Selasa, 21 Juni 2016

Komunitas Menulis Itu....

Lagi mau ngomongin tentang komunitas menulis, nih. Berdasarkan informasi dari penulis-penulis yang namanya udah beken sekarang, banyak dari mereka yang berangkat dari komunitas menulis. Dulu sih jamannya gue SMP-SMA, yang gede banget itu ya Forum Lingkar Pena (FLP). Novel-novel karya penulis FLP pun cukup laris dan jadi makanan kami-kami yang baru beranjak gede.

Sebelumnya sih, gue enggak pernah ikut komunitas menulis. Writing buddy, ada. Tapi kami bukan komunitas karena emang cuma berempat. Awalnya menyenangkan. Kami juga sering nulis bareng dan suka ngasih tantangan satu sama lain. Tapi pada dasarnya memang kami berempat tidak bisa dikategorikan ke dalam orang yang 'konsisten'. Hingga pada akhirnya, karena kesibukan masing-masing, kegiatan menulis kami pun perlahan berhenti.

Saat itulah ada salah satu dari kami yang mengusulkan untuk bergabung ke dalam komunitas menulis supaya kami kembali konsisten menulis, apapun itu. Komunitas tempat kami bergabung dan masih aktif sampai sekarang adalah OWOP (One Week One Paper). Komunitas ini bertujuan agar para anggotanya menyetorkan minimal satu tulisan tiap minggu. Lumayan cocok buat kami-kami yang suka enggak konsisten ini, kan?



Tapi, yang namanya komunitas itu pastinya ada enak dan enggak enaknya. Gue sendiri udah ngalamin pahit-manisnya tergabung dalam satu komunitas sejak SMA. Namanya juga orang dengan berbagai macam karakter tumplek jadi satu, enggak mungkin banget enggak ada cekcok. Apalagi, kalau kegiatannya banyak dilakukan di dunia maya.


Sejujurnya gue pun sempet berhenti dari OWOP karena suatu masalah. Tapi akhirnya karena ditawarin balik lagi, yaudah gue balik. Hahaha. Toh masalah yang waktu itu udah enggak jadi masalah lagi. Tapi, berhubung sekarang gue resmi jadi salah satu pengurus OWOP, tentunya gue bisa melihat anggota dari sisi yang berbeda. Kalau dulu posisinya gue sebagai anggota, ada anggota lain yang kelakuannya gue kurang suka, tinggal cuekin aja, beres. Sayangnya sekarang enggak bisa begitu, kan? Kalau ada anggota yang kelakuannya ajaib dan berpengaruh pada kenyamanan anggota lain, tentu itu udah jadi masalah bersama.

Berikut gue mau jabarin kelakuan yang dikeluhkan sebagian besar anggota komunitas menulis (terutama OWOP) oke, berhubung gue enggak pernah gabung komunitas lain, jadi gue enggak tahu gimana di tempat lain. Tapi harusnya sih sama aja.

1. Komunitas Menulis Bukan Tempat Kamu Mencari Penggemar Tulisanmu

Mungkin ini yang paling banyak dikeluhkan. Dalam komunitas menulis itu, semua anggota kedudukannya sama. Mereka adalah penulis/calon penulis. Jangan perlakukan mereka sebagai 'pembaca' saja, tapi perlakukanlah mereka sebagai 'penulis' juga. Contoh kelakuan anggota yang menganggap anggota lain hanya sebagai 'pembaca' adalah, hanya menyetorkan tulisannya untuk kemudian minta komentar. Sebaliknya, dia jarang atau bahkan enggak pernah ngasih masukan atau komentar untuk tulisan anggota lain. Lebih menyebalkan lagi kalau kamu cuma nongol pas setor tulisan. Sisanya... menghilang entah ke mana :)

2. Tidak Pernah Setor Tulisan dengan Alasan Apa Pun

Wah, yang ini sih keterlaluan. Untuk apa dong gabung komunitas menulis kalau enggak mau nulis? Bukannya gue bilang harus setoran terus menerus dan harus ikutan tantangan menulis terus menerus lho, ya (kalo bisa gitu sih top banget btw). Tapi seenggaknya, berpartisipasilah dalam kegiatan menulis yang ada di komunitas. Kalau alasannya sibuk, ya semampunya. Enggak mungkin kan 24 jam tiap hari, tiap minggu, tiap bulan sibuk? Luangkan waktu untuk menulis walau hanya sebuah puisi. Toh ini kan tujuan awal kamu ikutan komunitas menulis. Untuk Menulis.

Apalagi kalau ada yang masih alasan malu karena tulisannya jelek. Duh, mau malu seumur hidup? Yaudah enggak usah bermimpi jadi penulis :) Di komunitas menulis, semuanya belajar. Bukan masalah siapa yang nulisnya bagus atau jelek. Tapi siapa yang mau terus belajar menulis supaya tulisannya berkembang menjadi lebih baik.

3. Tidak Suka Menerima Kritikan

Pffft....
Guys, yang namanya berkarya, pasti akan selalu ada kritikan yang masuk. Mau penulis awam, maupun penulis kawakan. Mereka semua enggak akan pernah lepas dari kritik. Tinggal bagaimana cara kalian menerima kritik itu aja. Saring yang memang berguna, dan buang yang bernada menghina dan lebih mendekati troll. Duh, troll itu apa, ya? Sering pake istilah ini waktu masih aktif nulis di fanfiction.net. Pokoknya intinya, troll itu adalah komentar bernada menghina yang sebenarnya sama sekali tidak bisa disebut kritik yang membangun.

Jangan bersikap terlalu defensif dan menganggap pembaca tidak mengerti 'seni' yang kalian salurkan dalam tulisan kalian. Terimalah kritik dengan tangan terbuka, insyaallah kritikan itu yang akan menjadikan karya kalian selanjutnya lebih bagus lagi.

Gue pernah posting satu cerita di fanfiction.net, dan saat itu gue belum terlalu melek EYD...eh...EBI. Gue enggak paham mana 'di' yang disambung dan dipisah, gue kurang tau kata-kata mana aja yang seharusnya pake kapital, dan bahkan gue selalu salah ngasih tanda baca terutama dalam dialog. Tapi ada seseorang yang berbaik hati memberikan kritikan sampai kira-kira 1,5 halaman A4 khusus untuk EBI-nya aja. Kurang baik apa?

Gue sangat berterima kasih sama komentator yang satu itu, karena berkat dia gue bisa ngecek ulang satu-satu kalimat yang udah gue tulis. Tentunya, juga berusaha untuk tidak melakukan kesalahan yang sama di tulisan gue selanjutnya.

4. Tidak Pernah Memperhatikan Atau Bahkan Tidak Membaca Rules

Duh, ini sebenernya bukan masalah di komunitas menulis aja, sih. Tapi kalau masalah ini terjadi di komunitas menulis, efeknya berkali lipat lebih buruk. Bayangin dong, menulis itu kan berhubungan erat dengan membaca. Bagaimana mungkin membaca aturan yang enggak sampe satu halaman aja malasnya minta ampun? Kalau gini sih mending belajar baca dulu deh sebelum menulis.

Ini sering terjadi kalau ada kegiatan yang memang memerlukan aturan-aturan tertentu seperti tantangan menulis berhadiah atau kegiatan menulis SBT (Story Blog Tour). Aturan dibuat untuk memudahkan penanggungjawab dan anggota, kok. Jadi tolonglah... be cooperative, guys.

Ada temen gue yang pernah bilang "Lo harus selalu baca 'terms of service', jangan sampe setuju tanpa tahu semua isinya. Begitu ke belakang ada masalah, lo baru protes. Itu mah salah lo sendiri". Dan ini gue kena omel karena gak pernah baca 'terms of service' tiap bikin akun di medsos atau tanda tangan kontrak macam pemasangan TV kabel dan lain-lain. Dan gue mengaku salah xD

Lagian, kalau kalian ikutan lomba menulis resmi, kalian pasti akan baca aturannya baik-baik dan diikuti, kan? Daripada nanti udah capek nulis enggak tahunya enggak diikutkan karena tidak memenuhi syarat. Nah, walaupun OWOP hanya komunitas menulis, tetap saja aturannya sama walaupun memang enggak seketat lomba-lomba resmi. Kami selalu ngasih tahu kalau ada apa-apa yang tidak sesuai rules untuk diperbaiki terlebih dahulu.

5. Terlalu Sering Memposting Segala Hal yang Tidak Berkaitan dengan Tulis-Menulis di Grup

Iklan boleh, promosi boleh, ngasih informasi lain boleh, tapi jaga intensitasnya. Grup kan bukan papan iklan. Pikirkan anggota lain juga. Enggak sedikit yang risih kalau grup mendadak banyak iklannya. Jangan terlalu sering, apalagi kalau timingnya salah banget. Lah lagi ada kegiatan nulis tiba-tiba ada yang ngiklan. Honestly speaking.... it's annoying. Kalo pas grup lagi rame sama satu kegiatan, terus tiba-tiba ada yang ngiklan, jangankan dibaca, paling langsung scroll ke bawah suapaya enggak ganggu konsentrasi. Apalagi waktu lagi main game :v

Yah, itulah kira-kira tipikal kelakuan yang agak mengganggu kalau di dalam komunitas menulis. Ada yang kira-kira belum gue sebutkan? Coba kasih tahu di komen :D

Hal-hal tidak menyenangkan seperti di atas memang kadang-kadang bikin keki, sih. Tapi itu semua enggak bisa jadi alasan untuk menyerah lalu keluar dari komunitas. Ke mana pun kaki melangkah, karakter tiap orang memang berbeda. Kalau tiap beda sedikit terus menghindar, kapan majunya, dong? :)

Lagian, masih banyak hal menyenangkan yang bisa didapat dari suatu komunitas, kok. Buat gue pribadi, sih OWOP itu tempat menambah writing buddy. Enggak jarang juga gue dapet ide tulisan dadakan dari tantangan-tantangan menulis yang ada di OWOP. Jadi, tulisan gue ini bukannya menjelek-jelekkan OWOP, kok. Tapi buat nyindir anggota-anggota yang kelakuannya kayak yang gue sebutin di atas :p

Ayo, enggak ada kata terlambat buat berubah, kok.
#eh #ditimpuk


mejeng quote sendiri boleh dong :v

4 komentar:

  1. Bikinin quote #eh #inicontohkomentargaknyambung wkwkwkwk

    BalasHapus
  2. Poin 4 aye banget apalagi kalo nginstall nginstall wkwk *makinganyambung

    BalasHapus