Rabu, 05 Juli 2017

Review Film - World War Z

Parodi film dalam 5 menit.
Warning: Spoiler sampe akhir film. 


IMDb Rate: 7.0
Director: Marc Forster
Writers: Matthew Michael Carnahan (screenplay), Drew Goddard (screenplay)
Stars: Brad Pitt, Mireille Enos, Daniella Kertesz

Dunia diserang virus mematikan yang membuat orang berubah jadi zombie dalam 12 detik setelah terkena gigitan orang yang sudah terinfeksi.

Terry: Ssst.... Kita nggak nyebut mereka zombie, kita nyebutnya 'ZEKE'.

PENONTON: Kenapa gituh? Gejalanya sama aja, kan? Apalagi mereka juga peka sama suara.

Terry: Biar antimainstream.

PENONTON: ....

___
___

Terry: Jadi, Gerry, karena kamu dan keluargamu udah diselamatkan militer United Nations, kamu harus balas budi dengan membantu dr. Fassbach menemukan vaksin virus yang terlanjur mewabah di seluruh dunia, ini.

Gerry: Saya kan udah pensiun. Kalau saya nggak mau, gimana?

Terry: Kamu dan keluargamu bakal dibalikin lagi ke tempat asal.

Gerry: Ih, ngancem....

Terry: Jadi?

Gerry: Oke, deh.

______

Perjalanan berbahaya menemukan vaksin pun dimulai. Tujuan awal Gerry, dr. Fassbach, dan pasukan pelindung mereka adalah Korea Selatan. Kabarnya, virus itu mulai mewabah dari Korea. Padahal film 'Train to Busan' baru aja rilis di pasaran. Logikanya, virus Z ini baru mewabah empat tahun setelahnya.

Gerry: Pokoknya kalo ada apa-apa, ikuti perintah pasukan pelindung (sambil nunjuk tentara-tentara bersenjata), kamu bakal aman.

Fassbach: Siap.

Gerry: Ngomong-ngomong gimana caranya kita nemuin vaksinnya.

Fassbach: Lah, situ nggak tau? Dokter bukan, sih?

Gerry: Bukan. Saya di sini diminta tolong langsung sama pihak militer UN.

Fassbach: Dokter bukan, tentara bukan... bisa apa situ?

Gerry: Tapi saya tokoh utama.

Fassbach: Ck.

Fassbach: Yaudah deh. Pokoknya, untuk nemu vaksin dari suatu wabah, harus dicari dulu sumbernya. Cari bagian yang paling kuat dari virus ini. Biasanya, di situ jugalah letak kelemahannya.

Tentara 1: Kita akan melandas! Siap-siap, 'mereka' menunggu di bawah.

Pesawat pun turun, Gerry dan para tentara menyerang sekaligus melindungi dr. Fassbach. Dr. Fassbach yang nggak punya skil melindungi diri sendiri dari zombie akhirnya mati.......... kepeleset tangga pesawat.

Gerry: Dia mati, ayo kita cepat ke tempat tujuan.

Tentara 2: Loh kok dia mati? Dia kan orang yang paling penting dalam tim ini!

Gerry: Film ini nggak butuh dua tokoh utama.

Tentara 2: .....

______

Dari sisa-sisa laboratorium yang ada di Korea, tim Gerry mendapatkan informasi penting mengenai cara mencegah penyebaran virus Z dari tahanan yang menggelapkan senjata ke Korea.

Tahanan: Caranya gampang. (Dengan gigi yang tinggal 1, dia nyabut giginya pake dua tangannya).

Gerry: Iuuuuuuhhhhh....

Tahanan: (dengan mulut ompong, sambil nunjukin gigi terakhirnya yang dia cabut paksa). Virus tersebar kalau digigit. Copot aja semua giginya, maka mereka nggak bisa gigit lagi. Korea mencabut semua gigi zombi yang ada di sini dalam waktu 24 jam, dan sekarang mereka aman.

Gerry: (meringis geli, ngebayangin semua zombie di Korea ompong)

Gerry: (menoleh ke orang waras yang ada di ruangan itu) Nggak ada cara lain? Kayaknya metode nyabutin gigi zombie agak gimanaaa gitu buat film aksi macam ini....

Tahanan: Kalau mau tau cara yang lebih 'elegan', coba ke Jerusalem. Mereka selesai membangun tembok besar yang mencegah zombie masuk, tepat sehari sebelum virus zombie menyebar.

Gerry: Tapi mereka membangun tembok itu sudah sejak dulu.

Tahanan: Dan selesai tepat sebelum virus menyebar? Tidak ada kebetulan seperti itu. Mereka sudah tahu lebih dulu soal virus ini.

Gerry: (menoleh ke timnya) Kita ke Israel sekarang.

Tentara 3: Palestina, maksudnya?

Gerry: ?

Tentara 3: Israel bukan negara! Mereka cuma penjajah! Nama negara itu Palestina! --> simpatisan Palestina garis keras

Gerry: Oke... oke, Palestina. Pokoknya ke situ.

______

Tim Gerry pun berangkat ke Jerusalem dan ketemu dr. Jurgen. Dan dari dr. Jurgen, tim Gerry dapet info kalau mereka dapet info gara-gara menyadap sambungan radio luar negeri dan mendengar kata 'zombie'. Sejak itu mereka mulai membangun tembok.

Gerry: Bangun tembok? cuma gara-gara satu kata itu aja?

Jurgen: Nabi Nuh juga bangun kapal besar di tengah gurun.

Gerry: (gak bisa jawab)

_____

Dan ternyata meski udah bangun tembok gede, dalem negaranya masih kacau. Warga Palestina masih mengacung-acungkan bendera negaranya dengan bangga dan kayaknya minta Israel balikin tanah mereka (ya gue gatau apa yang sebenernya mereka omongin). Dan warga Israel juga ngacungin benderanya. Mereka saling bales kata-kata semacam pantun dan jadi agak ribut.

Gerry: Gawat, ini terlalu ribut.

Dan kekhawatiran Gerry terbukti. Ribuan zombie yang ada di luar tembok mulai membuat tangga manusia...eh, zombie...karena denger suara-suara ribut di balik tembok. Setelah saling injek, dan saling manjat satu sama lain, zombie-zombie itu pun berhasil masuk ke dalam. Dalam sekejap seluruh negeri kacau.

Gerry berusaha kabur, dan satu tentara cewek ngelindungin dia. Sampai akhirnya tentara itu kena gigit di tangan kirinya. Tanpa pikir panjang, Gerry langsung motong tangan tentara itu sebelum virusnya nyebar. Dan mereka pun selamat karena kabur naik pesawat.

Di pesawat yang dikira aman, ternyata ada satu zombie yang ngumpet dalem toilet. Oke, untuk ukuran zombie, dia jenius. Lalu, satu pesawat pun kacau.

Gerry: (berniat melempar granat)

Segen (tentara yang tangannya dipotong): Yakin kita nggak bakal ikut mati kalau ngelempar granat dalem pesawat.

Gerry: Tenang, saya kan tokoh utama. (lalu ngelempar granat)

Pesawat pun bolong, dan semua zombie yang ada di dalem langsung kelempar ke luar. Pesawat yang nggak mungkin bertahan dengan kondisi begitu akhirnya jatoh juga. Dan sebagai tokoh utama, Gerry selamat.

Gerry dan Segen bergegas ke gedung WHO yang secara ajaib berada nggak jauh-jauh amat dari hutan tempat pesawat mereka jatuh. Bisa ditempuh jalan kaki, dan tanpa kompas....

Gerry: Kami butuh bantuan kalian. Saya tahu cara untuk mengelabui para zombie.

Peneliti 1: Gimana?

Gerry: Zombie gak akan gigit orang yang terjangkit penyakit. Kita harus membuat diri kita sakit dengan bakteri/virus yang lain. Tentu yang ada obatnya.

Peneliti 2: Tapi ini harus dibuktikan dulu. Lagipula, tempat bakteri/virusnya ada di B Wings.

Gerry: Ada apa dengan B Wings?

Peneliti 3: (nunjukin kamera pengawas ke arag gedung B yang penuh zombie)

Gerry: (Dalam hati: duh kapan idup gue tenang kalo gini caranya)

Meski sempet ragu, Gerry pun akhirnya menerobos ke gedung B dan berhasil masuk ke dalam ruangan penyimpanan bakteri dan virus. Sayangnya, di luar ruangan sudah menunggu satu zombie yang siap menerkam. Gak tau cara lain, Gerry akhirnya menyuntikkan salah satu bakteri yang bahkan dia sendiri nggak tau namanya, dan nggak tau berapa tingkat bahayanya. Tapi karena dia tokoh utama, dia berhasil menyuntikkan bakteri yang tepat meski dengan metode cap cip cup belalang kuncup.

Teori Gerry pun terbukti. Nggak ada zombie yang mendekat bahkan gigit dia.

Gerry: Cara ini cuma untuk 'kamuflase'. Ini sama sekali belum berakhir.

Segen: Apa itu berarti bakal ada film keduanya? (berbinar-binar)

Gerry: Jangan ngarep ketinggian. Kalaupun ada, yang bakal dikontek duluan pasti tokoh utama.

Segen: :'v pengorbanan potong tangan masih kurang rupanya....

END

Harus diakui, film ini sesuai sama rate-nya yang lumayan tinggi. Untuk film zombie, ini keren. Aksinya dapet banget, sama kayak 'Shaun of the Dead' yang sisi komedinya dapet banget. Beberapa film zombie yang bagus sesuai genre-nya masing-masing, di antara sekian banyak film zombie lain. 

Dan yang paling gue suka, film ini punya penyelesaian yang jelas. Nggak kayak 'Shaun of the Dead' yang bikin zombie jadi piaraan (-___-)

Yah, pokoknya cukup puas lah nontonnya. Yang jelas dua film zombie yang gue sebutin itu jauh lebih kece daripada 'Warm Bodies' :v

Meski kayaknya semua film zombie bisa dibilang lebih kece daripada Warm Bodies, sih...

Ngomong-ngomong, gue juga pernah bikin parodi 5 menit-nya Warm Bodies di sini

Entahlah itu parodi apa nggak masuknya, soalnya hampir setengahnya gue ambil dialog aslinya. Dan itu udah cukup kocak :v

____

By the way, udah lama banget nggak nge-review film dibikin parodi gini. Ini aja film lama yang direview. Berharap ada yang mau traktir gue nonton film, sih. Biar gue bisa rajin bikin parodinya. Uhuk kode

Tidak ada komentar:

Posting Komentar