Rabu, 01 Agustus 2012

Drama 'Match Fixing' di panggung Badminton Olimpiade 2012

Yak, gue kembali setelah sekian lama untuk ngebahas masalah drama panjang made in China yang baru saja terjadi di London Olympic 2012.

Waktu lagi asik-asik ngeliat live score pertandingan Adrianti Firdasari [INA] vs Petya Nedelcheva [BUL] yang lagi leading, ada berita menghebohkan dari court sebelah. Ternyata Wang Xiaoli/ Yu Yang [CHN] dari sektor Womens double KALAH dalam waktu 19 menit dari Jung Kyung Eun/Kim Ha Na [KOR] dengan skor 14-21 11-21. Sulit dipercaya mengingat Wang/Yu merupakan unggulan pertama dan pasangan peringkat 1 BWF. Abis itu, ada tweet yang sangat berapi-api dari salah satu pemain bulutangkis asal Belgia, Yuhan Tan.

@Yuhan_Tan: Chinese world no.1 WD lost in 19 min! Their match fixing has reached a new low point #disgrace #badactors #madeinchina

Yu Yang/Wang Xiaoli [CHN]

Keliatan banget kan Wang/Yu sengaja KALAH yang kemungkinan besar perintahnya pelatih paling ditakuti di China, yang mulia Li Yongbo. Terus? Emangnya kenapa sih mereka sengaja ngalah? Ada yang bilang, supaya mereka enggak ketemu sama Zhao Yunlei/Tian Qing [CHN] di quarter final dan bisa menciptakan all Chinese final. Iya, tipikal muslihatnya yang mulia banget.

Tapi kalo menurut analisis gue sih, awal mula ini semua gara-gara Zhao Yunlei/Tian Qing KALAH secara tak terduga dari pasangan Kamilla Ritter Juhl/Christina Pedersen [DEN]. Gara-gara mereka kalah dan hanya jadi runner up grup, skenario yang mulia untuk menampilkan all chinese final gagal, dan harus pindah ke rencana B. Wang Xiaoli/Yu Yang harus kalah, supaya mereka berdua juga jadi runner-up grup dan enggak harus ketemu Zhao/Tian di quarter final.

Ternyata akibat drama murahan ala yang mulia itu enggak bisa berhenti sampai disitu aja, bahkan setelah Wang/Yu sempet disorakin penonton di Wembley Arena. Hasil dari drama made in china ini berakibat fatal untuk pertandingan sektor womens double selanjutnya antara Greysia Polii/Meiliana Juhari [INA] vs Ha Jung Eun/Kim Min Jung [KOR]. Iya, atlet Indonesia.... jadi korban....

Tadinya kalau Greys/Mel menang, mereka akan terhindar dari pertandingan melawan Wang/Yu di quarter final. Tapi sekarang, kalau mereka MENANG, mereka justru akan bertemu Wang/Yu. Tadinya gue juga sempet dukung Greys/Mel ngalah demi maju terus ke semi final. But. I'll take back my words, I was wrong. Emangnya kenapa kalau Greys/Mel mau menang? Lalu, gue langsung hapus pernyataan gue yang bilang kalau gue mendukung mereka untuk mengalah. I do believe in them, so I want them to do their best and try to win.

Masalah mulai membesar disini. Kedua pasangan, baik Indonesia maupun Korea 'terlihat' ingin mengalah dan tidak mau menang untuk mengambil tiket melawan peringkat satu dunia Wang Xioali/Yu Yang. Penonton tidak puas dan mulai bersorak kesal ketika mereka selalu melakukan kesalahan dan poin imbang. Sebenernya, disini gue juga sedikit kecewa ngeliat permainan Greys/Mel.

Setelah beberapa kali pertandingan terhenti setelah coach memberikan beberapa kali warning untuk mereka, akhirnya pertandingan mulai berjalan seperti biasa. Walaupun menurut gue sih pemain Korea masih drama banget. Sampai akhirnya yang ditakutkan terjadi. Coach memberikan KARTU HITAM untuk kedua pasangan. Mengejutkan. Gue mulai percaya sama pasangan Indonesia saat Greys teriak "NO! I WANT TO PLAY! I REALLY WANT TO PLAY!"

Akhirnya kartu hitam ditangguhkan dan akan diadakan rapat serius sementara pasangan Indonesia dan Korea terus bermain. Pemain Korea mulai main serius di set 2 setelah set 1 dimenangkan mudah oleh Greys/Mel. Saat pasangan Korea main serius, pemain Indonesia yang kewalahan justru disoraki penonton gara-gara 'dianggap' sengaja kalah. Hei! Tau darimana kalian kalau Greys/Mei sengaja kalah? Kalau dilihat dari peringkat juga mereka jauh! Kalau Greys/Mel menang, kemungkinan pasangan Korea memang sengaja mengalah atau performa Greys/Mel meningkat. Kalau Greys/Mel yang kalah, memang ada kemungkinan itu berdasarkan kesengajaan, tapi tetap ada kemungkinan kalau mereka kalah karena perbedaan kekuatan.

Akhirnya Ha Jung Eun/Kim Min Jung [KOR] memenangkan atas Greysia Polii/Meiliana Jauhari [INA] dengan skor 18-21 21-14 21-12. Mau tidak mau Greys/Mei harus disoraki penonton karena mereka menjadi pihak yang kalah dari sinetron match fixing 2 lanjutan match fixing 1 made in China

Setelah itu, pihak BWF pun harus menginterogasi Wang/Yu yang menjadi sumber masalah dari sinetron 'Match Fixing' hari ini. Saat diinterogasi, Yu Yang berkilah bahwa pasangan korea yang mereka lawan sangat kuat, dan mereka ingin menyimpan tenaga untuk melawan unggulan korea lainnya saat quarter final yang menggunakan sistem knock out nanti.

Pelatih Korea marah dan mengatakan, jika pemain China dibiarkan melakukan match fixing agar tidak bertemu sesama pemain China di pertandingan selanjutnya, tentu ia akan melakukan hal yang sama pada pasangan Ha/Kim agar tidak harus bertemu dengan JKE/KHN yang sesama pemain Korea.

Nah, ketauan kan pelatih Korea memang mau Ha/Kim ngalah. Sedangkan sejak dapat warning pertama, pelatih Indonesia sudah menyuruh Greys/Polii menyerang dengan kekuatan penuh. Kedengeran lo itu di TV.

Pelatih Korea ini agak lebay juga sih, waktu Ha/Kim terpaksa main serius selesai masalah kartu hitam itu, dia menggugat Greys/Mel yang ia anggap tidak bermain serius. Oom, kalo Greys/Mel dari awal udah sekuat Ha/Kim mereka enggak akan mati-matian gitu oom....

Kalo yang gue liat, Greys/Mel itu lebih sering menang karena semangat mereka yang super. Nah, ini mereka disuruh tanding di suasana yang enggak enak kayak gini, dibawah bayang-bayang kartu hitam pula. Walaupun mereka salah karena grogi, tetep aja semuanya nganggep itu dibuat-buat.

Sekarang kita masih harus nunggu kepastian dari tim BWF yang lagi rapat serius, ada gosip sih kalau 4 pasangan WD yang bermasalah ini dimasukin dalam 1 grup. Tapi keputusan ini belum pasti juga.

Sejujurnya ini semua gara-gara muslihat yang mulia. Gara-gara satu negara, alamat badminton enggak akan dipertandingan di Olympic mendatang. Ngeri abis.

Nedelcheva, pemain asal Bulgaria juga memberikan pernyataan kalau China mengontrol semuanya. Jangankan match fixing, peringkat BWF pun mereka mainkan. Dari 99 pertandingan antara sesama pemain China 20 diantaranya selesai dengan WO. Itu juga setelah ada aturan dari BWF bahwa pertandingan sesama atlet satu negara harus dilakukan minimal 80% (CMIIW, belum sempet croscek langsung ke aturan BWF).

China harus ditindak serius. Gara-gara mereka, nama Indonesia dan Korea juga ikut tercoreng. BWF harus meninjau kembali masalah ini baik dari para atlet yang berlaga maupun sistem pertandingan yang mereka pakai di Olimpiade ini.

Iyah, drama match fixing yang sangat panjang ini membuat gue enggak sempet sahur. Semoga BWF membawa keputusan yang adil. Mungkin, semua yang lolos di quarter final harus di draw ulang. Kalau perlu, 2 pertandingan yang amat sangat meragukan tadi diulang (Meskipun yang ini agak mustahil). Maunya sih Wang/Yu sekalian di diskualifikasi biar yang mulia pengsan sekalian. Toh enggak ada yang mau ngeliat CHEATER berdiri di podium untuk dikalungkan medali emas, kan? :)

Padahal Wang Xiaoli/Yu Yang punya kekuatan lebih dari cukup untuk dapat emas, tapi karena yang mulia juga mau Zhao/Tian dapet perak, terjadilah drama yang sangat tidak diinginkan ini. I do respect Wang Xiaoli/Yu Yang before, but after this? I'm sorry.

source :
live score & picture @BulutangkisNews
Match Fixing Cause Badminton Chaos
London 2012 Olympics: China and South Korea under investigation after badminton match descends into farce