Ini adalah Movie Script Blog Tour Pertama OWOP *kasi tepok tangan dulu dong*
Nama saya Nana *kasi tepok tangan lagi dong*
Dan saya akan mempersembahkan Episode kelima... *tepok tangan lagi dong*
Setelah baca mohon apreasiasinya, ya (lalu ditepok pake raket nyamuk)
Untuk yang ingin mengikuti kisah ini dari awal, silakan berkunjung ke blog-blog kece di bawah ini:
Episode 1 : Terkuncinya Para Pengunci
Episode 2 : Permainan (akan) Dimulai
Episode 3 : Detik Detik Kematian Radian
Episode 4 : Para Artemis dan Orion Mereka
Cuplikan Episode Sebelumnya: Adik dan anak-anak para pengunci yang disebut Artemis, berkumpul di markas Para Pengunci. Mereka diminta untuk memecahkan kode rumit yang diberikan pihak musuh yang menyekap sepuluh pengunci di dalam tabung. Jika tak berhasil memecahkan kode itu dalam waktu tertentu, maka Para Pengunci yang disekap akan mati...
EPISODE 5 - FRIEND OR FOE
INT. Markas Para Pengunci
Em (Emily): (mengintip dari balik tembok) Tu…tunggu…
Joe, Cyn, Rei: (menoleh bersamaan ke belakang dan menatap Em
dengan wajah bingung)
Wij: (menghampiri Em dengan segera dan menuntunnya mendekati
tiga Artemis lain) Maaf aku lupa memperkenalkanmu, Em. Ini Emily, dia anak
Rinjani, salah satu pengunci yang disekap bersama kakak dan orang tua kalian.
Em, ini Cyntia, Joe, dan Rei.
Em: (mendongak menatap Wij) Bukan itu, Om…
Wij: (Wajah mengerut, tidak begitu suka dipanggil dengan
sebutan ‘Om’)
Joe, Rei, Cyn: (mati-matian menahan tawa)
Em: Memecahkan kode ini tugas kami berempat, kan? Bolehlah kami
mendapat akses ke atap untuk memecahkan kode itu?
Wij: (menatap Em heran) Kenapa tidak di sini saja?
Em: Kami butuh konsentrasi… (lalu memandang Joe, Cyn, dan
Rei satu persatu dengan tatapan tajam seolah meminta mereka bertiga untuk
mendukungnya)
Rei: Aku setuju dengan Em. Lagipula si topeng jelek itu juga
mengatakan sesuatu tentang langit.
Cyn, Joe: (mengangguk dan membantu meyakinkan Wij)
Wij: (menatap keempat anak di hadapannya satu persatu dan
mendesah keras) Baiklah kalau itu yang kalian mau. Tapi cepatlah pecahkan kode
itu. Kita hanya punya waktu… (melihat arlojinya) 58 menit sebelum seorang
pengunci terbunuh.
Em: Serahkan pada kami.
EXT. Atap Gedung, malam hari
SFX. Angin malam berhembus cukup kencang
Joe: Jadi, apa tepatnya yang mau kamu bicarakan? (menyilangkan
tangan di depan dada, menatap tajam pada Em)
Cyn: Kami tahu tatapanmu barusan itu punya maksud lain.
Em: (mulai bicara dengan takut dan ragu-ragu) Apa kalian
tidak merasa aneh?
Rei: Soal apa? Semuanya terlalu aneh bagiku sampai aku tidak
bisa berpikir lagi.
Cyn: (menggelengkan kepala dan memutar bola matanya ke atas)
cowok bodoh… (dengan suara pelan nyaris tak terdengar).
Em: Pria bertopeng di video tadi bilang kalau para pengunci
itu bertugas menyembunyikan kenyataan sejarah yang merugikan pihak pemerintah.
Dan orang yang menyekap keluarga kita itu juga bilang kalau kenyataan sejarah
tidak seharusnya disembunyikan. Bukankah ini aneh?
Rei: Benar juga. Aku juga sempat berpikir itu aneh. Tapi
pikiranku teralihkan oleh kode dari si topeng jelek itu…
Joe: Dasar pembual! Bilang saja kalau kamu tidak sadar
keanehannya!
Cyn: (terkikik) Sebenarnya aku sudah sadar dari tadi. Tiap
kata-kata dari pria bertopeng, gelagat Wij yang tak bisa menyembunyikan
emosinya di depan kita… Yang disebut pengunci itu… menyembunyikan sesuatu dari
kita, keluarganya sendiri…
Joe: Memang sejak awal kita tidak tahu apa-apa tentang
mereka, kan? Bisa saja kita ditipu. Keluarga kita bekerja untuk pihak
pemerintah, tapi rahasia sejarah apa yang sebegitu merugikan pihak pemerintah
sampai mereka meminta agen khusus untuk menyembunyikan semuanya?
Cyn: Aku tidak pernah bertemu ayahku sejak aku pindah SD
yang ada asramanya. Ingat wajahnya saja tidak, bagaimana mungkin aku bisa
begitu mudah percaya dan menyelamatkan orang yang mengunjungiku saja tidak
pernah?
Rei: Huh! Memangnya aku juga akan mudah percaya sama kakak
yang selalu menghinaku tiap aku tak berhasil memecahkan teka-teki darinya?
Maniak teka-teki seperti dia tak akan pernah tahu bagaimana perasaanku!
Joe: Rei ngomongnya sih gitu… Tapi kamu selalu kangen kalau
kakakmu tidak ada di rumah, kan? Makanya kamu selalu membongkar puzzle tiga
dimensi yang sudah diselesaikan dengan sempurna oleh kakakmu dan mencoba
menyusunnya lagi, berulang kali….
Rei: (wajah memerah malu) Itu karena aku tidak mau kalah
dari dia!!
Joe, Cyn: (mengangguk-angguk berpura-pura menerima alasan Rei)
Em: (sejak tadi hanya melempar pandangan bergantian pada
tiga orang di hadapannya yang jelas jauh lebih tua dari dirinya) Aaa…anu…
Joe, Cyn, Rei: (kembali memusatkan perhatian pada Em)
Em: Mungkin sekarang kita tidak bisa memutuskan harus
percaya siapa. Hubunganku dengan ibu pun tidak begitu baik karena ia terlalu
mementingkan pekerjaannya dan hampir tak pernah bicara denganku. Sulit bagiku
untuk begitu saja percaya pada pihak pengunci yang bilang bahwa pekerjaan orang
tua kita adalah perkerjaan mulia dan kita harus menyelamatkan mereka. Pihak
musuh dari para pengunci menangkap keluarga kita karena berusaha menghalangi
mereka membuka kenyataan sejarah. Lalu apa untungnya bagi mereka membuat kita
memecahkan kode tempat penyekapan itu? Dan kenapa harus kita? Kenapa bukan para
pengunci lain yang tidak tertangkap? Apa kalian tidak berpikir bahwa pihak
musuh ini ingin menyampaikan sesuatu pada kita?
Rei: (memandang Em dengan takjub) Kukira kamu orangnya
pendiam. Tapi ternyata bisa bicara panjang lebar begitu….
Joe: (menyikut Rei)
Cyn: Em benar. Kita tidak bisa menyimpulkan semuanya secepat
itu. Kita perlu mencari tahu sendiri tentang semua ini. (Menghela napas panjang)
Hhh…. Kenapa ini semua harus terjadi di kehidupanku yang damai, sih? Harusnya
cewek remaja sepertiku hanya dipusingkan masalah cinta, kenapa jadi terjebak
masalah serius begini, sih?
Em: Takdir yang memilihmu, Kak Cyn…
Joe, Rei: (mulut membulat membentuk O dan bertepuk tangan
tanpa suara mengagumi jawaban Em)
Cyn: Baiklah. Apapun itu, kita tidak punya waktu, kan?
Siapapun yang benar dan siapapun yang salah, aku tidak ingin ada yang mati… (berdiri
dan menatap tiga orang lainnya)
Joe: (Ikut berdiri) Lebih baik kita bagi dua tim. Dua orang
mencari tahu apa yang disembunyikan pihak pengunci, dua orang lagi bertugas
memecahkan kode.
Rei: (mendongak dan memandang Joe dengan santai) Bagaimana
kalau dua orang tinggal di sini untuk mencari tahu, dua orang langsung ke
tempat penyekapan?
Cyn: Kamu udah pecahin kodenya, Rei!? (mulut menganga, menatap
Rei tak percaya)
Rei: (berdiri dan memasukkan dua tangannya ke kantong celana)
Kalau si topeng jelek itu mau membuat teka-teki yang sulit, harusnya dia enggak
usah pakai kasih petunjuk itu segala (menunjuk ke arah langit)
Em, Joe, Cyn: (memandang langit yang hitam pekat)
Cyn: Aku masih enggak ngerti…
Rei: Ini teka-teki yang terlalu mudah untuk anak yang masa
kecilnya dijejali kode seperti aku.
Cyn: Jadi, di mana tempatnya? (bertanya dengan tidak sabar)
Rei: Nanti kujelaskan. Kamu ikut aku saja, Cyn. Kemampuan
fotografismu pasti berguna untuk menyusup ke wilayah yang belum kita kuasai. (Menoleh
pada Joe dan Em) Kalian enggak apa-apa mencari tahu di sini?
Em: (menggeleng pelan) Aku jago bersembunyi, kok.
Joe: Aku akan memastikan Em baik-baik saja.
Mereka berempat perlahan turun dari atap. Rei dan Cyntia
mencari jendela terdekat dan langsung mengendap-endap kabur ke luar. Sementara
itu Joe berusaha mengikuti langkah tanpa suara milik Em dan mencari ruang arsip
atau ruang apa pun yang dapat membantu mereka mengumpulkan informasi.
INT. Ruang penuh tabung
Ar: Radian!!!
Dru, Wid, Jan: (memandang ke arah tabung berisi Radian)
Rad: (perlahan membuka mata dan menatap arah suara dengan
sayu) Ar…
Wid: Kamu enggak apa-apa?
Rad: (memegang kepalanya yang masih sakit) Aku… tidak
apa-apa.
Dru: Kenapa kamu bisa tertangkap, Rad? Bukannya seharusnya
kamu aman di ruang kendali?
Rad: (melihat Sembilan tabung selain miliknya dan mendapati
kenyataan bahwa ada sembilan pengunci lain yang tertangkap. Juga memandang
sekeliling, memastikan tak ada orang lain di ruangan itu. Lalu, menempelkan ibu
jari dan telunjuk tangan kanannya hingga membentuk lingkaran dan menempelkan ke
mata kanannya seraya menatap teman-temannya dengan tatapan ngeri)
Ar, Dru, Jan, Wid: (bola mata melebar kaget begitu melihat Rad
menunjukkan kode para pengunci yang berarti ‘mata-mata’)
BERSAMBUNG....
Nantikan Episode selanjutnya di blog Suhail Syaiful Rahman :)
Nantikan Episode selanjutnya di blog Suhail Syaiful Rahman :)
Pertamaxx dulu ah, Gan. :p
BalasHapusBuu.... gak komen apa2 "3"
Hapuswkwkwkw.... kali ini scriptnya suasananya santai...beda banget sama yang kemaren-kemaren yang tegang....as expected from Nana XD
BalasHapusBukan as expected, tapi karna emang ga bisa yang susah-susah xDD
HapusMisteri baru lagi yee, seneng banget dah orang-orang ini bikin misteri lagi....
BalasHapusMata-matanya itu siapa yaaaah....
*jadi pengen cepetcepet selese*
Iya dongs, biar greget #apa
HapusSiapapun bolehlah. Radian juga boleh xD
Oh my Allah... semoga aku bisa melanjutkan cerita ini.
BalasHapusAjarin, Na.
Ajarin apaaa? Karate? :p
Hapus