. Tiket masuknya cuma Rp.2500 dan itu udah bisa liat semua. Yang pertama kita kunjungin adalah lubang buayanya yang emang bener, super kecil. Kalo ngeliat malem-malem nih ya... pasti bakal horror banget.

Disampingnya persis ada rumah penyiksaan. Disana ada patung lilin rekayasa kejadian waktu itu. Sayang gue enggak dapet sudut yang pas buat foto soalnya kehalang kaca.

Disana juga kedengeran suara dari rekaman film G30S/PKI. Tepat saat "Darah itu Merah, Jendral!"
Saat itu juga gue keingetan parodi dari kalimat itu yang ada di blog Kak Isman HS, bunyinya berubah jadi "Jomblo itu pedih, Jendral!"
Gue mati-matian nahan supaya nggak ketawa. Nggak etis dong ya ketawa-ketiwi disana.

Abis itu kita muter-muter daerah situ, poto2.

Ah iya, baju yang samaan di foto itu bukan rekayasa, tanpa perencanaan dan terjadi begitu saja. Serius deh, gue nggak ada niatan pengen kembaran baju hari itu, gue pikir enggak mungkin si Ruru pake baju itu tanpa ada rencana pengen kembaran, soalnya dia bilang dia kurang suka karet yg dibawah bajunya. Gue juga mikir, kayaknya malu-maluin banget kalo jalan2 terus bajunya kembaran gitu. Dan eh, pas dateng ternyata....yasudahlah, tidak baik menolak takdir #apapula

Puas muter-muter di taman itu, kita langsung ke museum PKI. disana ada relief2 & penjelasan soal kejadian pemberontakan PKI waktu itu. Mirip sama di Museum bagian bawah Monas. Karena suasananya agak gelap dan cuma cahaya remang-remang gitu, kerasa banget seremnya sih. Apalagi waktu di museum tempat baju & sisa darah dari para Jendral.

Dan seperti apa kata pak Satpam yang baik hati dan suka menolong di TMP, Kapten Pierre cakep lo! Ini foto jelasnya :D

Di sana, banyak relief soal Super Semar dan kejadian-kejadian lain yang telah diungkap oleh para sejarawan merupakan rekayasa belaka. Sebenernya gue setuju banget kalo sejarah Indonesia itu kudu dirombak ulang (terutama di buku pelajaran sejarah). Kumpulin saksi-saksi sejarah dan para sejarawan, baru deh ditulis ulang. Sayangnya, ngerubah sejarah enggak segampang yang gue duga. Kalo sejarah G30S/PKI ini dirubah, pasti semua relief, miniatur-miniatur disana perlu dirubah semua. Dan pastinya makan biaya yang enggak sedikit. Tapi kalo enggak dirubah, ya salah juga... nanti gimana nasib anak-anak yang belajar selanjutnya? masa sejarah yang dia pelajarin tetep aja sejarah penuh kebohongan? Ini sama kayak kalo berhadapan sama dosen pembimbing skripsi, serba salah.

Kamis, 22 September 2011

Awal perjalanan menggapai impian...

Ada yang nanya impian apa yang dimaksud? Apalagi sih impian setiap mahasiswa selain lulus cepet dengan IP 4? 

Jadi orang kaya itu nanti, impian kalo udah berhasil lulus kuliah.

Hari ini jadwal gue ke UHAMKA. ini hari ke-3 dimana gue mulai serius menggarap skripsi. No tapi-tapian. Ngeluh boleh, tapi skripsinya kudu teteup jalan apapun yang terjadi, sekeras apapun badai menghadang, senikmat apapun godaan yang menunggu. Yu now... buku-buku bagus itu godaan banget buat batin, jiwa dan otak gue. Nanti gue bakal keteteran lagi ngerjain skripsi kalo gue kebanyakan makan novel & komik. NO! HELL NOOOO!!! MAU TAPI TETEUP NOOO!!!

Gue dan dua temen gue kesana naik kopaja. Sayangnya, sebagian besar kenek dan supir kopaja / angkot itu emang enggak bisa dipercaya. Udah minta kasih tau kalo lewat UHAMKA, malah diturunin pas udah kelewatan. Iya sih temen gue nanyanya, "bang, lewat UHAMKA nggak?" Tapi kan dituruninnya enggak mesti pas udah lewat -__- supir macammana....

Kampus UHAMKA kecil banget btw, cuma seukuran perpus UNJ #sombong #dibekep
tapi nyaman sih, full AC gitu deh...

Gue nyari skripsi yang mirip punya gue tapi kenyataan sungguh menyakitkan saat gue enggak nemuin skripsinya, bahkan yang nyerempet-nyerempet pun nggak ada. Dan gue berujung nungguin temen gue nyatet2 skripsi sambil baca buku PSIKOLOGI ABNORMAL. Ketauan abnormal banget dah makhluk yang satu ini. Dan gue pun tenggelam dalam cerita-cerita penderita penyakit scizo...ski...zo...shi....co? entah apa namanya, kira-kira dibaca schizoprenia atau semacamnya. Tapi detik-detik terakhir, entah dorongan dari mana, gue nyari-nyari lagi, sampe akhirnya nemu satu buku referensi dalam bahasa Indonesia. FYI buku referensi yang selama ini gue dapet cuma bahasa inggris, jepang dan alien. Sisanya cuma jurnal-jurnal ato postingan di blog.

Selesai gue foto-foto sama buku referensi itu gue balik. (iya dong difoto, makhluk mana yang rela nyatetin segitu banyak tulisan? Bersyukurlah pada pencipta kamera karna dia membuat hidup anda jauh lebih PRAKTIS! Thanks bapak! entah bapak siapa namamu...)

Pulangnya gue ke Blok em skuer, jajan, duduk, ngeliatin orang nge-pump dengan bar-bar, ngobrol, solat maghrib, liat buku diskonan, pinjem duit demi beli novel idaman (padahal katanya mau tahan godaan), dan pulang.

Kesimpulan dari postingan kali ini adalah. Waspadalah! Waspadalah!

Sekian dari ustazah choco.ba.nana.
Jumpa lagi lain waktu.

Ingat! Tuhan selalu bersama mahasiswa tingkat akhir!

pic from : fuckyeahmahasiswa.tumblr.com

Selasa, 06 September 2011

Toilet krisis identitas...

Gue enggak tau ini cuma di Indonesia atau di negara lain juga ada, tapi beginilah adanya. Sejak toilet makin modern, segalanya semakin praktis. Tetapi semua tidak berhenti disitu, ternyata dibalik segala kemodernan itu ada satu masalah yang timbul. Toilet Krisis Identitas.

Mari kita mulai kisah dari awal mula toilet di Indonesia. Yah sebenernya gue nggak tau sih asal musal toilet siapa yang bikin, dan males nyari juga. Jadi kita lewat aja.

Kalian semua pasti tau dong toilet standar Indonesia...
Toilet jongkok dengan tempat buat naro tapak kaki yang agak bergelombang, biasanya merek TOTO, yang mirip-mirip juga ada ITO. Nah, entah kenalan dari mana, toilet model ini udah punya pasangan hidup sejak dulu kala, yaitu EMBER, GAYUNG, dan AIR. (Wiih, tiga. Masih boleh nambah satu lagi itu)

Sekarang, di jaman modern ini, orang-orang mulai berpaling ke toilet duduk. Kenapa? karena lebih bersih tentunya, nggak becek dan pastinya enggak bau pesing seperti kebanyakan toilet jongkok. Kenapa bisa begitu? Karena pasangan sehidup sematinya sang toilet jongkok adalah TISSUE. Dari nama aja udah keliatan elegan.

Tetapi, enggak semua orang Indonesia sreg sama toilet duduk ini. Kenapa? Karena sejatinya untuk membersihkan 'itu' bakal lebih afdol pake air. 

Mungkin produsen-produsen toilet ini mendengarkan keluhan tak langsung masyarakat, sehingga mereka memberi istri kedua untuk sang toilet duduk, namanya SEMPROTAN AIR. Praktis, enggak bikin becek dan afdol (sesuai permintaan masyarakat). Dengan kedua istri ini, sang toilet duduk sudah memberikan kontribusi terbesarnya pada kemajuan teknologi toilet di Indonesia.

Oke, sekarang mari kita bahas keluhan kedua. Keluhan selanjutnya adalah, sesuatu yang ingin dikeluarkan jadi susah keluar kalo duduk. Alasannya, kalo jongkok kan badannya nekuk, jadi cepet keluar. Disini terbukti bahwa sebagian dari orang Indonesia belum siap menerima perubahan. Mereka ingin yang bersih, tapi tetep jongkok. Gara-gara itu sering terjadi kasus orang yang sengaja jongkok di toilet duduk. Catatan : MASIH PAKE SEPATU, GELA!! Nggak jarang gue nemu cetakan sepatu di toilet duduk di mall menengah kebawah. 

Akhirnya, dengan adanya keluhan ini, rata-rata setiap toilet di mall disediakan dalam dua jenis, toilet jongkok dan toilet duduk. Keduanya dengan istri yang sama TISSUE dan SEMPROTAN AIR.

Nah, menurut gue kedua pasangan diatas (meski berbagi istri) itu udah klop banget. Sayangnya, banyak toilet yang mulai selingkuh dan mencari pasangan yang...err....enggak sesuai dengan kodratnya. Kemaren lusa pas gue ke toilet umum, gue mendapatkan satu kasus yang berhubungan dengan pernyataan diatas.

Di toilet umum itu ada dua bilik. pas gue mau masuk bilik pertama, itu toilet duduk. Yang enggak bisa gue percaya adalah, istrinya toilet duduk ini EMBER, GAYUNG, dan AIR. Mata gue melotot. Waduh, jangan-jangan dia niat tuker pasangan sama toilet jongkok. Kalo dipikir secara logika, toilet duduk itu enggak akan mungkin berpasangan dengan ketiga benda diatas. Coba pikir, GIMANA CARANYA?? DUDUK DULU TERUS JONGKOK? GITU? Jadi namanya apa? Toilet duduk? Apa toilet jongkok?

Untungnya di bilik kedua masih normal, standar lama. Toilet jongkok + ember + gayung + air.

Kalo semisal adanya cuma toilet duduk yang krisis identitas kayak gitu, kira-kira apa yang gue lakukan? 

Nggak lah, gue enggak bakal duduk dan jongkok meninggalkan cap sepatu, nehi.

Untungnya, berkat pengalaman buruk masa lalu, gue selalu siap sedia tisu basah XD wahahahaha!

Udah, jangan tanya pengalaman buruk masa lalunya apaan...

udah ah, penting amat kayaknya gue ngomongin toilet, siapa juga yang mau baca info soal toilet gini, kayak enggak ada kerjaan aja...

oh iya, ini bonus gambar toilet masa depan.
TOILET BERGLITTER


FYI : di web tempat gue nyolong gambar ini ada tulisan, Happy Toilet Day!
Oke, HAPPY TOILET DAY SEMUANYAAAA!!! 



Kamis, 19 Mei 2011

How to use Twitter... okay, no...it's about 'How I use Twitter'

Jujur, sebelumnya gue sangat ketinggalan jaman karena punya twitter juga telat dibanding temen-temen gue yang lain. Dengan alesan yang sangat sepele dan simple. Gue enggak suka ikut-ikutan. Dulu gue pikir, twitter sama aja kayak friendster ato facebook, trennya orang Indonesia yang paling entar kalo ada yang baru lagi pada pindah. Tapi ternyata gue bikin juga karena lama-lama agak BT sama Facebook. Awalnya, gue nggak aktif di twitter. Lagian buat apa sih? ngefollow temen? bikin status? RT2an? udah... dan dalam pikiran gue, itu sangaaatt membosankan. Yah, sebelum heboh FB juga, gue lebih suka ngeblog sih :D jadi kenapa gue harus ketagihan nge-tweet dibanding nge-blog.

