Selasa, 05 Maret 2019

Mari Bebaskan Imajinasi

Kayak manusia kurang kerjaan, gue memulai tantangan menulis baru walaupun yang sebelumnya banyak yang nggak rampung. Hahahaha. Not father lah ya, namanya juga usaha.

Tadinya, tantangan yang satu ini nggak mau bilang-bilang biar orang taunya pas udah jadi aja, gitu. Tapi ternyata kenyataan tidak semudah itu, Ferguso.

Kenapa mau disembunyikan?
Karena gue berniat menulis cerita fantasi untuk kali pertama. Dan, cerita fantasi itu susah. Daripada mandek tengah jalan dan ditanyain orang-orang, mending dari awal nggak bilang-bilang mau nulis fantasi. Ya gimana nggak susah? Selain mikirin karakter-karakternya, dunianya juga harus dipikirin dari awal. Semuanya beda.

Awalnya, cerita yang sementara gue kasih judul Ars Imperatoria ini muncul dari satu keresahan sederhana. Nggak bisa gue ungkapkan secara langsung, sih. Tapi dari satu keresahan kecil yang kayaknya nggak mungkin diceritakan secara gamblang itu, gue jadi berpikir untuk memetaforakannya dalam bentuk fantasi. Lalu tiba-tiba potongan puzzle ceritanya beranak-pinak dengan cepat karena gue terlalu bersemangat.

Meskipun rak buku hampir semuanya berisi buku-buku fantasi, bukan berarti gue tiba-tiba jago nulis fantasi. Gue mengagumi penulis fantasi karena gue nggak bisa nulis kayak mereka. Otak gue belum sampai. Sejauh ini pun baru sampai tahap research, world building, dan masih banyak banget cacat logika dari dunia yang gue bentuk. Lalu entah kenapa, tiba-tiba akun facebook Kalpanika mengirim pertemanan ke gue. Gue pikir itu akun apa. Ternyata Kalpanika adalah komunitas penulis fantasi yang kebetulan lagi buka akademi menulis fantasi. Pas gue baca posternya, pas hari itu deadline pendaftaran. Tanpa pikir panjang, gue pun akhirnya bergabung. Lebih tepatnya mungkin karena murah, sih. Hahahaha. Lumayan banget kalau bisa dapat materi kepenulisan fantasi, apalagi kalau bisa memecut gue yang malas ini untuk konsisten menulis.

Setelah masuk beberapa hari, rupanya upaya menyembunyikan tantangan ini pun jadi mustahil. Membuat tulisan afirmasi kemudian diunggah di instagram jadi syarat mutlak. Intinya sih semacam target yang ingin dicapai setelah mengikuti akademi menulis di Kalpanika itu.


Inilah afirmasi yang gue upload di instagram. Berhubung udah dapet judul, dan udah membentuk empat karakter utama, jadi sekalian aja ditulis, deh. Semoga Lavi, Lui, Vis dan Trivi menemukan jalan cerita mereka yang unik di sana.

Sengaja pakai latar novel-novel fantasi supaya makin terpacu. Hahaha.

Hari ini selesai dikasih materi soal world building, dan besok saatnya menjalani misi. Saatnya membebaskan imajinasi. Hoho.