Senin, 31 Januari 2011

Alkisah seonggok HP dan majikannya.....

Saat majikanku yang satu itu sedang disibukkan dengan deadline tugas kuliahnya besok, aku memutuskan untuk bekerjasama dengan si modem kecil menceritakan sepenggal kesedihanku.

Sudah 7 tahun sejak pertemuan pertamaku dengan sang majikan. Saat orangtuanya mempertemukan kami berdua, ia terlihat senang sekali. Ia menganggapku seperti hadiah terindahnya karena berhasil mendapatkan SMA negeri pilihan pertamanya. Meski saat itu aku masih sederhana, aku tetap bahagia. Siapa yang tidak bahagia jika kau selalu merasa dibutuhkan oleh seseorang.

Setiap hari ia membawaku serta ke sekolahnya, bermain dengan fitur game sederhana yang kumiliki dengan wajah tegang sekaligus bahagia, bahkan saat guru sedang mengajar. Ia selalu ragu jika harus memberikan aku pada seseorang. Merasa aku adalah barang yang rapuh dan mudah rusak. Namun akhirnya ia rela juga meminjamkan aku sementara pada teman disebelahnya.

Saat ia sampai di rumah dan sadar kalau aku tidak lagi bersamanya, ia menangis. Entah menangis karena merindukanku atau karena takut dimarahi orangtuanya. Apapun alasannya, aku tidak peduli, karena toh dia tetap menunjukkan kepeduliannya padaku. Aku merasa bahagia saat ia mencaci maki teman di sebelahnya karena lupa mengembalikanku dan meletakkan aku di kolong mejanya selama 3 hari.

Dulu ia begitu sering memintaku untuk menyampaikan pesan pada teman-temannya, sekedar bergurau, bertegur sapa ataupun berbasa-basi.

Dari lubuk hatiku yang paling dalam, aku merindukan saat-saat seperti itu...

Aku yang sekarang memang berbeda dari diriku yang dulu. Sekarang, tubuhku lebih indah dan fitur-fiturku lebih lengkap dibandingkan sebelumnya. Majikanku memang mendambakan tubuh lipat seperti ini, entah kenapa, baginya terlihat keren. Mungkin ini karena pengaruh film-film Jepang yang ditontonnya. Rata-rata orang Jepang memang menggunakan HP lipat. Ia senang tidak terkira, karena keinginannya terpenuhi, atau mungkin karena diriku yang sangat sederhana kini berubah penampilan menjadi lebih keren.

Tapi sayang sekali, hal itu tidak berlangsung lama.

Lihatlah sekarang, aku lebih sering tergeletak di suatu tempat yang bahkan dia tidak tahu dimana. Meski tidak melihatku selama berhari-hari, ia tetap cuek dan bahkan menganggapku tidak ada.

Saat aku bersiul memanggilnya untuk menyampaikan pesan, ia tidak menggubrisku dan tetap melanjutkan kesibukannya sendiri. Meski saat aku bersiul dan sedang berada di genggamannya, ia selalu menghentikan siulanku secara paksa karena menganggapnya berisik. Ia hanya melihat sekilas pesan singkat yang kutunjukkan padanya, kemudian menutupku kembali. Semua pesan singkat dibiarkannya terkumpul untuk dibalasnya sekaligus 3-5 hari kemudian.

Saat ia berniat untuk membalasnya sekaligus, aku memberinya peringatan halus karena diriku sudah tidak sanggup lagi menahan pesan yang terlalu banyak ditampung. Ia hanya perlu menggerakkan jari-jarinya sedikit untuk menghapus beberapa pesan yang tidak penting. Namun apa yang dilakukannya? Ia membantingku begitu saja dan tidak jadi membalas pesan dari teman-temannya karena kesal.

Saat suaraku rusak dan tidak bisa membantunya untuk melakukan panggilan dengan teman-temannya, ia tidak segera membawaku ke Rumah Sakit. Ia hanya mengalihkan panggilan ke telepon rumah.

Dia sering memintaku untuk membangunkannya di pagi hari. Namun aku kesal, karena berapa kalipun aku bernyanyi untuk membangunkannya--meskipun dengan suara maksimal--ia lebih memilih memeluk gulingnya kembali.

Saat teman-temannya yang lain asyik dengan teman-teman seperjuanganku yang lain, ia malah menyembunyikanku di tas dan asyik dengan bukunya.

Saat aku lapar, ia membiarkanku berhari-hari bahkan berminggu-minggu tanpa makan. Aku memang tidak akan mati tanpa makan sekalipun, namun itu berarti aku tidak akan berfungsi selama tidak ada makanan.

Saat aku tidak berfungsi seperti itu, maka aku merasa seperti setengah hidup. Ditambah lagi jika aku ditinggalkan tersembunyi dibawah bantal diatas tempat tidurnya. Dia benar-benar tidak ingat akan keberadaanku untuk beberapa hari.

Inilah sepenggal kisah hidupku yang memilukan. Namun aku tetap tidak bisa meninggalkannya, selama dia masih tetap menjadi majikanku.

Oh, sebagai penutup, boleh doang aku memajang fotoku sendiri #wink



---------------------------------
---------------------
-----------

Kisah ini didedikasikan untuk :
Diri saya sendiri, agar lebih peduli pada si HP yang malang dan sms2 yang jarang/lama saya balas.

Sekian, dan terimakasih untuk tidak melempar saya dengan panci bolong di samping anda.

14 komentar:

  1. Wkwkwk...

    *tepok2 si Hape* Emang majikanmu itu sangat amat tidak peduli sama yg namanya sms ato telpon ya.. *tepok2 lagi*

    BalasHapus
  2. *pats2 hape* jika kau sudah tak tahan,kau boleh meninggalkannya dan berpaling kepadaku kok XD *plaakplaak

    BalasHapus
  3. kikukiku : Ah, dia memang payah~ Aku cemburu dia lebih sayang pada cerberus (Laptopnya) daripada aku yang praktis dan mudah dibawa ini >.

    BalasHapus
  4. gadihpertiwi : sayang sekali, tapi aku belum berniat pindah majikan~ takut dikecewakan untuk yang kedua kalinya

    BalasHapus
  5. ichigomint : aku memang kasian ya ;____;

    BalasHapus
  6. curahan prasaan, seorang majikan galak terhadap sang hape tidak berdosa *plak*

    BalasHapus
  7. ookawakiri : kejem banget emang itu majikan ;_;
    kalo aku punya tangan, udah kubanting depan belakang deh~

    BalasHapus
  8. *ngakak* amiiiinnnnn
    saya doakan semoga majikannya mendapat hidayah dan segera kembali ke jalan yang benar

    BalasHapus
  9. amiiinnn~ meski kayaknya agak susah itu anak dapet hidayahnya -_-

    BalasHapus
  10. geblek cuma kesian (lempar panci bolong)... yaudin, kalo lu udah males ngurus anak lu, bisa lu alihkan pengasuhan ke gue kok na. Banyak temennya kalau dia disini... :D

    BalasHapus
  11. heyy!! ini hape gue bisa ngomog sendiri dan pake protes di blog! ajaib! [sang majikan dateng ceritanya~]
    hape gue lucu juga ngambekan gitu XD #plakk
    nad : sori nad~ anak gue ini status nya 'taken' wakakakak

    BalasHapus
  12. anak lu bisa nulis di blog, gue rasa saking desperatenya ampe suka ngelamun --> kerasukan setan lepi, jadi bisa nulis gitu deh. Kalo soal tangan, gue rasa dia sempet dikasih oleh sang peri ajaib pas lu tidur (kok jadi serem? lol) taken? udah kek pacar aja taken.. wakakkaka

    BalasHapus
  13. iye nad, gue yang taken XD wakakakak~
    buset, tiba2 gue jadi inget poconggg yang dikasih hadiah tangan palsu sama followernya~ wakakakak

    BalasHapus