Kamis, 29 Oktober 2015

[Review] Kumcer - Lima Teguk Kopi

Lima Teguk Kopi, adalah judul buku kumpulan cerpen karya anak-anak OWOP. Yah, walaupun sekarang gue udah beda status, tapi waktu nulis cerpen dalam buku ini, gue masih anak OWOP kok. Hehehehehe. Sayangnya buku ini akhirnya terbit dengan self-publish. Mudah-mudahan buku-buku selanjutnya bisa masuk penerbit major yah....

Gue akan review cerita pendek dalam buku ini satu-persatu. 23 cerpen, men! Kerja keras banget kan tuh gue ngereview satu-satu. Demi hadiaaaahhh. Ahahahahaha :D

Jadi, let's see the review!!


Lima Teguk Kopi

Ide ceritanya cukup unik dengan menggambarkan karakter utama, Hario, yang ternyata bisu. Karena kekurangannya itulah dia terpaksa kehilangan cintanya. Kalau soal kisah cintanya sih sebenernya standar banget, tapi karakternya Hario cukup terbentuk. Dia bisa bikin gue kesel karena pada akhirnya dia nggak ngapa-ngapain untuk mengusahakan cintanya. Yah, gue sih sampe kapan juga nggak bakal simpati sama orang yang nggak usaha dan malah meratapi nasibnya. Tapi berarti bagus, kan? Karakternya jelas, jelas bikin gue sebel. Hahahaha #plaak

Pungguk dan Awan Hitam

Oh, ini tulisan bikinan yang ngasih give away, yah? Perlu dipuji-puji nggak, nih? #heh
Jujur aja, pertama kali baca, yang terlintas di kepala gue adalah "Tulisan ini bukan gaya Ruru banget". Tapi akhirnya membuat gue mengerti. Oh, ternyata ada alasan kenapa dia nulis cerita romantis klise gitu. Hahahaha. Semakin dipikir, gaya nulisnya pas banget sama masing-masing karakternya. Salah satu kekuatan menulis Ruru yang gue tau, dia cukup jago masuk ke dalam karakter yang dia buat dan bikin ceritanya jadi hidup.

SAN-DI-WA-RA

Kalimat pembukanya keren. Gue kira ini cerita thriller. Hahahaha. Nggak na, ini kan temanya cinta.... Lalu gue kecewa....

Sebenernya cerpen yang satu ini idenya bagus dan antimainstream banget. Meskipun endingnya... yah...gitu deh :)) Boleh spoiler gak sih, gue? Boleh? Oh, yaudah. Endingnya bisa banget bikin orang-orang ini malah jadi penyuka sesama jenis. Ahahahaha. Sayangnya, bahasanya puisi banget! Sementara gue ini adalah orang yang sangat lemah kalau udah ketemu puisi. Otak saya nggak nyampe. Jadi yah, sebenernya berharap bahasanya bisa dibikin indah, tapi masih dalam tahap yang orang awam puisi kayak gue bisa ngerti, sih.

Boni & Kinai (The Surprise)

Salah satu cerpen favorit gue. Meskipun nggak happy ending. Yasudahlah Naaaaa.... move ooonn.... Cara Boni ngasih surprise itu lucu banget. Gue menikmati kisah mereka berdua sampe ending yang bikin patah hati jadi dua itu. Elah, Bon....Kin... plis lah... Endingnya surprise, tapi surprisenya nggak enak....

Lembayung Senja di Langit Sukoanyar

Ini sih udah pernah gue review panjang lebar ke orangnya langsung. Sempet bantu ngedit juga, hahahaha. Intinya sih, sebenernya gue suka idenya soal cinta ibu yang terbegal sama kapitalisme. Masalahnya eksekusinya kurang oke. Klimaksnya malah kurang berasa karena awalnya terlalu panjang dan bertele-tele. Harusnya lebih fokus ke klimaks dan ending aja.

Cinta Rasa Pasar Malam

Idenya standar, tapi penulisannya cukup oke. Ringan dan enak dibaca. Contoh cerita yang 'nggak neko-neko'. Cerita tentang pertemuan Gendis dan Cahyo di pasar malam, berlanjut ke pdkt, dan berakhir.....tidak bahagia. Yes, seperti tema kumcernya. Cukup suka karena penulis bisa ngasih nilai moral di cerita ini. Dengerin nasehat orangtua....

Menyapa Lampu Jalan

Nah ini baru namanya cerita ORANG GILA. Ahahahaha. Literally, loh. Tokohnya beneran suka ngobrol sama lampu jalan macam orang bener. Clau yang jadi pacar Martin juga nganggep pacarnya itu gila. Cara nyindinya Clau juga lucu. Kasihan ya jadi lampu jalan yang kuntet dan minder, hahahaha. Gue suka cerita ini karena biarpun agak gloomy-gloomy gimana gitu, idenya fresh. Mana endingnya si tokoh utama ikutan gila. Hahahahaha :)) Twist di endingnya lumayan laaah.... meskipun gue pikir ada misteri yang lebih dalam lagi soal kematian Martin.

Separuh Senja

Elang jatuh cinta sama Lalita yang dia temui di acara nikahan Bayu dan Ita. Sayangnya Lalita sudah punya Pilar dan tak lama lagi mereka akan menikah. Demi bisa bersama Lalita, Elang pun membunuh Pilar.

Lalu tiba-tiba muncul Bella. Ternyata dia menaruh perhatian pada Elang. Sayangnya dia ditemukan terbunuh tak lama setelah pilar terbunuh.

Elang pun menikah dengan Lalita. Baru dua hari, akhirnya Elang terpaksa menemui ajalnya karena Lalita tahu dialah yang membunuh Pilar.

Pertanyaan: Siapakah pembunuh Bella? Untuk apa Bella dibunuh? Dan yang terpenting, apa peran Bella dalam cerita ini?

Serius deh, cerita ini akan jadi jauh lebih bagus tanpa kehadiran Bella.

Di Garis Khatulistiwa

Kisah tentang Danu dan Ve. Pacaran udah lama tapi putus nyambung karena Danu sering pergi, sementara Ve nggak bisa pacaran jarak jauh. Pada akhirnya mereka putus dan Ve punya pacar baru. Ceritanya standar banget, tapi ada satu quote yang gue cukup suka. "Jika dia cinta sejatimu, dia akan kembali padamu. Jika tidak, maka bukan dia."

Batin yang Menjerit

Aini adalah seorang gadis cacat. Namun beruntung Adi, seorang yang mapan, jatuh cinta padanya dan mengajaknya menikah. Sayangnya bapaknya nggak setuju dan sudah menentukan jodoh yang lebih pantas untuk Adi. Sementara Aini tidak bisa berbuat apa-apa, karena dia diancam preman yang disewa bapaknya Adi. Serius, ini sinetron banget :)) Dan kirain endingnya ada twist apa, gitu. Eh beneran gak jadi. Adi beneran nikah sama calon pilihan bapaknya.

Manusia Pencabut Nyawa

Neira menduga pacarnya, Namus, selingkuh. Dan ternyata pacarnya itu beneran selingkuh dengan seseorang bernama Fanny. Namun Namus memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Fanny dan memperbaiki hubungannya dengan Neira. Kali ini justru Neira yang tidak bisa bersama Namus, karena dia sudah merasa terkhianati dari jauh-jauh hari. Abis.

Ada beberapa fakta yang menurut gue nggak terlalu penting dijabarin dalam cerpen ini. Masih banyak yang masih bisa dipangkas. Contohnya, satu paragraf yang mendeskripsikan tentang ayah Neira. Tentang ayah temannya Neira yang menjadi seperti pengganti ayahnya sendiri. Sama sekali nggak berhubungan sama ceritanya.

