Jumat, 28 Maret 2014

Serikat Pecinta Chappuchino Cincau

Kalo gue nggak salah, cappuchino cincau itu mulai beken sejak puasa tahun lalu. Menjelang waktu buka puasa, chappuchino cincau laris manis sampe gue cuma bisa beli beberapa kali sepanjang bulan puasa karena males ngantri. Waktu itu, belum banyak yang jual kayak sekarang. Di deket rumah pun cuma ada satu yang jualan. Sekarang sih lebih dari lima.

Tapi ya mau gimana, emang enak sih. Kenapa baru kepikiran sekarang ya kalau cincau sama chappuchino itu cocok banget? Berhubung ini minuman manis banget, emang pas buat buka puasa. Sejak bulan ramadhan udah lewat, gue masih suka beli, tapi ya nggak tiap hari juga. Mendadak diabetes nanti.

Sayangnya, karena akhirnya banyak yang tahu kalau chappuchino cincau itu enak banget, jadi menjamurlah orang yang jual minuman ini dengan merk yang bermacam-macam. Ya kalo semuanya enak sih nggak masalah. Tapi ada beberapa penjual yang bikin gue keki.

Sebagai anggota Serikat Pecinta Chappuchino Cincau, saya ingin mengeluarkan sebuah pernyataan....

NAMANYA EMANG CHAPPUCHINO CINCAU, TAPI BUKAN BERARTI CHAPPUCHINO DIMASUKIN CINCAU DOANG KALIII!!!


Liat gambar di atas!!
Itu adalah contoh chappuchino cincau yang baik dan benar
1. Cincau di masukin duluan
2. Dinding gelas dilumurin susu kental manis rasa coklat
3. Chappuchino yang udah diblender sama es dituang
4. Susu kental manis dituang lagi di atasnya

Siang tadi gue beli chappuchino cincau yang harganya sedikit lebih mahal dari tempat lain. Tapi ada beberapa hal yang bikin gue nggak bakal mau beli lagi di situ.
1. Mahal (biar cuma beda 1000, tetep aja lebih mahal dari biasa)
2. Gelasnya kecil
3. Dinding gelasnya nggak dilumurin susu kental manis rasa coklat, DEMI TOUTATIS!!!
4. Atasnya juga nggak dilumurin susu kental manis rasa coklat!! Bertobatlah tante penjual, dan kembalilah ke jalan yang benar.....
5. Ini yang paling parah dari semuanya.....
.
.
.
CHAPPUCHINONYA NGGAK DIBLENDER SAMA EESSS!!!! AAAAAAAAARRRRRGH!!!!


Intinya, gue cuma beli chappuchino dingin ditambah cincau dan dengan harga yang mahal. Rasanya pengen gue gugat itu warung.

Ada lagi warung chappuchino cincau yang sejak awal menurut gue aneh, makanya gue nggak pernah beli di sana. Judul warungnya sih "chappuchino cincau", tapi ada banyak kotak berisi bubuk bertuliskan moccachino, chocolate, latte, dll.

Ini sudah menunjukkan keambiguan dalam berjualan.

Ini contoh percakapan penjual dan pembeli:
Pembeli: Mbak, beli chappuchino cincaunya satu
Penjual: Yang rasa apa, dek?
Pembeli: Eh?
Penjual: Iya, yang rasa apa chappuchino cincaunya? Moka? Coklat?
Pembeli: *memutuskan untuk beli air mineral aja*

Pertanyaan penjual di atas itu kayak nanya "Mau takoyaki isi apa? Daging ayam? Atau sapi?"
Dengan ini saya menuntut.....
LESTARIKAN KEASLIAN CHAPPUCHINO CINCAU!!!

plis.....

Selasa, 18 Maret 2014

Sasuke oh Sasuke.....

Salah satu kegiatan yang gue suka adalah membaca ulang komik saat makan. Sayangnya, hampir semua komik udah gue baca ulang belakangan ini kecuali satu judul berseri panjang punya adek gue. Naruto. Gue lupa entah sejak volume berapa kehilangan ketertarikan sama komik ini. Setiap adek gue beli volume lanjutannya, gue cuma baca sekali dan nggak niat. Boro-boro bisa ngerti ceritanya apa, inget tokoh-tokoh barunya juga nggak. Sampe akhirnya volume 60 gue bener-bener nggak tau itu di cover siapa-siapa aja.

Lalu gue mikir, apa sih yang sebenernya bikin gue nggak minat lagi sama ni komik?

Iya sih ceritanya udah mulai aneh ke belakang-belakang, tapi gue bener-bener penasaran adegan mana yang bikin gue ilfil banget sama ni komik. Akhirnya, gue pun memutuskan untuk baca ulang.

Jujur aja, sejak pertama nonton animenya, cerita Naruto ini baguuus banget. Karakternya oke-oke, battle-nya juga oke banget, terutama perang otak antara Shikamaru dan lawan-lawannya yang kebanyakan cewek. Mungkin bagian terseru itu waktu ujian chunin (lepas dari kenyataan bahwa ada beberapa ide yang mirip sama ujian Hunter, dan gue baru sadar sekarang).

Karakter kesukaan gue (dulu) adalah Sasuke. Bukan karena dia cool, tapi lebih karena dia terkesan cool, jadi waktu dia berekspresi itu terkesan imut dan manis banget. Naruto sih tipikal karakter utama shonen yang meski berisik, tapi dia lurus. Biasa aja.

langsung crop dari komik aslinya neh.... Karakter Sasuke yang malu-malu beginilah yang bikin gue suka
Lalu muncul karakter-karakter lain yang semakin oke dan membuat gue lebih menyukai cerita ini. Sampai ujian chunin terhenti gara-gara insiden penyerangan Konoha oleh Orochimaru, dan Sasuke yang cemburu sama kekuatan Naruto dan pergi dari desa, ternyata gue masih lumayan suka dan ngikutin ini cerita. Intinya, bukan adegan Sasuke salah gaul dan pergi dari Konoha yang bikin gue males sama cerita ini, jadi gue lanjut baca.

Adegan pertarungan lawan anak buahnya Orochimaru pun gue masih suka. Inget Neji vs Kidomaru, Chouji vs Jiroubo, Kiba vs Sakon, Shikamaru vs Tayuya, Lee & Gaara vs Kimimaro?

Itu. Keren. Banget.

Lalu muncul akatsuki yang kekuatannya nggak masuk akal. Tapi masih bisa diterima karena battlenya Shikamaru vs Hidan itu mantep. Walaupun entah bagaimana Hidan itu nggak bisa mati, membuat usaha Orochimaru untuk jadi makhluk abadi itu kayak main-main.

Setelah itu akhirnya tibalah saat Sasuke udah dapet semua kekuatan dari Orochimaru dan membunuh tuannya. Dia pun ngumpulin temen dengan satu tujuan, ngebunuh Itachi. Singkat cerita, misi sukses dan Itachi akhirnya mati. Logikanya, peran Sasuke udah selesai di sini. Tapi ternyata Tobi membeberkan rahasia kalau Itachi ternyata lebih mementingkan Sasuke daripada apa pun. Dan kenyataan bahwa Itachi nggak jahat-jahat amat, justru mengorbankan diri demi Konoha (Sejujurnya gue udah menduga dari kapan tau kalo Itachi itu bukan karakter antagonis. Meeen.... di mata gue, dia itu brother complex abis!).

Logikanya, setelah tau kenyataan itu, seharusnya Sasuke sadar. Seharusnya dia balik ke Konoha.... urusannya udah selesai. Atau paling nggak nyesel karena udah bunuh kakaknya gitu. Tapi nggak! Apa yang Sasuke lakukan? Dia malah mau menghancurkan Konoha! Oww.... kemanakah logika berjalan? Sia-sia dong Itachi mati?

Yang lebih di luar akal sehat, adalah alasan Sasuke.

"Aku akan memakai caraku sendiri untuk membangkitkan klanku."

Ada yang salah di sini.....
 
Apakah dengan menghancurkan Konoha klan Uchiha akan bangkit?

Enggak, Sasukeeee! Mikir dooong, lo itu kan salah satu ninja cerdas di Konoha. Cara untuk membangkitkan klan kembali itu ya nikah dan memperbanyak keturunan, kaaaan??? Lagian itu lebih masuk akal dan lebih syar'i.

Gue pun akhirnya sadar, adegan inilah yang membuat gue stop ngikutin cerita ini dengan serius. Sasuke, tokoh yang gue suka dari awal akhirnya jadi begini.... Kehilangan tujuan jelas..... Terpuruk dalam kebencian mendalam yang sebenernya nggak beralasan dan hanya karena salah gaul.

Setelah Sasuke berbalik mau nyerang Konoha, gue udah sama sekali nggak inget ada adegan-adegan apa lagi sampe volume 61. Jadi waktu gue baca ulang, gue berasa baca lagi untuk pertama kalinya. Gue baru sadar ada banyak tokoh yang muncul setelah itu.

Lalu tokoh Madara Uchiha terkuak, lalu perang diumumkan, lalu Kakashi mati dalam perang, lalu Kakashi idup lagi karena kayaknya matinya nggak terlalu dramatis, lalu Naruto makin hebat, lalu Naruto jadi lebih hebat daripada lima kage bergabung karena menghadapi Madara sendirian, lalu katanya cuma Hashirama (hokage pertama) yang bisa ngalahin Madara, lalu gue inget Hashirama udah pernah dibangkitin sama Orochimaru dan cuma ngeluarin satu jurus 'kebangkitan hutan' sebelum akhirnya kembali tewas di tangan hokage ketiga, lalu Itachi dibangkitkan, lalu dia kecewa karena Sasuke memilih jalan yang salah, lalu Sasuke ketemu Itachi, lalu mereka jadi akrab dan kerjasama ngelawan Kabuto yang notabennya lagi kerjasama sama Akatsuki untuk menghancurkan Konoha, lalu gue inget 'kan katanya Sasuke juga mau ngancurin Konoha? Lalu akal sehat pun hilang....................

Nah itulah kisah singkat setelah Sasuke memutuskan untuk menghancurkan Konoha sampe dia akhirnya plin-plan dan malah ngebantu Itachi yang dibangkitkan lagi sama Kabuto. Komik lanjutannya adek gue belum beli lagi tuh.....

Sejujurnya gue menyayangkan kalau harus sampe stop baca ini. Padahal pembangunan karakternya oke-oke banget. Cuma gara-gara karakter Sasuke yang plin-plan dan galau ini ceritanya jadi kacau dan muter-muter. Terus gara-gara kekuatan karakter di sini nggak tau batas jadi terkesan kayak dewa semua. Padahal One Piece yang volumenya lebih jauh aja peta kekuatannya tetep jelas. Kalo di Naruto itu, peta kekuatan genin-chunin-jonin-hokage sama sekali udah nggak berlaku. Genin bisa aja jauh lebih jago dari hokage, dan banyak jonin yang kesannya nggak guna dan kayaknya kekuatannya payah banget.

Tapi ternyata yang paling mengesalkan emang perubahan karakter Sasuke. Di komik volume 1-10-an dia adalah tipe cool, sedikit misterius, tapi masih manusiawi karena bisa malu-malu kayak gambar di atas dan sering berantem dan bercanda nggak jelas sama Naruto dkk. Sejak salah gaul, dia jadi karakter penuh dendam, nggak pernah senyum, dan super antagonis. Oke kalo dia berubah, okeeeh.... gue terima. Tapi ada satu adegan flashback di volume 50-an di mana Naruto inget waktu tarung lawan Sasuke saat di akademi ninja (berarti diperkirakan berusia 8-10 tahun, dan kejadiannya sebelum volume 1) kalau mata Sasuke itu udah memancarkan kegelapan dan niat balas dendam yang begitu dalam, karakter yang jelas nggak akan senyum malu-malu dan bertingkah konyol sama sekali. Lalu yang di volume 1-10 itu siapaaaaa?? Kok bisa ada karakter yang beda jauh begitu? Jangan-jangan karakter Sasuke yang (dulu) gue suka itu cuma ilusi? Sakit hati gue.......

Oh iya, gue belum cerita mengenai kekuatan yang kayaknya demen banget dibikin sama Kishimoto-sensei di sini. Tapi harusnya udah pada tau sih, kekuatan mata. Pertama sharingan, lalu ada byakugan yang katanya lebih kuat dari sharingan, lalu ada tingkatan sharingan yang lebih kuat lagi, lalu ada rinnegan yang lebih kuat dari sharingan yang udah naik level dan byakugan, lalu ada mangekyo sharingan, lalu ada sharingan baru yang lebih kuat dari mangekyo sharingan. Corak mata sharingan yang biasa dan gue anggep indah layaknya seni itu akhirnya berubah jadi corak mengerikan setelah ada mangekyo dan bla bla bla itu.

Lama-lama bukan para ninja aja yang rebutan mata uchiha, tapi juga tukang jual kancing, saking modelnya makin ribet kayak model-model kancing sekarang.

Lalu Itachi bilang, "Sejak dulu sudah takdir klan Uchiha untuk selalu berebut kekuatan sesama saudara". Maksudnya, untuk dapat kekuatan sharingan yang lebih besar, Uchiha harus mengambil mata Uchiha yang lain. Lah, yaudah nggak usah cuma ngambil, sekalian aja tuker-tukeran kenapa, biar adil. Abis tukeran mata, balikin lagi deh ke yang punya, otomatis itu kekuatannya jadi empat kali lipat lebih kuat. Lalu tukeran lagi, balikin lagi, tukeran lagi, balikin lagi sampe bola matanya jadi item semua. Wis mbuh lah.....

Ngomong-ngomong soal perebutan mata ini juga mirip mata klan Kuruta yang diperebutin di Hunter x Hunter. Entah kenapa gue akhirnya nemu banyak kesamaan ide dari Naruto & Hunter x Hunter, meskipun eksekusinya emang beda jauh, termasuk soal chakra dan nen yang sama-sama punya macam-macam tipe.

Sekarang gue masih galau mau lanjut baca atau nggak. Tapi kayaknya kalo adek gue beli, gue tetep baca. Buat nyari cerita karakter-karakter lain selain Sasuke yang super galau. Kan sekarang ada Saaaaaiii!!! Hahahahahaha! Jadi, bye-bye Sasukeee!!! << nggak setia

Biarpun bajumu kurang bahan dan agak jijay, akuw tetap suka.....

Kamis, 13 Maret 2014

Postingan Radom of the Month!

Sebenernya mau bikin postingan random gabungan beberapa hari karena dari Februari kamar gue berantakan abis.... yang berarti, ultra super duper mega berantakan (yang gue bilang rapi aja biasanya masih berantakan di mata orang lain), membuatg gue enggan nyetuh-nyentuh lepi.

Loh apa hubungannya?

Lepi gue itu nyaman dipake di kamar gue. Kalo dibawa ke tempat lain kenyamanannya ilang. Jadi, berhubung gue tidur pun ngungsi ke kamar sebelah yang rapi (karna males liat kasur gue bertumpuk macam-macam barang mulai dari buku sampe dus sepatu) nggak mungkin gue nyentuh-nyentuh lepi dan nulis blog. Nah, itu lah hubungannya.

Setelah penjelasan absurd di atas, gue mau cerita soal kegiatan gue akhir-akhir ini (berasa artis aja). Kebalikan dari keadaan kamar, jadwal tidur gue malah jadi rapi. Ya karna gak kerja malem-malem buat nerjemah, sih....

Gue tidur kurang dari jam 12 dan selalu bangun jam 3-4 pagi. Terus, percaya ato nggak, gue jadi rajin masak sarapan. Wakakakaka. Sebenernya nungguin petir menyambar atau tornado abis itu, tapi ternyata nggak ada, jadi kegiatan masak tiap pagi pun berlanjut sampe hari ini. Widiiiih, rajin ya gue.

Berhubung kakak gue yang biasa masak di rumah sekarang udah berangkat lagi ke Jogja, ini jadi pilihan. Balik ke kehidupan dengan makanan instan setiap saat, atau masak!

Akhirnya gue pilih masak karena:
1. Murah, dan gue lagi masa-masa berhemat (padahal gaji gue sekarang cukup lumayan, tapi berhubung mau ini-itu-ini-itu akhir tahun nanti, budgetnya kaga ketutup kalo gak hemat). Berhubung pembelanjaan paling besar adalah dari jajan dan beli buku, gue lagi nyoba mangkas duit jajan karna budget yang satu lagi gak mungkin dipangkas.
2. Bekal Masa Depan. Yup, buat bekal masa depan dooong. Apa salahnya belajar masak sekarang? Kalo jadi istri kudu bisa masak, kalo belum pun, kali aja gue terdampar di tempat yang mengharuskan gue untuk masak karna gak ada jajanan macam gorengan, siomay, dll, macam di zimbabwe gitu. Ya pokoknya belajar masak nggak ada ruginya. Beda sama kalo gue belajar ngerakit bom. Udah susah-susah belajar taunya dunia mendadak damai. Sia-sia dong.....
3. Gampang. Gue nggak pernah belajar masak sebelumnya, cuma merhatiin aja, dan nonton acara masak (yak, nonton doang). Tapi hasil kepo dari jaman jebot saat nyokap masakin tiap hari, kakak gue masakin tiap hari, dan dari acara-acara masak penuh drama itu ternyata ada hasilnya juga. Paling nggak gue tau urutan masak yang bener, apa yang harus dilakukan dan apa yang nggak boleh dilakukan. Ternyata cuma liat resep, liat kira-kira bumbunya, terus dimasak deh. Urusan bahan-bahan mah liat yang ada di kulkas aja.

Tahap paling menyebalkan dari masak adalah nyicip sebelum atau waktu masih dimasak. Gue gak pernah icip-icip kecuali udah jadi. Kalo masih dimasak kan panaaaas...... dan itu belum jadi, gue nggak mau nyoba yang belum jadi. Nggak enak. Jadi nyicipnya pas udah jadi deh, hahaha :D Rasanya lumayan laaah..... layak makan pokoknya.

Sejujurnya sih gue gak terlalu suka masak, tapi kalo bikin kue, HAYUUUKKK!! Beberapa waktu yang lalu sukses bikin pancake coklat sama puding fla coklat.



Terus beberapa hari yang lalu bikin Cheese Cake, Choco Mousse, sama Bola-bola Coklat bareng Echa sama Ruru. Meskipun gue cuma gabung pas bikin bola-bola coklat sih, wakakakaka xD

Sebenernya tampilan bola-bola coklatnya bisa lebih cantik lagi karena seharusnya dilapis coklat leleh dulu sebelum ditabus meses. Tapi berhubung dua potong dark coklat terakhir digosongin sama Echa, jadi......

Kalo masak buat sehari-hari emang menghemat budget sih, tapi kalo bikin kue kayaknya malah sebaliknya.... Jadi, gue nggak akan banyak-banyak bikin kue kecuali punya budget lagi. Bulan ini sama sekali nggak ada.

Tontonan 

Akhir-akhir ini gue jadi sering nonton gara-gara..... ya kamar gue berantakan, jadi ngungsi ke sebelah terus, karna ada tipi, nonton deeeehh.....

Seri yang lagi gue tonton adalah "The Voice season 6" sama "The Amazing Race season 24". Sejujurnya sih gue nggak terlalu tertarik ngikutin acara nyanyi-nyanyi, tapi berhubung ada dua bapak yang selalu adu bacot, Adam Levine dan Blake Shelton, gue akhirnya keterusan nonton deh.

Oom Blake yang di sebelah kiri itu kalo ngomong pasti bikin oom yang di sebelahnya keki, dan gue suka liat reaksi Adam waktu lagi keki, wakakaka (pendukung Blake). Dan biarpun karismatik, penuh feromon dan bla bla bla (yang biasanya gue gak suka orang model ini), tapi gue suka Blake karena bikin orang lain kesel adalah bakat alami dia (sama kayak gue).


Kalo the amazing race, gue tonton karena tantangannya sering ke Indonesia. Yang gue tau udah pernah ke Jakarta, Bali, sama Surabaya. Yang season terakhir mereka ke Surabaya.

tantangannya nggenjot odong-odong sambil bikinin topi dari balon buat bocah-bocah

Yang ini juga karna keterusan nonton jadi masih nonton sampe sekarang. Tapi toh bagus karna sekalian liat negara-negara lain sekalian budayanya. Yang lucu, kemarin pas semua tim ke Rusia ada dua tantangan yang harus dipilih, nyari 4 buku di perpustakaan nasional Rusia atau ikut renang sinkronisasi.

Ternyata cuma satu tim yang milih tantangan ke perpustakaan, karena......ya semua datanya pake cyrillic! Hahahaha! Stress! Tapi menurut gue sih akan lebih gampang yang itu daripada renang sinkronisisasi (ya elu kagak bisa berenang!)

Episode yang hari ini lucu banget. Tantangannya di akademi dan mereka harus jawab ujian tertulis (macam ujian Huter x Hunter khayalan Tonpa) soal perbedaan waktu di Rusia. Kalau Indonesia ada 3 perbedaan waktu, Rusia ada 7 :) Uwoow!

Lucunya, hampis semua peserta harus ikut tes sampe 20 kali lebih untuk jawab pertanyaan. Padahal, GAMPANG!!

Mereka ditunjukin peta, dengan gambar perbedaan waktu tiap wilayah, misal Moskwa +4, Kota selanjutnya +6, selanjutnya +8 dst....

Pertanyaannya, Jika Moskwa jam 04.00, jam berapakah kota-kota lainnya?

Lalu apa yang dilakukan tiap tim? Mereka nambahin jam 04.00 dengan +6, +8, dst....


Bahkan ada yang ngotot, "Pertanyaannya kan di Moskwa jam 04.00, kenapa juga di peta harus ditulis Moskwa itu +4??? Kan harusnya 0!!!" (dan orang ini ngakunya ber-IQ tinggi dan jago mecahin teka-teki).

Lalu rekan setimnya yang nunggu di samping bilang "Jangan panik! Jangan diperhatiin +4 nya itu pasti cuma buat ngecoh atau apa...."

Lalu gue inget satu hal.....


Random banget deh postingan kali ini. Tapi biarlah. Soalnya ada yang bilang kalo nulis blog itu bikin sehat.

Lalu, kamar gue sekarang sudah rapiiiiiiiiiiiii~ AHAHAHAHAHAHAHA!!
Kembali ke asal, ke kamar sendiri.....lalalalala~