Selasa, 08 September 2015

[Flashfiction] Kembang Api


Di atap gedung itu, mereka berdua terdiam membisu. Tadinya sang perempuan tidak mengerti kenapa laki-lakinya menarik tangannya tanpa mengatakan apa-apa. Padahal mereka berdua tengah menikmati festival akhir tahun di tengah kota ini.

"Kenapa kita ke sini?" tanya si perempuan akhirnya.

"Coba tebak," kata si laki-laki dengan nada menggoda.

Si perempuan memperhatikan sekeliling. Atap gedung ini sepi, dan sepertinya memang tak ada orang lain di dalam gedung karena semua lampunya padam. Mengapa laki-lakinya sengaja mengajaknya ke tempat seperti ini? Apa karena ia ingin memberikan hadiah? Ah, ini kan hanya festival menyambut tahun baru. Mana ada orang yang memberikan hadiah saat-saat seperti ini. Dan hari ini juga jelas bukan ulang tahunnya.

Ah, dia tahu!

"Aku tahu!" seru si perempuan antusias. Ia mengangkat telunjuknya tinggi ke suatu tempat di keramaian. "Kembang api." Ia pun tersenyum penuh kemenangan.

Si laki-laki mengangguk. "Dan kita akan menikmatinya dalam 5...4...3..." Ia fokus pada jam tangannya.

"2...1..." Si perempuan ikut menghitung mundur dengan tidak sabar.

"PSIUUU! DUARRR!!! BLARR!!"

Semua orang bersorak sorai melihat langit yang kini penuh warna. Kembang api muncul di langit selama satu menit penuh. Waktu yang cukup untuk seorang laki-laki di atap gedung untuk melepas kedua sarung tangan, jaket, topi, serta pistol yang ia pakai, dan membuangnya ke tempat tersembunyi.

Sementara itu di hadapannya tergeletak si perempuan yang sudah tak bernyawa karena ledakan pistol apinya sejak detik pertama kembang api meledak.

#malamnarasiOWOP
Nana 8/9/2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar