Ini adalah kelanjutan Story Blog Tour Romance/Angst OWOP II. Yang genre-nya jelas bukan keahlian gueh. Tapi gue udah berusaha keras membuat cerita ini senyambung-nyambungnya. And, here weeee go!
Chapter 1 - Luka Elisa (Nifa)
Chapter 1 - Luka Elisa (Nifa)
CHAPTER 4 - DUA SISI KOIN
Sepanjang perjalanan pulang, Tezar disibukkan dengan
pikirannya sendiri. Memang saat ini mereka hanya berteman. Oke, sahabat,
setingkat lebih tinggi daripada teman. Namun Tezar menganggap hubungan mereka
lebih dari sekadar sahabat. Dia sendiri belum bisa menentukan apakah
perasaannya pada Elisa ini bisa disebut cinta. Yang jelas, dia merasakan ikatan
aneh jika bersama Elisa. Sebab tanpa Elisa sadari, mereka memiliki kemiripan.
___
Alya terus memperhatikan Tezar yang berjalan perlahan dari
kejauhan. Meski begitu, ia dapat melihat dengan jelas wajah muram Tezar meski
cowok itu menuunduk dalam-dalam. Tezar berjalan tak beraturan sambil sesekali
berhenti untuk menendang-nendang kerikil yang ada di dekat kakinya.
Sejujurnya, Alya ingin sekali menghampiri Tezar. Namun, jika
ia tiba-tiba muncul di belakang Tezar dan menepuk pundaknya, pasti akan sangat
mencurigakan. Oleh karena itu, ia lebih dulu mengambil jalan memutar ke arah rumah
Tezar.
“Tezar bego!” umpat Alya diam-diam ketika menjauh dari jalan
yang ditempuh Tezar.
Entah ini kali keberapa Alya mengikuti Tezar. Dan lagi-lagi
tujuan cowok itu selalu saja rumah mewah milik seorang tuan putri yang manja.
Alya sudah curiga sejak SMP ketika Tezar perlahan menjauh darinya. Selalu saja
ada alasan Tezar untuk tidak pulang sekolah bersamanya, padahal rumah mereka
bersebrangan. Karena tak berani bertanya pada Tezar secara langsung, Alya
memilih untuk menguntit—ah, mungkin itu bukan kata yang tepat, mencari tahu dan
menjaga dari jauh mungkin lebih pas bagi Alya.
Saat itulah Alya tahu soal Elisa, yang merupakan teman
sekelas Tezar di SMP. Selama ini Alya tidak tahu kalau Tezar akrab dengan cewek
selain dirinya. Mungkin ini karena Alya berbeda kelas dengan Tezar dan Elisa,
sehingga tidak sadar sama sekali akan kedekatan mereka.
Awalnya, Alya hanya merasakan cemburu biasa. Namun perlahan
rasa itu berubah menjadi benci ketika Elisa membuka rahasianya pada Tezar.
Gadis itu menderita penyakit kejiwaan serius dan cenderung menyakiti dirinya
sendiri ketika ditimpa kesusahan. Bukan hanya gara-gara kenyataan itulah Tezar
menjadi lebih lembut dan terkesan selalu ingin melindungi Elisa, tapi juga
karena Elisa menjadi tambah manja dan selalu berlindung di balik punggung
Tezar.
‘Manja. Penakut. Pengecut. Lemah. Seharusnya cewek itu mati
saja sekalian,’ pikir Alya.
“Tezar terlalu bagus untuk tuan putri cengeng begitu!” umpat
Alya lagi sambil mempercepat langkahnya.
____
Seperti yang sudah Alya perkirakan, ia sampai lebih dulu di
depan rumah Tezar. Namun ia sengaja bersembunyi dan menunggu Tezar mendekat
sebelum menyapanya seolah mereka berpapasan secara alami.
“En, Zar!” seru Alya ketika bertatap muka dengan Tezar.
Tezar terdiam selama sepersekian detik sebelum menyapa balik
tetangga semasa kecilnya yang muncul tiba-tiba dari balik tikungan yang berada
persis di samping rumahnya.
“Oh, Al. Baru pulang?” tanya Tezar basa-basi.
“Iya. Lo sendiri?”
“Sama,” jawab Tezar singkat. Tentu saja ia berbohong.
Tezar sama sekali tidak berniat berbohong, sebenarnya.
Lagipula, tidak ada yang perlu disembunyikan selain masalah Elisa yang memang
sangat sensitif dan tidak perlu diumbar ke mana-mana. Hanya saja Tezar sedang
banyak pikiran, sehingga ia memberikan jawaban sesingkat mungkin.
“Lo nggak beli makan?” tanya Alya sembari melirik kedua
tangan Tezar yang jelas tidak membawa apa-apa. Sejujurnya ia hanya mencari-cari
alasan untuk terus mengobrol dengan Tezar. “Mau gue masakin?” tawar Alya penuh
senyum.
Alya menganggap hal ini sebagai kesempatan bagus. Sebab
sudah lama Tezar hidup seorang diri dengan mengandalkan tabungan ayahnya.
Ibunya meninggal saat melahirkan Tezar. Sementara ayahnya sempat hidup bersama
Tezar selama beberapa tahun sebelum dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Selama
tinggal bersama, ayahnya terus-terusan menyalahkan Tezar atas kematian istrinya
hingga sering melakukan kekerasan fisik. Beruntung Alya tahu karena pernah
mengintip ke rumah mereka. Saat itu ia penasaran pada Tezar kecil yang hampir
tidak pernah keluar rumah. Padahal Alya menginginkan teman sebaya untuk
diajaknya bermain.
Alya pun mengadu pada orangtuanya hingga ayah Tezar
dijebloskan ke penjara sebelum akhirnya dipindahkan ke rumah sakit jiwa. Sejak
saat itu, Alya dan kedua orangtuanya menawarkan Tezar untuk tinggal bersama
mereka. Namun Tezar menolak dengan tegas. Tabungan ayahnya cukup untuk
membiayai hidupnya hingga selesai kuliah nanti, dan saat itu Tezar sudah bisa
bekerja dan menghasilkan uang sendiri. Tezar memang sangat berterimakasih pada
Alya dan keluarganya yang membantunya keluar dari masalah. Namun Tezar tak
ingin hidup dari belas kasihan dan memilih untuk bangit serta berjuang sendiri.
Itulah tepatnya alasan mengapa Alya jatuh cinta pada Tezar.
Selain Alya, kedua orangtuanya, polisi, dan dokter yang
sempat menangani Tezar, tak ada yang tahu kalau tubuh cowok itu penuh luka
sayat dan sundutan rokok. Dulu bahkan keadaannya lebih parah. Sekujur tubuhnya
penuh lebam yang tak kunjung hilang karena pukulan yang ia dapat hampir setiap
hari.
Namun keadaannya yang seperti itu tidak membuat Tezar
minder, patah semangat, atau bersikap negatif. Sebaliknya ia tumbuh menjadi
anak yang aktif dan ceria seolah baru mengenal dunia luar. Luka-lukanya ia
tinggalkan di belakang, dan seingat Alya, Tezar jarang sekali menyinggung soal
itu. Kalaupun sempat terucap, ia bersikap biasa saja seolah itu bukan masalah
besar.
Tezar tersenyum tidak yakin mendengar tawaran Alya. “Hmm…
nggak usah deh, Al. Ngerepotin. Lagian gue nggak laper, kok.”
Cowok itu kemudian meninggalkan Alya setelah mengucapkan
terima kasih atas tawarannya. Sementara Alya masih terpaku di tempat saking
kesalnya. Demi Elisa, Tezar bahkan rela jauh-jauh datang ke rumahnya dan
mengajak gadis itu jalan-jalan ke Dufan hanya karena sedang sedih. Sementara
sekarang ia malah menolak kebaikan Alya yang ditawarkannya secara cuma-cuma.
BERSAMBUNG
Chapter 5 akan dilanjutkan oleh Zu.
Nantikan kisahnya di blog http://zu-chocoaizu.blogspot.co.id/
Horrai... Nana nulis romance-angst. Hahaha.
BalasHapus