Aku Ketar-Ketir Kamu Cengar-Cengir

Hehehehehehehehehe
Perlu direview nggak yaaaaaaaaaaaaaaaa??????
*ditendang ke kolam*

Jingga di Langit Malam

Genta mencintai Jingga. Namun Jingga terpaksa menolak cintanya karena mau sekolah ke Jepang. Genta berjanji akan menunggu. Namun yang menantinya ketika pulang adalah undangan pernikahan Genta dan Ratih. Akhirnya Jingga ngamuk dan membunuh kedua temannya itu sebelum membunuh dirinya sendiri.

Hahahahahaha.... orang yang keliatannya biasa-biasa aja malah berbakat jadi psikopat. Twist di endingnya lumayanlah. Karena nggak kebaca kalau Jingga yang karakternya baik hati di awal, terakhirnya  malah jadi sumber masalah.

Cinta Itu (Tak) Pernah Ada

Kisah seorang perempuan yang mengira kakak kelasnya suka padanya. Sempet pdkt namun pada akhirnya gak ngasi kabar apa-apa. Rasanya kayak baca cerpen setengah jadi. Cuma ada konflik, tanpa penyelesaian. Cuma dibahas dari sisi tokoh utama tanpa kejelasan di akhir. Harusnya dijelasin, apakah akhirnya beneran nggak ada apa-apa di antara mereka, ada tapi ternyata kandas, atau kenapa?

Aurora Gara

Gara, cowok urakan yang jatuh cinta sama Yasmin, cewek alim yang nggak pernah absen ke masjid kampus. Cerita ini lumayan. Twist terakhirnya juga lumayan. Meskipun tau cinta mereka nggak bakal bersatu dari awal, tapi penyebab gagalnya cukup unik juga.

Telikung Angan

Seinget gue sih ini salah satu cerpen yang cukup enak dibaca, dan endingnya juga okelah meskipun putus-putus juga. Jadi ada dua cewek sahabatan. Yang satu udah punya pacar, tapi temennya ini berandai-andai gimana kalau pacar temennya itu naksir dia. Eh beneran kejadian. Pada akhirnya mereka kembali sahabatan setelah sama-sama nolak berhubungan sama cowok yang gampang selingkuh itu :)

Bunuh Aku, Ayah!

Recha anak orang kaya yang kurang mendapat kasih sayang dari ayahnya. Dia jadi bandel, ngajak temen-temennya ke diskotek. Untuk masuk diskotek itu mereka harus beli serbuk putih, yang kemungkinan besar narkoba-bukan gula halus. Recha tanpa bimbang langsung beli serbuk itu, dan pergi dari diskotek....

Lah.... bukannya tadi mau masuk?

Eh mereka ketangkep polisi karena bawa narkoba, masuk TV, dan akhirnya bapaknya pulang karena ngeliat anaknya di siaran berita TV. Ternyata semua cuma akal-akalan Recha untuk bikin bapaknya pulang. semua penangkapan itu bohongan, siaran di TV juga bohongan.

Buat gue yang pernah jadi wartawan, orang sekaya apa pun nggak bakal segampang itu nyiarin berita palsu di TV, sih. Apalagi hanya dengan alasan supaya bapaknya si anak pulang. Mungkin penulisnya masih perlu belajar logika-logika umum juga sebelum memutuskan jalan cerita.

Naf & Rio dengan Buku Ajaib

Bukan cerpen favorit gue. Tentu dengan beberapa alasan. Tapi yang paling utama mungkin karena bahasanya yang terkesan 'anak-anak' banget. Alasan kedua karena walaupun akhirnya happy, tapi kurang nyambung sama tema 'begal cinta' itu sendiri. Sebelah mananya yang begal cinta?

Pengadilan Cinta

Kisah keluarga yang tadinya harmonis, berubah gara-gara si ibu melanggar perjanjian sama si bapak. Pada akhirnya si ibu meninggal karna sakit setelah cerai dari si bapak yang udah punya gandengan lain. Anak mereka tinggal sama neneknya, namun si bapak terus aja mbujuk anaknya supaya mau tinggal bareng sama dia dan ibu barunya. Anaknya akhirnya mau maafin ayahnya tapi tetep nggak mau tinggal sama ayahnya. Nggantung nih ceritanya kayaknya.

Keputusan Ini Mungkin Menyakitkan

Cerita perjodohan. Pada akhirnya si anak terpaksa membuat keputusan menyakitkan dan menuruti permintaan orangtuanya. Ide ceritanya biasa aja, sih. Harusnya dikasih twist atau apa gitu, sesuatu yang bikin cerita jadi lebih wow.

Gagal Begal, Pegal!

Salah satu cerpen yang jadi favorit gue. Bukan, bukan karna yang nulis  itu Zu, kok. Hahahaha. Tapi karena ini salah satu cerpen komedi di antara lautan cerpen cinta romantis yang mendayu-dayu sepanjang buku. Gue juga suka karakter-karakter yang dia bangun di cerpen ini. Meskipun pendek, dia berhasil bangun empat karakter berbeda yang sangat 'hidup'. Terutama karakter utamanya, sih. Cara ngomongnya bener-bener mengingatkan gue akan seseorang. Seorang murid yang 'terlibat' affair sama si penulis sendiri. Wahahahahaha. Orang Sumbawa juga, namanya sama pulak. Ini jangan-jangan emang udah niat dari awal jadiin orang itu karakter utamanya :))

Cinta Jangan Pergi

Kisah cinta Dinda dan Raffa yang kandas karena kedua ayah mereka adalah pesaing bisnis. Gagal deh nikah. Dinda dikurung, sementara Raffa udah nikah sama perempuan lain. Mereka mau kabur berdua, tapi telaaaaatt.... Dinda akhirnya nggak mau diajak kabur begitu tau Raffa udah nikah. Lah, kenapa ngajak kaburnya nggak sebelum-sebelumnya aja, yak? Kenapa juga Raffa baru kepikiran untuk kabur setelah dia udah nikah. Dikira gampang banget cerainya?

Tak Ada Waskita Untuk Nabila

Nah ini, cerita terakhir dan cerita favorit gue dari semua cerpen yang ada. Bahasanya ringan dan enak dibaca. Selain itu juga komedinya pas banget. Idenya juga beda banget dari yang lain. Ini cerita soal Tinuk, seorang peramal, yang entah kenapa harus berhadapan dengan klien yang semuanya nanyain soal kemungkinan cinta mereka dengan seorang gadis bernama Nabila. Karena denger ceritanya Nabila terus, Tinuk yang bilang Nabila begini dan begitu malah dianggap sebagai peramal jago. Dia dianggap udah tau Nabila, bahkan sebelum sang klien minta diramal. Hahahaha. Klien terakhirnya hari itu pun nanyain soal Nabila. Nabila lagiiii..... Nabila lagiii.... :)) Populer amat si Nabila....


SELESAI! ALHAMDULILLAH!!

JARI PENGKOR.....

Kesimpulannya, buku ini lumayanlah ya. Nggak bisa gue bilang bagus banget, nggak juga bisa gue bilang jelek banget. Makanya gue kasih rate 3 di goodreads. Ada cerpen-cerpen yang jadi favorit, ada yang lumayan, ada yang biasa aja, dan ada yang kurang juga. Bahkan kumcer sekelas gramedia pun nggak bisa dibilang isinya bagus semua. Jadi inget kumcer horornya gramed. Bahkan ada satu cerpen yang gue nggak ngerti sama sekali dia mau cerita apa :))

Untuk masalah bahasa dan penulisannya, gayanya emang beda-beda banget. Tapi, masih banyak juga kesalahan EYD kayak typo, tanda baca titik koma yang salah tempat, tanda (--) yang pemakaiannya masih kurang pas, dan kalimat-kalimat kurang efektif lainnya. Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar