Selasa, 06 September 2016

[Flashfiction] Tak Ada Preman yang Tak Sempurna

"Bon! Siap-siap! Preman macam apa lo!" Coki lagi-lagi mengomeli Bon-bon yang sibuk menghabiskan es bon-bon favoritnya. Tak perlu dijelaskan darimana dia mendapatkan nama panggilan seperti itu.

"Bentar, Cok. Nanggung..." rengek Bon-bon.

"Keburu bubar itu SMA Timur! Ayok kita berangkat!" teriaknya lagi.

Coki mendapat julukan seperti itu bukan karena doyan coki-coki, tapi karena kulitnya yang mirip coki-coki saking seringnya terbakar matahari. Dia memang pimpinan preman paling gahar seantero sekolah. Bahkan anak-anak sekolah lain pun takut padanya.

Sayangnya anak-anak SMA Timur tampaknya belum mendengar apa pun soal Coki. Sewaktu school visit minggu lalu, anak-anak SMA Timur menggondol habis hadiah yang telah disiapkan panitia. Padahal biasanya anak-anak sekolah lain kalah atau sengaja kalah kalau harus melawan Coki and the genk.

"Oke, kita berangkat!" seru Coki mengobarkan semangat teman-teman preman sekolah lainnya. Ia melihat sekeliling dan akhirnya sadar, "mana si Untung?"

"Nggak ikutan bos, katanya mau belajar. Besok ujian."

"Aaah!! Lembek kali tu anak!! Jadi preman terlalu rajin dia!" Yang lain mengangguk-angguk setuju.

---
Untuk ke SMA Timur, mereka harus berjalan lebih jauh dari biasanya. Bahkan, mereka harus melewati sawah yang cukup luas.

"GUK! GUK! GUK!" seru anjing yang merasa wilayahnya terusik.

Beberapa orang mundur ketakutan karena ukuran anjing itu cukup besar. Tapi tidak dengan Coki. Dia mengayunkan batang kayu ke tanah hingga menimbulkan suara cukup keras dan membuat anjing itu lari pontang-panting. Teman-temannya pun menyoraki Coki dengan bangga.

Belum jauh berjalan, kali ini mereka berpapasan dengan segerombolan angsa. Tentunya, angsa bukanlah makhluk hidup yang mengancam, apalagi untuk Coki.

Tapi kenyataan berkata lain. Tanpa mengucap sepatah kata pun, Coki menjatuhkan kayu yang ia pegang dan lari tunggang-langgang. Dan penyerbuan ke SMA Timur pun dibatalkan.

----

"Gue nggak peduli! Udah gue bilang soang itu ngeri cooy!! Lo kalo belom pernah dipatok soang, nggak usah ngomong!!"

Seharian itu, Coki teringat masa kecilnya yang begitu mengerikan. Ingin main petak umpet bersama angsa-angsa cantik di pinggir danau, malah kena patuk berkali-kali. Rasanya malam itu ia tidak bisa tidur nyenyak mengingat trauma masa kecilnya itu.


#MalamNarasiOWOP #OneWeekOnePaper

-nana-
6-9-2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar