Rabu, 14 September 2016

[Flashfiction] Dark Soul and White Thunder


DARK SOUL AND WHITE THUNDER

Tahu rasanya dibilang 'imut' saat kau meraung sekuat tenaga dan menunjukkan taring-taringmu yang begitu tajam?

Sakit.

Dan begitulah tepatnya yang kurasakan saat seorang--oke, dua orang--anak perempuan di hadapanku melihatku dengan tatapan berbinar-binar, dan bukannya lari terbirit-birit karena takut.

"Dia benar-benar menggemaskan!" seru salah seorang anak perempuan dengan rambut kepang.

Aku pun menoleh pada White Thunder, teman seperjuanganku sejak kami masih kecil. Aku yakin dia sama bingungnya denganku. Mungkin kami bisa melupakan pertengkaran kami soal perebutan tahta tertinggi dalam kawanan dan bekerjasama membaca situasi saat ini.

"Apa?" tanyanya datar saat sadar aku sedang menatapnya.

"Ini maksudnya apa?" tanyaku balik.

White Thunder menggeleng lelah sambil menghembuskan napas panjang. "Kenapa sih kamu selalu lama sekali membaca situasi?" omelnya.

Oke, kuakui aku memang lemah dalam hal itu. Tapi situasi saat ini benar-benar tak masuk akal! Bukannya kami berdua sedang bertarung habis-habisan di tebing? Kenapa sekarang kami berada di kamar bernuansa pink milik dua anak perempuan ini? Lagipula meski kutaksir mereka baru berumur belasan tahun, kenapa tubuh mereka besar sekali? Anak-anak seperti mereka seharusnya menjadi santapan siang kaum kami--camilan, malah.

"Dark Soul, We're already dead!" seru White Thunder tak sabaran.

"WHAT!?"

Aku. Sudah. Mati?

Serius?

Kapan?

"Oh, please. Aku enggak harus mengingatkanmu juga kenapa kita berdua mati, kan?"

Aku melihat White Thunder dengan tatapan kosong. Dan tampaknya dia sadar kalau dia terpaksa memberitahuku semuanya.

"Ini gara-gara kau kepeleset kulit pisang sialan itu saat kita bertarung! Kita berdua terjatuh dari tebing dan mati! Ini semua salahmu!"

Ya ampun, aku tidak pernah menyangka dua serigala terkuat kebanggaan kawanan harus mati dengan cara super konyol begitu. Kupikir White Thunder bercanda, tapi serigala yang terlalu serius seperti dirinya mana pernah bercanda?

"Lalu kenapa sekarang kita berada di sini?" tanyaku bloon.

"Aku tahu kamu bolot. Tapi masa sih kamu tidak pernah mendengar mitos yang sering diceritakan tetua kawanan?"

Aku menggeleng tak mengerti.

"Kalau kita mati dengan tidak tenang dan berubah jadi arwah, manusia dengan kekuatan khusus seperti Thalia dan Bianca bisa memanggil kita untuk menjadi elemen kekuatannya."

"Thalia dan Bianca itu dua anak kembar ini?" Pertanyaan bodoh. Tentu saja begitu, kan? White Thunder pun mengangguk mengiyakan.

"Jadi intinya..."

"Intinya, kita jadi peliharaan manusia!" potong White Thunder tak sabar.

Ya ampun, bunuh saja aku sekali lagi.

___

"Lihat Bianca! Yang hitam ini imut banget!" Thalia bersorak kegirangan.

"Ya ya ya. Yang hitam boleh untukmu. Aku ingin yang putih ini," kata Bianca.

"Oke, Blackie untukku!" Thalia memeluk Dark Soul sekuat tenaga dan membuat White Thunder tertawa terbahak-bahak akan nama baru yang didapat temannya itu.

"Tenang saja, kau juga dapat nama, kok. Marshmallow," ucap Bianca dengan senyum di wajahnya.

White Thunder pun mematung.

END

Seperti biasa, ini hasil tulisan kegiatan Malam Narasi One Week One Paper. Enggak ada ide banget pertama kali liat gambarnya. Mungkin karena gambarnya terlalu bagus juga, sih. Hahaha.

Pagi-pagi udah mikir ke sana ke mari mau buat tulisan apa. Mau bikin bertema HITAM-PUTIH dan mengabaikan serigalanya, ntar disangka talk show. Mau bikin romens antara orang berkulit hitam dan orang kulit putih ntar disangka rasis. Mau bikin cewek albino, tapi nggak ada ide buat eksekusinya. Dan 'serigala hitam'nya malah nggak dianggep. Duh....

Untungnya akhirnya bisa nulis walaupun agak dipaksa. Dan cukup puas juga sama hasilnya :)
Day 3! SAFEEE!! UHUY! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar