Rabu, 31 Agustus 2016

Nana Curhat Lagi Soal Kerjaan

Aduh akhir-akhir ini blog gue beneran random. Bukannya dari dulu?

Yah, ini mendadak gue mau curhat aja soal kerjaan gue. Bukannya gue enggak suka pekerjaan gue yang sekarang juga, sih. Tapi ya itu.... Ada hal-hal lain yang gue pikirkan soal kerjaan gue sekarang. Dulu banget, gue pernah cerita soal randomnya hidup gue--terutama soal kerjaan--di postingan yang berjudul My Very Random Life. Itu aja udah cukup random bagi seorang mahasiswa bahasa Jepang yang nyari kerjaan sampingan sebagai guru bimbel bahasa Inggris dan Matematika. Gimana lagi ditambah cerita soal kerjaan gue pas jadi jurnalis metropolitan dan olahraga?

Yang penasaran, gue pernah nulis juga soal itu di sini --> Suka Duka Jadi Jurnalis  dan  Follow your Passion

Gilak, baper banget gue baca ulang tulisan gue sendiri yang soal passion itu xDD Soalnya di situ gue menyatakan dengan sangat jelas kalau jadi jurnalis olahraga adalah passion gue. Lalu gue berhenti. HAHAHAHAHAHAHAHAHA #lalunangis

Lalu gue berhasil move on dari jurnalis olahraga setelah membuat postingan ini --> My Lovely New Job
Link di atas adalah cerita soal gue yang akhirnya mendapat pekerjaan sebagai penerjemah tulisan (komik dan me-review novel Jepang) yang sejak SMA gue damba-dambakan.

Enggak lama setelah itu, gue pun mendapat pekerjaan ngajarin bahasa Indonesia ke Orang Jepang. Itu bener-bener pengalaman baru dan sangat menyenangkan. Gue pun menuangkan kisah gue yang satu itu di tulisan ini --> Galau Bingung Bingung (ini judulnya enggak banget karena di waktu yang sama ditawarin jadi jurnalis olahraga lagi. Gaji gue bakal dinaikin! Gimana gue gak galau?)

Itulah cerita singkat soal kerjaan-kerjaan yang pernah gue lakukan sampai saat ini. Belum ditambah cerita jadi penerjemah lisan di perusahaan, jadi pengajar EPA, dan pekerjaan-pekerjaan remeh lain kayak reseller jaket unyu dll. Semua cerita soal kerjaan gue ada di blog. Alhamdulillah, gue jadi bisa lihat kilas balik hidup gue sendiri tiap kali gue ngulang baca blog. Wahahaha. Bener-bener membantu banget buat gue yang lupaan ini. Pas gue baca, gue komen sendiri "Gilak ini orang idupnya random banget! Ke mana sih arah idupnya sebenernya?", sambil ketawa-tawa tentu saja. Karna ini gue sendiri yang nulis. Kurang sinting apa lagi?

Nah, balik lagi. Setelah drama kegalauan itu, gue memutuskan untuk enggak balik jadi jurnalis olahraga dengan beberapa alasan tak terbantahkan yang agak susah gue sebut di sini. Gue nulis alasan-alasan kenapa gue enggak seharusnya menyesal melepas kerjaan sebagai jurnalis di diary gue. Tiap kali gue merasa menyesal, gue pasti liat lagi tulisan itu, terus gue bisa move on deh. Semenjak saat itu, selama kurang lebih dua tahun sampai saat ini, gue kerja freelance sebagai guru bahasa Jepang, guru bahasa Indonesia untuk orang Jepang, dan penerjemah.

Cuma setelah dua tahun ini gue mulai berpikir. Enggak apa-apakah gue terus-terusan kerja freelance begini? Masalahnya bukan kesenangan menjalani kerjaan atau gaji. Karena sejujurnya gue cukup puas dengan apa yang gue dapet, dan gue cukup bahagia juga sama kerjaan gue. Tapi.... apa cukup sampai setingkat ini aja?

That's what I've been thinking off lately...

I feel like... I can do better than this...

Sejujurnya... Sejujur-jujurnya... gue tau kok alasan kenapa gue selalu ganti-ganti kerjaan yang membuat CV gue jadi random banget. It's because none of this job is my REAL passion.

Dari dulu sampe sekarang, impian gue cuma satu. Jadi seorang penulis novel fiksi.

Nah terus, yang gue tulis soal passion di link atas itu apa, dong?

Yah, itu bisa disebut passion juga, sih. Tapi passion yang bukan prioritas gue. Prioritas utama gue ya nulis fiksi. Pekerjaan-pekerjaan di atas adalah pekerjaan yang menopang prioritas utama gue. Karena gue sadar menjadi penulis nggak akan bisa diandalkan untuk mengisi dompet gue. Lagipula, membuat tulisan yang apik juga butuh ide, kan? Bertemu orang-orang baru itu adalah sumber ide yang enggak ada abisnya. Makanya, gue setuju dengan pernyataan Adhitya Mulya yang bilang kalau penting bagi penulis untuk punya pekerjaan lain.

Nah, setelah berpikir masak-masak, gue enggak boleh cuma mentingin prioritas pertama gue dan mengabaikan pekerjaan gue jadi sekedar gaji cukup dan pekerjaan menyenangkan aja. Setelah lama berpikir, dari semua pekerjaan yang gue lakukan, ada pekerjaan yang bener-bener gue suka. Dan gue rasa gue mau ngejar yang satu itu supaya jadi pekerjaan tetap gue. Masalahnya dengan ijazah gue sekarang masih belum cukup. Gue butuh ilmu lebih. Jadi sekarang, meskipun gue masih takut sama yang namanya skripsi/tesis/desertasi dan sejenisnya, gue mau nyoba sekolah lagi.

Gue udah menetapkan hati kok soal jalan hidup gue selanjutnya. Cuma ya itu, biar enggak galau, gue perlu nulis soal ini juga. Sebagai pengingat diri gue di masa depan yang mungkin tiba-tiba bimbang di pertengahan. Istilah kerennya, self reminder gitulah...

Wish me luck... bukan merek rokok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar