Ya ampuuunn, akhirnya Nana yang super malas bangkit juga. Blog jadi keisi terus. Semua berkat OWOP (One Week One Paper) :D My new family! Ahahahahaha. Seneng rasanya bisa mendorong diri sendiri untuk rajin nulis :)
Saking banyaknya setoran tulisan dari tantangan-tantangan di grup whatsapp, malah pusing pas mau di-draft di blog ini. Hahahahaha :)) Tapi akuh senaaaaaang.
Beberapa postingan setelah ini gue post sekaligus. Semua tulisan yang pernah gue bikin untuk ikut tantangan OWOP akan gue copy ulang. Tapiiiiii...... tentu nehi untuk tantangan pertama. Ituh.rahasia.dapur.dan.akuh.masih.punya.harga.diri.untuk.gak.sebar.sebar.surat.cinta.sembarangan.
Saking banyaknya setoran tulisan dari tantangan-tantangan di grup whatsapp, malah pusing pas mau di-draft di blog ini. Hahahahaha :)) Tapi akuh senaaaaaang.
Beberapa postingan setelah ini gue post sekaligus. Semua tulisan yang pernah gue bikin untuk ikut tantangan OWOP akan gue copy ulang. Tapiiiiii...... tentu nehi untuk tantangan pertama. Ituh.rahasia.dapur.dan.akuh.masih.punya.harga.diri.untuk.gak.sebar.sebar.surat.cinta.sembarangan.
Okeee, let's start. Tantangan kali ini narasi gambar, dan inilah gambarnya:
"Kalau nyari suami nanti, aku mau cari yang bukan cuma soleh, tapi juga yang ibunya baik," ujar Tisya.
"Loh, kenapa?" tanya Nawang.
Tisya menggelengkan kepalanya perlahan, "Ya harus, dong.
Aku nggak mau setelah nikah nanti bermasalah sama mertua, apalagi ibu
mertua yang biasanya cerewet dan sok ikut campur."
Nawang menganggukkan kepalanya tanda setuju. "Iya juga, ya. Kalau nggak begitu, bisa jadi masalah besar nantinya."
"Selain soleh dan ibunya baik, aku juga mau cari yang
dewasa dan mapan. Bukannya aku matre, lho. Aku cuma realistis. Ya, nggak
harus kaya-kaya banget nggak apa-apa, minimal gajinya cukup untuk hidup
sehari-hari, gitu."
"Hebat kamu, udah mikir sejauh itu. Tapi.... kalau gaji
suami nanti biasa-biasa aja, berarti kamu harus pintar-pintar ngatur
keuangan, dong." Nawang mulai tertarik dengan topik penting yang
menyangkut masa depan mereka itu.
"Ya iya, dong! Mulai kemarin aku udah belajar nabung juga, kok," ujar Tisya bangga.
Lalu, obrolan mereka berdua terpotong oleh seruan
pengumuman dari depan. "Anak-anak, jangan lupa dikerjakan PR
menggambarnya ya!!"
"Iya bu guruu!!" jawab Tisya, Nawang, serta seluruh penghuni kelas 3 SD Sukamakmur itu dengan kompak.
"Ngomong-ngomong, uang tabungan kamu mau buat beli apa, Sya?"
"Es tung-tung di warung Bu Ijah," jawab Tisya polos.
______________
Flashfiction "Gara-gara Sinetron"
Nana - 30/3/2015
mau aku yang tulisin di blog aku gak kak? :p
BalasHapussama kak, jadi keisi banyak di blog berkat tantangan.hehe
OMG Diniiii!!! Plis atuh lah gak usah dibahas lagi "3")
Hapus