Senin, 08 Juni 2015

Si Kucing Cantik dan Buruk Rupa

Belum lama ini gue diminta untuk menandatangani satu petisi oleh temen gue yang aneh, sebut saja namanya Zu.Petisi itu berisi tentang pelecehan terhadap kucing kampung oleh salah satu acara TV swasta. Rasanya percuma juga gue berusaha menyensor acaranya, orang gue berniat ngasih linknya. Wahahahaha

Nih.....

https://www.change.org/p/eatbulagaantv-minta-maaf-kpd-publik-melalui-tv-karena-melecehkan-kucing-kampung-kpi-pusat-beri-sanksi-kerja-sosial-berkaitan-dgn-kucing-kampung?recruiter=1865976&utm_source=share_petition&utm_medium=facebook&utm_campaign=autopublish&utm_term=des-lg-share_petition-no_msg&fb_ref=Default

Sejujurnya gue kesel-kesel-geli gitu baca petisinya. Mereka yang melecehkana kucing kampung diminta melakukan aksi relawan peduli kucing kampung. Wahahahaha, pasti kesel banget deh mereka, karena disuruh melakukan hal yang menurut mereka menurunkan derajat gitu :p Tapi itu hukuman yang pas, sih. Daripada pake kekerasan kayak yang mereka lakukan sama kucing-kucing itu....

Lagian sampe sekarang gue masih nggak ngerti....

Kenapa sih masih banyak orang yang membedakan kucing ras dan kucing lokal?

Padahal kan, kucing lokal di sini, pasti jadi kucing ras juga kalo dibawa ke luar negeri. Toh?

Lagian, emangnya kucing lokal itu jelek banget sampe nggak level deh kayaknya dipelihara sama orang-orang berstatus sosial tinggi? Kan mereka sama-sama kucing.

Oke persia lebih panjang bulunya, Scottish Fold lebih imut karna bermuka bulat dengan kuping yang terkulai ke depan, Munchkin selalu lucu karena badan mereka yang tidak pernah bertambah besar.

Kucing yang akan cebol untuk selamanya.....

Kamu mau apa, Dek? Ikan? Ayam? Daging? Sini tante beliin....
 Tapi bukan berarti kucing lokal itu jelek, lho. Mungkin kebanyakan orang menganggap mereka jelek karena yang kebanyakan mereka liat adalah kucing kampung liar yang sering lalu lalang di sekitar rumah. Ya iya mereka buruk rupa! Tapi itu karena mereka terpaksa nyari makan di tempat sampah, pas nyolong ikan di warteg apes karena disiram air panas sampe kulitnya melepuh, belum lagi menghadapi keisengan anak-anak bandel yang kerap melempari mereka dengan batu! Wajar aja mereka bulunya nggak teratur, korengan dan jamuran di sekujur tubuh, kurus kering dan kelaparan.

Emosi nih gue....

Aku kucing lokal, tapi aku unyuuh kan, Kak? Kakak boleh toel-toel perut aku kook~

Tapi abis itu aku boleh cakar muka kakak ya.....

Lagian kalo mau jelek-jelekan, kucing yang harganya puluhan juta ini jauh lebih buruk rupa daripada kucing lokal (menurut gue). Cuma karena kucing ini kucing ras yang termasuk langka, dan perawatannya super susah, jadi mahal....

Ini kucing jenis sphynx, kucing tanpa bulu. Geli, kan? Kayak anak tikus baru mbrojol
Lagi buka mulut aja gak ada manis-manisnya. Tapi harganya bisa 20-30 juta untuk satu ekor -_-

Kucing tetap kucing, apapun jenis mereka....

Masa kadar kasih sayang bisa berkurang karena beda ras? Itu sih namanya bukan kasih sayang, tapi pilih kasih! :(

Sejujurnya gue juga pernah merasakan beberapa kali tatapan meremehkan tiap kali gue bawa sapi ke dokter pas dia sakit. Malah sampe ada yang bilang "Itu kucing mungut di jalan?" sambil menatap gue heran seolah berkata "ngapain sih kucing jalanan di bawa ke dokter segala? Buang-buang duit aja...."

EMANGNYA SALAH APA GUE BAWA SAPI KE DOKTER KALO DIA SAKIT!?

Terus gue harus diem aja gitu ngeliat dia terkulai lemah tak berdaya di rumah? Nunggu dia sekarat sampe mati? Gue gak setega itu....

Lagian....

