Senin, 28 Mei 2018

Let's Move On! Shall We?

Lupakan postingan gue sebelum ini. Anggep aja nggak ada. Ahahaha.

Yah, nggak bakal dihapus juga, sih. Memang awal-awal menyenangkan ada di Plukme!, walaupun nggak bertahan lama. Udah telanjur disebut, jadi, bodo amat.

Beberapa hari belakangan memang heboh banget tuh soal platform yang awalnya mengaku sebagai platform menulis tapi ala media sosial seperti facebook. Kehebohan juga sebenarnya terjadi dengan tidak sengaja, sih. Tapi karena diungkit-ungkit terus, masalahnya bukan selesai, malah jadi tambah besar.

Tapi sudahlah. Ini tujuan nulisnya bukan soal itu, kok. Sakit hati beberapa hari yang lalu udah mulai ilang tak berbekas. Akoh kan berhati baja. Cuih.

Nggak masalah kok kalau ada yang nggak sependapat dan masih nggak bosan-bosannya nyinyir walaupun guenya juga udah out dari sana. Toh gue kagak baca ini. Kagak ngaruuuhh!! Haha. Lagian, dengan terus menyindir nggak elegan gitu, yang masih waras di sana pasti nyadar juga ada yang salah dengan platform yang satu itu.

Intinya, gue mah udah move on. Dari dulu, gue cepat move on, kok! Lagian kunci move on itu cuma satu. Asal mau! Kalau susah move on, berarti emang dalam hati masih nggak mau move on, gitu aja.

Ini asalnya mau nulis sesuatu yang beda dan baru, tapi masih kepikiran deadline buat kamis besok dan minggu depannya lagi. Kutaksanggupmengerjakansemuanyabersamaan @_@

Jadiiii.... Cauw dulu, deh. Pankapan aku kembaliii.... Mau review beberapa film yang ditonton beberapa bulan terakhir. Kebanyakan bikin mewek, sih. Hiks....

Jumat, 11 Mei 2018

Apakah Ini Akhir Kejayaan Blog?

Multiply, Wordpress, Blogspot, Facebook, Twitter, Instagram, Wattpad, dan sekarang... Plukme!

Yah, memang nggak semuanya merupakan portal khusus menulis, sih. Dan walaupun punya semuanya, gue masih lumayan rajin nulis blog, kok. Tapi.... Nggak setelah bikin akun Plukme!

Gara-gara portal menulis baru itu, aktifitas gue di blog seakan mati. Padahal, sebelum ini gue nggak terlalu peduli blog ini ada yang mau baca apa nggak, yang penting gue nulis, gitu. Itu pun adalah usaha untuk denial atau menolak kenyataan bahwa memang menulis di blog udah nggak jaman. Beberapa tahun yang lalu, tiap nulis postingan di blog pasti ada aja yang komen, kadang sampe rame banget, terutama dari temen-temen yang saling follow blog. Sekarang sih jarang banget. Paling Ruru yang komen. Itu juga setelah gue naro tautan postingan blognya di FB atau twitter. Wakakaka. Yang lain biasanya langsung komen di postingan FB atau twitternya. Beberapa tahun lalu juga, kalau lagi bosen dan nyari bacaan ringan, ya ngubek-ngubek feed blogspot. Kali aja ada temen yang posting tulisan di blognya. Tapi sekarang feed mendekati nol. Hampir udah nggak ada yang posting di blog lagi.

Alasan paling utama ya... Pastinya karena semakin banyak portal menulis bertebaran. Selain yang gue ikutin itu, masih banyak lagi portal menulis kayak medium, sweek, basabasi, mojok, dll. Selain itu, media sosial juga menjadi salah satu penyebab lunturnya kejayaan blog. Mungkin karena memang lebih sederhana dan lebih mudah daripada harus buka blog dan menulis untuk satu postingan panjang. Belum lagi mengatur gambar, font, atau tautan yang diinginkan.

Biasanya, gue suka menulis artikel juga di blog. Mulai dari artikel yang receh sampai yang cukup serius. Tapi itu berubah sejak ada Plukme. Sejak bergabung, gue selalu menulis artikel di sana. Tentunya karena dapat benefit, sih. Dan berhubung konten dari plukme nggak bisa disalin tempel, jadilah artikel-artikel gue nangkring di sana dan blog ini semakin nggak berfaedah isinya. Soalnya dari awal isi blog random ini adalah curhatan, resensi film, dan artikel (kalau lagi bener). Sekarang isinya jadi curhatan doang, deh. Wakakakaka.

Menyesal? Well, nggak juga, sih. Dari dulu dunia digital berkembang sangat cepat. Dan gue aja yang mungkin terlalu lelet untuk mengikutinya. Jadi masih suka susah untuk melepas yang lama. Termasuk, blog ini....

Walaupun begitu, mungkin blog ini tetap akan gue pertahankan, sih. Soalnya larangan salin-tempel tulisan sendiri yang ada di Plukme itu cukup mengganggu (masuk akal sih karena tulisan yang disana udah dapet benefit sendiri yang benar-benar bisa diuangkan), sehingga gue juga nggak mungkin nulis semuanya di Plukme. Masih ada konten-konten yang mau gue pake lagi di saat-saat tertentu. Dan mungkin sebaiknya yang begitu gue posting di tempat lain, termasuk blog ini. Kayak cerpen atau cerita-cerita gitu, rasanya sayang banget mau post di Plukme. Mending posting di portal menulis yang khusus untuk cerita.

Well, itu aja sih curhatan untuk blog kali ini. Pankapan nulis di blog lagi....
Semoga....