Jumat, 01 Agustus 2014

Review Film 'Zombi Anget' (Warm Bodies)


"ZOMBIE ANGET"

Please, jangan tanya. Gue sendiri juga nggak tahu kenapa tiba-tiba nonton ini. Review yang gue buat mirip parodi penuh spoiler, tapi percaya deh, aslinya emang begitu filmnya. Bahkan ada sebagian dialog yang sama sekali nggak gue ubah dari aslinya. Sooo.....silakan dinikmati sebagai hiburan :))




R: Aku zombi, aku tidak ingat namaku, tapi sepertinya depannya huruf ‘R’. Kehidupan zombi itu tidak menyenangkan. Setiap hari kami hanya jalan berputar-putar tak tentu arah. Cari makan. Jalan-jalan lagi. Makan lagi. Pokoknya berhubung kami ini zombi, kami tidak tidur, kami tidak bisa mimpi, kami tidak bisa bicara selain ber-arrrhh-arrrrggg-arrrrhhh. Film ini bercerita tentang aku, si zombi ganteng.

PENONTON:
Gimana kami bisa tahu kamu ngomong apa kalau bahasanya pakai bahasa zombi?

R: Tenang. Aku bisa ngomong sedikit-sedikit

PENONTON: Katanya tadi zombi nggak bisa ngomong?

R: Soalnya aku zombi spesial. Diluar kenyataan aku masih ganteng meskipun jadi zombi.

PENONTON: *memutuskan untuk diam saja*

R: Bandara ini rumah kami, rumah para zombi. Tapi di dunia ini ada dua jenis zombi, yang masih berbentuk mayat seperti kami, dan zombi yang hampir menjadi  tengkorak. Kami menyebut mereka ‘boneys’, supaya terdengar imut (soalnya tampang mereka sudah terlalu seram). Mereka itu zombi yang sudah terlalu ‘zombi’. Maksudku....mereka sama sekali tidak berpikir lain selain membunuh dan memakan semua makhluk yang memiliki detak jantung. Kami, zombi mayat, setidaknya masih saling berkomunikasi satu sama lain. Dengan arhhh-arrrgg-dan-arrrrhhh. Kami saling mengerti.

R dan teman-temannya lapar. Mereka pun keluar dari bandara yang sudah jadi rumah para zombi dan mencari makanan ke luar.

JULIE: Virus aneh menyerang umat manusia, dan hanya sedikit manusia yang bisa bertahan dari virus tersebut termasuk aku. Sekarang kami tinggal di satu daerah yang dikelilingi tembok-tembok super tinggi untuk menghindari serangan para zombi.

PERRY: Kamu ngomong sama siapa, Jul?

JULIE: Sama....penonton

PERRY: Penonton apa?

JULIE: Sudahlah, lupakan.

NORA: Guys, aku dengar sesuatu....

Zombi pun menyerang mereka.

NORA: AAAAAAAAAAA!!! ZOMBI!! BUKANNYA TEMPAT INI AMAN DARI JANGKAUAN ZOMBI???

JULIE: Kita lagi di luar pemukiman Nora, ingat?

NORA: Ya ampuun!! Ngapain sih sebenarnya kita keluar dari pemukiman?

JULIE: Nggak tahu, di script nggak ada.

PERRY: Nggak usah ngobrol girls! Angkat senjata kalian!!

Perry menghujamkan pisau ke arah R, R pun menerkam dan memakannya.

R: Aku paling suka makan bagian otak. Karena aku jadi bisa merasakan memori manusia. Aku merasa....hidup....

R pun dapat melihat ingatan Perry, yang ternyata adalah pacar Julie. Setelah menikmati memori kisah cinta Perry dan Julie, R pun mendekati Julie.

R: Ju....lie....

JULIE: *shock, tidak mampu berkata-kata*

R memeperkan darah ke pipi Julie agar zombi lain tidak tahu dia manusia. Ia pun membawa Julie bersamanya. Julie takut digigit zombi, Julie takut menjadi santapan zombi, Julie takut R membawanya untuk persediaan makan malam. Karena rasa takutnya itu, Julie mengambil keputusan jenius, yaitu ikut R dengan tenang ke bandara yang penuh dengan zombi.

R: Aku....akan....menyelamatkanmu....

JULIE: Dengan membawaku ke sarang zombi?

R: ..... Maaf, otak zombi tidak berfungsi. Jadi jangan tanya yang susah-susah

JULIE: Oke, aku diem deh.

R membawa JULIE ke rumahnya, di dalam salah satu kapal tua yang ada di bandara.

R: *bicara dalam hati* Gawat! Julie takut! Oke, jangan bersikap aneh, jangan bersikap aneh, bersikap biasa saja....biasa saja....

R: Mau dengar musik?

JULIE: *makin takut dan shock*

Ternyata R benar-benar punya koleksi piringan hitam di rumahnya itu. Ia menyetel salah satu untuk mencairkan suasana.

JULIE: Kamu.....punya banyak piringan hitam?

R: Aku suka koleksi barang-barang....

JULIE: Kamu ini zombi lho

R: Memangnya zombi nggak boleh koleksi barang-barang?

JULIE: Errr....nggak sih. Cuma, kamu jadi kayak nerdy, bukan zombi....

Mereka berdua pun hidup bersama selama beberapa hari. Julie tidak pulang karena R bilang di luar bahaya. Padahal R hanya ingin lebih lama bersama Julie. Kebersamaan mereka membuat jantung R yang mati tiba-tiba mulai berdetak.

R:
Ini keajaiban cinta....

Penonton 1: Guys, gue mau ke kamar mandi dulu ya, kayaknya isi perut mau keluar.....lewat atas.

Penonton 2: Sama! Gue ikut dong!

Penonton 3: *masih makan popcorn, kebetulan nggak lihat adegan barusan*

Lambat laun, rahasia R terkuak. Julie diincar zombi dan boneys yang ada di bandara. Mereka kabur.

 

Di suatu rumah kosong.

JULIE:
Aku tidur dulu ya di kamar atas

R: Oke

Julie ternyata masih punya rasa takut. Ia merasa rumah itu angker. Oleh karena itu, otak jeniusnya memerintahkan mulutnya untuk bicara--
JULIE: R....temenin aku tidur dong....

Semua orang juga tahu, rumah kosong itu jauh lebih nakutin daripada tidur sama zombi. Iya, kan?

JULIE: R....semua zombi harus makan manusia, ya?

R: Iya....

JULIE: Kalau nggak makan, kalian mati?

R: Iya....

Penonton 1: Emang ada gitu zombi mati kelaparan??

Penonton 2: Sssstt!! Berisik ah!

Di saat adegan mereka berdua lagi hangat-hangatnya, R ngaku kalau dia yang makan tubuhnya Perry. Julie sedih. Julie pun kabur dan kembali ke pemukiman.
Sehabis kepergian Julie...

R:
Kenapa hatiku sakit begini? Kalau sakitnya seperti ini rasanya lebih baik tidak bisa merasakan apa-apa seperti sebelumnya...

Penonton 1: Guys, gue ke kamar mandi lagi ya, kayaknya isi perut mau keluar.....lagi.

Penonton 2: Gue ikut lagi dong!

Penonton 3: *masih makan popcorn, MASIH nggak lihat adegan barusan*

Pacar penonton 3: Mas, kok makan terus sih! Itu filmnya bagus lho, romantissss~

R kembali ke teman-teman zombinya. Ternyata teman-temannya juga mulai bisa merasakan detak jantung. Mereka juga tidak bisa kembali ke bandara karena mulai dikejar-kejar boneys. Mereka berubah. Mereka kembali mendekati sosok manusia lagi. R harus memberitahu hal ini pada Julie!

R: Julie, aku susah-susah masuk pemukiman manusia ini untuk ngasih tahu kamu. Aku berubah. Teman-temanku berubah. Kami semua bisa sembuh. Kamu harus menolong kami. Kamu harus membiarkan kami semua masuk ke pemukiman, kalau tidak boneys akan mencabik-cabik kami.

JULIE: Oke, ayo bilang ke ayahku yang jadi ketua pemukiman ini

NORA: Julie! Ayahmu itu tipe orang yang mengurungmu sebulan karna mencuri permen!! Kamu yakin dia akan percaya begitu saja??

JULIE: Percaya padaku! Semua akan berjalan lancar! Dandani R supaya lebih manusiawi. Pakai fondation yang banyak! Tambah blush on juga....yang banyak!

NORA: Oke....

Julie dan R pun bertemu ayah Julie.....yang langsung menodongkan pistol ke kepala R tanpa ba-bi-bu.

JULIE:
Oke, aku salah. R, ayo kabur!!

Julie dan R bertemu teman-teman zombi yang telah menunggu di luar pemukiman. Karena strategi negosiasi gagal, mereka pun terpaksa melawan boneys dengan kekuatan sendiri.

Di luar masalah itu, Julie dan R masih dikejar-kejar Ayah Julie dan para ajudannya. Mereka berdua sempat dikepung boneys di gedung lantai tiga dan tak ada jalan lain selain lompat ke kolam ikan lewat jendela. R pasang badan dan lompat dengan punggung menghadap tanah. Ia merangkul Julie di atas badannya untuk melindunginya. Mereka pun tercebur ke kolam ikan. Julie selamat. R tidak bergerak.