Sekarang ini di jalan bukan cuma bisa nemu kucing lokal aja, kucing ras yang akhirnya dibuang ke jalan juga udah mulai banyak :( Sedih banget kan ngeliatnya. Mereka cuma jadi korban lucu-lucuan orang yang sok-sok an pengin melihara kucing tanpa mau bersusah payah merawatnya seumur hidup. Iya kucing ras memang beda perawatannya, karena habitat asli mereka bukan di sini. Makanya mereka gampang banget sakit kalau nggak dirawat dengan benar dan dikasih makanan yang sesuai. Di lain sisi, perawatan kucing lokal emang nggak terlalu susah karena pada dasarnya mereka memang lebih tahan penyakit.

Kucing lokal kalau dibuang ke jalan, masih punya kesempatan hidup yang lebih tinggi daripada kucing ras. Kasian banget kalau ada persia yang keliaran di jalan dengan bulu yang menggimbal dan mulai tumbuh jamur di mana-mana.

Bahkan, saking banyaknya orang yang buang kucing ke jalan, shelter tempat penampungan kucing pun beberapa kali berkeluh kesah di media sosial. Penampungan mereka semakin penuh dengan kucing karena orang-orang yang tidak bertanggungjawab dan menyerahkan kucing yang mereka pelihara ke shelter begitu saja. Seolah-olah setelah puas bermain-main dengan kucing itu, mereka bosan dan berniat untuk tidak memeliharanya lagi. Bukan, yang mereka titipkan itu bukan kucing-kucing lokal lagi, tapi kucing-kucing ras mahal yang benar-benar harus rutin diperiksakan ke dokter dan perlu perawatan intensif.

Kalau emang nggak sanggup ya jangan beli laaaahhh....
Toh Rasulullah juga melarang....

نهى رسول الله صلى الله عليه وسلم عن ثمن الكلب والسنور
“Rasulullah SHallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang harga dari Anjing dan Kucing.” (HR. At Tirmidzi 1279)

Nah, lebih aman kalau mau pelihara kucing ya ambil aja di shelter kucing. Pasti orang-orang shelter merasa sangat terbantu. Yang mau kucing ras, di sana juga banyak, kok. Nunggu hibahan temen-temen yang punya kucing juga oke. Karena biasanya mereka tidak berniat menjual, tapi untuk pelihara semua anak kucingnya juga pasti kerepotan.

Gue juga sadar diri kok kalo perawatan kucing ras itu nggak main-main. Gue pengin banget punya kucing ras, dan beberapa kali berkesempatan untuk dapet anakan himalaya/persia dari temen. Tapi pada akhirnya nggak bisa gue ambil karena gue baru aja pindah rumah dan masih ada Sapi di rumah yang kecil nan sempit ini. Udah gitu masih aja ada yang protes soal gue pelihara Sapi ini. Jadi, nanti lah, kalo gue punya rumah sendiri, gue baru bisa mikir untuk nambah kucing lagi. Hahahaha.

Tenang saja nona sapi, meski kamu pengecutnya keterlaluan, sama bola aja takut, sama mobil lewat takut, ada petir menggelegar langsung ngumpet di kolong meja, sama kucing tetangga yang masih bayi aja takut, meski kamu sering ngeselin gara-gara bikin kulit akuh yang super mulus ini tiba-tiba penuh bekas luka gigitan dan cakaran, akuh gak akan menelantarkan kamu, kok.... #cium #terusdicakar


1 komentar:

  1. Setuju sama mbaknya, saya jg catlovers. Mgkin ga gt keliatan karena sampe umur 20thn aja blm punya kucing pribadi alias dr kecil cm bs piara liar (kucing jalanan yg tiap hari tak kasi makan, tp ga masuk rumah). Baru skrng nekat melihara walo msh ditentang ortu, sy ga akan jelek2in kucing manapun kl ada makanan pasti sy kasih, meski skrng yg sy pelihara adalah kucing ras yg kt org sih mahal perawatannya, terus saling ejek deh yg punya kucing kampung ejek kucing ras mahal peliharanya ribet en sebaliknya, bagi sy, ras atau bukan sama aja peliharanya, tetep akan sy vaksin dan kasi makanan yg saya usahakan akan kasih kl tinggal dlm rumah, harus bersih. Jd mau ras apapun itu wajib sy adakan untuk pet dlm rumah. Jadi ga ada bedanya kucing biasa sama ras, sama2 lucu, sama2 bagus tergantung yg merawatnya, sy yg tdnya suka sebel kl dicakar skrng sdh terbiasa mlh saya minta digigitin sm kucingnya sengaja ngulur tangan ke mulutnya. Mereka tdk benar2 gigit kl engga bete. Lagian kitanya jg ga akan mati, hanya karna luka mungil gt, salam catlovers :) skrng alhamdullilah di rumah sdh ada 6 kucing (bpk ibu anak dan teman2nya, pelihara 1 jd berbiak banyak hahaha)

    BalasHapus