Setelah lumayan lama berlalu lalang dan nambah banyak pengalaman, gue jadi sering main twitter. Banyak kegunaannya. Terutama soal informasi. Bahkan percaya ato enggak, gue ngerasa bisa dapet berita lebih cepet dibanding orang-orang rumah yang nonton TV.

Ah, kayaknya prolognya kepanjangan, tangan gue udah mulai capek ngetik. Mending langsung masuk ke topik, gimana?
Anggep aja gue anak sok yang tadinya ngeremehin twitter dan sekarang udah mendapatkan hidayah.

Yang mau gue bahas adalah....

BAGAIMANA CARA MENGGUNAKAN TWITTER YANG BAIK DAN BENAR

1. Gunakan 'RETWEET' sebagai 'RETWEET' dan jangan disalah artikan sebagai 'REPLY'

Mungkin terlebih dahulu harus gue jelaskan arti retweet. re artinya mengulang dan tweet ya status twit kalian. Intinya, gunakanlah retweet saat lo pengen orang-orang tau twit yang lo baca. Mungkin menurut lo twit itu lucu, bijak, keren atau bahkan menyesatkan.

Pernah liat following-mu nge RT twit temennya, terus dia bales dengan RT juga, dan temennya lain yang juga sama gak mudengnya ngebales lagi sampe 140 karakter enggak cukup dan ada tulisan contd//blahblahblah?
Atau mungkin kalian sendiri pernah kayak gitu?

Plis, hentikan sekarang juga.

Nggak semua orang mau liat kicauan lo sama temen lo. Kalo mau reply, tinggak klik tombol reply aja, kan udah ada... enggak usah susah2 pake RT yang jelas2 harus di-copy satu-satu kecuali lo pake tweete.

2. REPLY pun ada tata caranya

Soal ini, gue tau dari Nad. Untuk yang belum tau, sini gue kasih tau. Untuk reply, usahakan alamat twitter yang pengen lo reply ada di depan.

contoh :

twit yang benar :
nana_0_o : @nadsept eh, gue keren banget ya, nad :D

yang [menurut gue] salah :
nana_0_o : gue keren. mau jadi pengikut gue? @nadsept

Kenapa yang kedua bisa salah?
Bukan, bukan karena gue menyesatkan anak orang untuk jadi pengikut gue. Tapi lebih kepada peletakan @nadsept nya. Kalo twit yang kedua, sudah dipastikan 100% akan muncul di Timeline followers lo. Sedangkan Twit yang pertama hanya akan muncul di Time Line punya @nadsept

Kenapa gue bilang salah? Karena balik lagi ke alesan pertama, enggak semua orang mau liat obrolan gaje lo dengan temen lo. Twitter memang tempat berkicau... tapi kan orang lain bakal BT kalo lo berkicau tentang suatu hal yang enggak jelas, apalagi yang enggak berhubungan sama mereka, APALAGI kalo kebanyakan.

Lain hal kalo lo mau nulis status dengan melibatkan twitter orang lain.

contoh :

nana_0_o : nge-search di kompi gramed ada novel kak @ismanhs judulnya 'Gaib'. Kirain buku baru... tapi googling muter2 kyknya emg ga ada. Gaib bneran.

kalo twitter seseorang kita taro di tengah-tengah kayak gitu, otomatis bakal masuk ke Timeline followers. Tapi itu enggak masalah, karena gue emang pengen orang2 tau kalo gue abis ketipu sama data komputer di Gramedia.

3. Mau menghentikan Trending Topic dari negara sendiri yang bikin malu? Pake otak dong...

Sering kan ada Trending Topic aneh yang muncul di TT WorldWide karna twit orang-orang Indonesia?

Kalian merasa salah satu dari banyak orang yang malu gara-gara TT itu?

Ya jangan terus nge-twit dengan kata-kata yang sama kayak TT itu dong...
orang bego juga tau kalo twit lo bakal ikut keitung dan justru makin menambah ranking TT tersebut.

Contoh aja :

nana_0_o : eh gue keren banget loh! jenius pula!

xxxx : seriusan nana emang keren!
zzzz : wat? nana keren? gue juga!
yyyy : eh pliss deh... apaan sih ni trendtopic nana keren... bikin malu aja.
qqqq : turunin trending topic nana keren! turunin harga beras! kerenan gue!
kkkk : ah lo-lo pada sirik aja si nana keren... dia emang keren dan jenius kok.

liat twit nya yyyy dan qqqq. Mereka enggak suka kenyataan kalo gue keren, tapi sayangnya mereka enggak cukup pintar untuk menjatuhkan gue dan malah membuat gue makin beken.
[psstt... makasih buat kkkk yang ngebela gue XD]

Intinya, kalo lo mau menurunkan Trending Topic yang menurut lo enggak banget kayak kejadian 'Keong Racun' & 'Ariel Peterporn', puter otak sedikit dan manfaatkanlah tanda * atau # di keyboard. Ubah jadi Ke*ng Ra*un atau Ari#l Peter#orn, jadi twit lo nggak bakal keitung. Seenggaknya meski nantinya Trending Topic barusan enggak turun2, lo enggak memperburuk keadaan dengan menambahkan 'suara'.

4. Gunakanlah hastag dengan benar

Membuat hastag cukup mudah, yaitu dengan menambahkan tanda # sebelum kata-kata. Biasanya orang menggunakan hastag untuk menyelaraskan suatu hal yang ingin mereka jadikan Trending Topic, misalnya saja dalam event tertentu. Atau bisa juga untuk menandakan twit mereka jika ada satu tema tertentu.

Gue copas aja salah satu twit seseorang yang di RT oleh salah satu aktor favorit gue...

antiSerphres retweet by chrismassoglia
#TheMostAnnoyingTweeters #add #pointless #hashtags #to #every #single #word.


5. Soal Follow dan Unfollow itu hak asasi manusia

Hei kalian, janganlah memaksakan seseorang untuk ngefollow kalian atau ngamuk-ngamuk kalau seseorang tiba-tiba nge-unfollow kalian. Wajar dong kalo gue nggak ngefollow balik orang yang sama sekali enggak gue kenal dan bahkan mensyen untuk kenalan pun enggak. Dan gue rasa cukup wajar juga kalo gue nge-unfollow seseorang yang twitnya enggak penting buat gue, atau yang lebih parah lagi, suka mancing amarah dan permusuhan. Gue cinta damai, bro...

Sebagai balasannya, gue juga enggak bakal marah kok kalo seseorang nggak ngefollow gue meski gue ngefollow dia. Toh kalo gue lagi ada perlu, gue tetep bisa mensyen langsung orangnya. Apalagi untuk yang nge unfollow, itumah sah-sah aja... itu hak mereka... toh gue enggak tau sapa aja yang nge unfollow gue, karena gue terlalu malas ngecek satu-satu siapa yang udah nge unfollow gue. Hidup gue udah terlalu hectic tanpa perlu ditambah hal sepele macem begitu.
 
tulisan terinspirasi dari : beberapa tweeps yang bikin gue miringin pala, gak habis pikir.

Catatan : Ini MURNI pendapat gue. So, yang setuju ayo angkat tangan :) yang enggak setuju, angkat kaki aja... #digaruk

pokoknya, jangan ada saling menghina lah... tulisan ini gue bikin cuma untuk mengeluarkan unek2 kok.

Terakhir, silahkan kalo ada yang mau menambahkan XD

Rabu, 18 Mei 2011

My very-random-life

Gue kembalii... huahahahaha~
Iih, akhir-akhir ini gue rajin banget nulis blog :3

Sebelumnya, gue lagi enggak mood posting sesuatu tentang skripsi. Biarkan dia berjalan semaunya. Siapa tau tiba-tiba gue nemu buku referensi yang 'tepat' dan langsung ngebut ngerjainnya. Meski dengan kalimat barusan gue telah menjelaskan secara harfiah kalo skripsi gue mandeg dan sampe sekarang belun nemu buku acuan sih...

Nah, karena satu dan lain hal, gue terdesak masalah keuangan. Ini sama sekali nggak ada hubungannya sama skripsi. Karena keadaan yang sangat terdesak itu, gue memutuskan untuk cari objekan ngajar lagi. Tapi karna objekan privat Bahasa Jepang tampaknya lagi sepi peminat, gue pun iseng-iseng aja ikut temen gue daftar di bimbel. Kebetulan dua bimbel yang kita datengin emang lagi butuh banget pengajar (masa-masa UAN & SNM-PTN). Jadi, tanpa banyak cing-cong, kita berdua langsung ditelpon besoknya untuk tesnya. Gue masuk di bimbel 1 dan temen gue masuk di bimbel 2. Temen gue nggak bisa ngangkat telpon waktu bimbel 1 telpon dia, dan dia keburu diterima di bimbel 2. Sedangkan gue, keburu penuh jadwal di bimbel 1, akhirnya gue gak dateng tes bimbel 2. Sejak saat itu, kita berdua meniti dua jalan yang berbeda....



Kakak bagian manajemen di bimbel 1 ngeh nya gue daftar untuk jadi tentor English aja, padahalgue bilang gue mau English & MTK. Akhirnya, gue dipersilahkan ngajar MTK tanpa tes terlebih dahulu. Aheeyy!

Kenapa gue ngambil MTK juga?
jawabannya simpel, gue suka matematika.
Kenapa gue justru ngambil English yang udah jelas2 gak suka?
Simpel, karena gue PD gue bisa.

Dan karena dari kedua pelajaran itu enggak ada yang bener2, "Gue PD gue bisa dan gue suka" maka gue ambil aja dua2nya. (calon murid mulai menjauh perlahan)

Untunglah selama ngajar 3 minggu ini semuanya lancar-lancar aja. Meski perlu gue katakan dengan jujur kalo gue terpaksa belajar Matematika SMA dari awal karena gue udah 4 tahun enggak nyentuh materinya lagi. Akhirnya gue menyanggupi ngajar persiapan SNM-PTN, tapi untuk SIMAK-UI gue tolak... karena tinggkatan soal Matematikanya bukan untuk pelajar pecinta Matematika tapi berakhir di jurusan Bahasa Jepang, kayak gue.

Untuk ngajar English gue rasa enggak ada masalah. Untungnya insting gue soal grammar ternyata enggak parah-parah amat. Yah, seenggaknya dengan jadi tentor English, gue sekalian latihan untuk TOEFL akhir semester nanti.

Untuk saat ini, baru pengalaman 'suka' aja sih yang gue rasain. Kayak waktu bocah-bocah itu kaget pas gue ngajar dua subjek yang sama sekali enggak berhubungan. Matematika sama English gitu... yang wajar itu Fisika sama Matematika, ato Bahasa Indonesia sama English. Masih nyambung deh...  Bahkan Biologi sama Matematika masih lebih nyambung daripada dua subjek yang gue ambil.

Yang lebih kacau, muka mereka tambah bengong waktu gue bilang gue dari jurusan Bahasa Jepang. Tampaknya seluruh hidup gue, gue jalani dengan amat random.

Tadinya, gue ngajar bimbel hanya untuk memenuhi kebutuhan gue sehari-hari yang kini sangat mendesak (sekarang masih itu sih tujuannya). Tapi sedikitnya, gue juga belajar banyak dari tempat bimbel ini. Selain belajar bersosialisasi, gue juga belajar ngatur bocah (kadang jadi babysitter juga kalo pas ngajar anak SD). Dan gue bilangin aja, ngajar les itu jauuuhhh lebih menyenangkan daripada ngajar di kelas formal SD/SMP/SMA. Satu perbedaan yang paling mencolok dari dua perbandingan itu adalah, kalo di kelas formal, kebanyakan anak tidak merasa perlu untuk belajar. Sedangkan di tempat les paling enggak 50% bocah merasa butuh untuk belajar (jumlah itu sudah lebih dari cukup untuk membuat suasana belajar jadi kondusif).

Asal anak-anak nya asik, belajar juga pasti asik kok.

Eh iya, gue kayaknya mau mengundurkan diri jadi tentor matematika selesai program SNM-PTN ini. Gue sadar, seserius apapun gue belajar, gue belum tentu bisa ngejar ketinggalan gue di materi tertentu (terutama logaritma). Percuma juga kan gue bisa semua materi kalo yang satu itu nggak bisa... Nanti gue kicep pas ditanya, gimana?

Seperti biasa, selesai dengan tidak elegan...
pic taken from google

Minggu, 08 Mei 2011

Like Brother Like Sister

Kejadian konyol yang lagi-lagi terjadi di keluarga gue...

Hari ini ue nyampe sekitar jam 5 sore di rumah, abis jalan-jalan. Di rumah enggak ada siapa-siapa kecuali si bontot. Nyokap-Bokap lagi pergi ke Tangerang. Adek gue satu lagi, sebut aja x, jalan-jalan ke Anyer, kakak gue nggak jelas rimba nya, jarang pulang dia—sekalinya pulang, gue dah bobo, gue berangkat pagi dia masih tidur.

Beberapa saat setelah gue ngaso dan ngetik di lepi tersayang, tiba-tiba mati lampu. Kalo orang Jepang udah pasti panik banget kalo mati lampu, seperti kebanyakan orang Indonesia, gue udah terbiasa. Gue tetep lanjut ngetik, toh masih ada batere nya. Tapi beberapa saat kemudian, akhirnya gue matiin lepi. Gue pindah ke atas karna di bawah udah gelap banget. Di atas, adek gue juga lagi make lepi, dan akhirnya kita berdua duduk diem sambil nonton. Ber haha hihi seolah tak ada esok hari.

Kegiatan kita berdua terhenti gara-gara batere lepi nya juga sekarat.
Kita berdua pun turun, cari-cari lilin. Muter-muter rumah, Cuma nemu 2. Yaudah, apa boleh buat. Lilin pun dinyalakan.

“Terus, ngapain?” Tanya gue sembari duduk diem di sofa, bosen.

“Laper, makan dulu.” Si bontot pun ngubek-ngubek kulkas dan mulai masak.

Selesai masak sendiri dan makan sendiri, gue dan si bontot main Sudoku yang ada di HP gue bareng-bareng. Gue ngajarin si bontot gimana cara main Sudoku, dan akhirnya kita berdua asyik main Sudoku. Sayangnya gak lama kemudian HP gue bunyi, Batere nya pun sekarat layaknya 2 lepi terdahulu. Kita diem lagi. 

“Nah, sekarang ngapain lagi?”
Si bontot enggak jawab.

“Ah, payah ni PLN!” kata adek gue abis itu.

Mendengar kata-kata PLN, gue tiba-tiba inget, “Astaga, sekarang udah Mei ya?! Aku lupa bayar listrik.”

“Haaahh?! Pantesaannn…”

“Aah, nggak mungkin tiba-tiba diputus. Biasanya tuh kalo enggak bayar beberapa bulan baru… kalo Cuma telat beberapa hari paling denda doang.” Jawab gue sok yakin. Namun keyakinan gue sedikit demi sedikit mulai terkikis karna itu mati lampu hampir 2 jam, tumben banget. Akhirnya gue keluar, liat tetangga apa pada mati lampu juga? Ternyata enggak! Gue jadi makin yakin kalo ini gara-gara enggak bayar listrik.

Dengan bodohnya, si bontot nyuruh gue bayar listrik saat itu juga. Otak ditaro mana deh ni anak… Udah jelas-jelas sekarang malem… Minggu pula… mau bayar kemanaaa??!

Entah kesenengan ato apa gue nggak ngerti, beberapa tikus mulai rese. Ada yang jalan-jalan sambil ngobrol sama temennya, “Cit ciit ciiit!”

Pengen gue lempar, tapi karna enggak keliatan, gue marahin aja, “Berisik lo!! Diemm!”

Mana itu tikus mondar-mandir suaranya kayak orang lagi jalan…
Gue jadi agak ngeri… err…

Ini gara-gara orang yang waktu itu dateng buat ngusir makhluk2 yang ada di rumah gue kali yah… padahal waktu belon tau mah gue cuek aja, nggak ngerasa ada apa-apa. Nah gara2 diusir, kan berarti gue tau kalo rumah gue tuh sebelumnya ada penghuninya -_- katanya banyak banget pula… errr….

Si bontot yang udah keabisan ide mau ngapain lagi, akhirnya mau pergi ngeprint tugas aja. Gue yang masih agak err… kalo ditinggal sendiri, apalagi mati lampu gitu, akhirnya minta ikut.

“Ah penakut, payah!” kata si bontot dengan gaya senga’ nya.

Abis itu dia nggak jadi ngeprint gara-gara enggak punya duit dan gue males minjemin duit—lama gantinya. Kita duduk lagi, mikir mau ngapain.

“Telpon mama gih.” Kata si bontot.

Gue beranjak ke telpon rumah, dan bagus sekali, enggak nyala.

“Beli pulsa gih.” Katanya lagi.

“Terus? Telpon Mama?”

“Iya.”

“Mau ngapain? Benerin listrik?”

“Ya enggak, suruh cepet pulang aja.”

“Biar?”

“Yaa, biar rame. Enggak serem.”

Dor, dia ternyata penakut juga. Payah.

Hape gue mati, Hape si bontot nggak ada pulsa, Telpon rumah pun mati. Kita bener-bener bengong, nggak tau mau ngapain lagi. Menunggu tanpa hiburan apapun bener-bener membosankan. Sampe akhirnya adek gue yang satu lagi (si x) dateng.

“Itu suara motor x dateng, yeayy!” Kata gue kegirangan, padahal enggak ngaruh juga.

Sekarang, kita bertiga duduk di sofa. Si x telpon ke rumah sodara gue di Tangerang, nanyain nyokap. Sayangnya nyokap-bokap gue udah pulang katanya. Terus, gue suruh ade gue telpon nyokap. Dia bilang, “gak usahlah, udah pulang ini, paling bentar lagi nyampe.”

Gue pun memulai pembicaraan lagi, “X, ini kayaknya gara-gara aku lupa bayar listrik. Buktinya rumah ini doang yang mati lampu.”

“Ah, enggak kok. Pertigaan sana juga pada mati.” Kata si x.

Gue langsung mengucap syukur, Alhamdulillah, berarti bukan gara-gara nggak bayar listrik, aman.

Dalam keheningan, si x nyeletuk, “Cuma jeglek doang kali… udah di cek belon?”

Gue pun berpandang-pandangan sama si bontot dan ngecek listrik bareng-bareng.

Ternyata bener cuma jeglek, listrik pun kembali nyala.

Kayaknya si x udah swt gitu ngeliat gue sama si bontot. Diapun naik ke atas dengan muka BT sambil menghela napas panjang. Kok adek gue yang ini kesannya keren banget.

Dan entah kenapa gue merasa level gue sama kayak si bontot, dan gue terlihat sangaaaat bego.

Abis memuji-muji si x  dan menghina-hina si bontot, gue baru sadar kalo gue sama aja kayak tu anak. Payah banget dah ini. Harusnya gue bisa lebih cool dan keren.

Pelajaran hari ini : Kalo mati lampu, jangan cari lilin yang diutamain, tapi CEK DULU JEGLEK APA KAGA!

PS : Karna ini tentang mati lampu, backgroundnya jadi begini.