JULIE:
R!!!

JULIE: R!!! BANGUN! KAMU KAN ZOMBI!

R: *bangun* oh iya, lupa...

JULIE: R? Kamu.....

DOR!!

JULIE:
AYAH!! KENAPA KAU TEMBAK R??

AYAH JULIE: Menjauh dari zombi itu Julie....

JULIE: Tidak!! Dengarkan aku dulu, ayah!!

AYAH JULIE: Menjauhlah!!

Julie menatap R yang kini berlumuran darah....

JULIE:
AYAH! DIA BERDARAH! MAYAT TIDAK BERDARAH! DIA HIDUP!!!! *teriak bahagia*

R: .....

R: Sebentar lagi kayaknya aku bakal mati juga kok....

AYAH JULIE: *bengong*

JULIE: DIA HIDUP, AYAH!!

R: Kalau darahnya sebanyak ini kayaknya....

JULIE: *berlari menerjang sang ayah, lupa kalau R masih di kolam dengan darah yang mengucur deras*

R: Manusia itu memang kejam....

Julie dan Ayahnya beserta R naik mobil menuju ke rumah mereka. Ayah Julie sudah sadar kalau R kembali menjadi manusia. Tapi sepertinya dia melupakan fakta penting bahwa manusia yang tertembak butuh di bawa ke rumah sakit secepatnya.

AYAH JULIE: Kau masih berdarah?

R: *berpikir ini dia, akhirnya dia akan di bawa ke rumah sakit!* Iya, masih....banyak lagi....

AYAH JULIE: Bagus.

R: ....

Para tengkorak dihabisi. Para mayat kembali berjuang untuk mengingat bagaimana caranya hidup. Julie pacaran dengan R. Adegan terakhir membawa penonton ke atas balkon, menikmati percakapan Julie dan R.

JULIE: R, kau masih belum ingat namamu?

R: Belum.

JULIE: Pilih saja nama apapun yang kau suka

R: Tidak perlu, aku suka nama R.

TAMAT

WAIT!!! Penonton masih penasaran dengan satu hal terakhir. Terlepas urusan gimana zombi bisa balik lagi jadi manusia dengan sendirinya....

R: Dengan kekuatan cinta

Oke.... dengan kekuatan cinta *rolling eyes*

Tapi gimana caranya bekas luka yang ada di wajah R ilang sama sekali? Itu bekas luka lama bukan? Bekas luka yang akhirnya nutup sendiri waktu dia masih manusia, kan? Soalnya kalau dia luka pas udah jadi zombie, kan nggak bisa nutup lagi dong. Jadi, apa penjelasannya?

R: Dengan kekuatan cinta

Oh yeah, whatever.

*penonton bubar*

----
Seriously though, this whole film is just ridiculous.....

8 komentar:

  1. BAHAHAHAHAK
    Gue udh lama nonton, gue ngga merasakan apa yg aneh dr pilem ini. Gue cuma nikmatin kejar-kejarannya. Tapi itu juga.... aneh sih....

    Sudahlah Na, mungkin yg bikin skrip lelah dan jangan kasi pertanyaan yg susah buat dia. Kesian...

    BalasHapus
  2. Oh, fyi gue ngga merasakannya pas lagi nonton. Tapi pas lo bahas, gue jadi engeh. Soalnya klo ada pelem kejar-kejaran, gue emg jd lebih fokus ke situ. Termasuk..... pilem india. (Kejar2an, ngumpet di balik poon) bwakakaka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahaha, gue kebanyakan baca parodi 5 menitnya kang isman, jadi pengalaman nonton film nggak pernah sama kayak dulu. Gak fokus karna kebanyakan pertanyaan di otak :/

      Hapus
  3. Tadinya mau langusng komen "Thanks Na udah nonton film macam ini. You(r review) made my day~" eh, kesandung komen atas.

    .....Zu.... Fine.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahaha xD Bentar lagi gue bikin review lain, meskipun nggak sekonyol yang satu ini sih~

      Hapus
    2. Manaaaahhhh~~?

      Tapi asli ini film terkesan konyol banget jadinya. lol

      Hapus
  4. Hahaha seru nih, ngebedah dari sudut pandang yang beda. Menarik. Jadinya koplak juga. Itu yang pas ditanya, 'kamu ngomong sama siapa?' '...sama penonton.' :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru kalo bikin review begini. Daripada terus-terusan kecewa sama filmnya :))

      Hapus