Belakangan, kalau ketemu temen seangkatan, pasti yang diomongin soal kerjaan. Ya, nggak seangkatan juga, sih. Pokoknya temen-temen yang sama-sama udah kerja beberapa tahun dan ngerasain kerja di beberapa tempat dengan berbagai kondisi (dan gaji) haha.
Milih tempat kerja itu emang nggak gampang. Nggak segampang waktu kita dulu milih SMP, SMA, atau Universitas. Waktu SMP-SMA, biasanya milih berdasarkan kepopuleran sekolahnya (itu juga kalau nilainya cukup, wkwk). Ya kalo gue sih milih berdasarkan jarak. Supaya bisa tidur lebih lama dan gak ngabisin waktu di jalan. Waktu milih Universitas, lebih sulit karena ada pilihan jurusan dan juga urusan uang kuliah.
Lulus kuliah, sebenarnya pilihannya nggak terlalu sulit. Karena untuk fresh graduate, yang penting kerja dulu dan nggak nganggur kelamaan. Alhamdulillah gue termasuk salah satu yang beruntung karena udah punya kerjaan, bahkan sebelum lulus kuliah.
Semakin bertambah pengalaman, pada akhirnya kita menjadi semakin pemilih. Nggak mau yang gajinya terlalu kecil, nggak mau yang bosnya rese, nggak mau yang lingkungan kantornya gak asyik, nggak mau kalau gak sesuai passion, nggak mau ini, nggak mau itu.
Muncul juga pemikiran lain yang akhirnya menjadi pertimbangan seperti "kalo tau kerjanya kayak gini mah gue ogah digaji segini", "gabut banget rasanya gue kerja di sini. Skill gue gak berkembang", "karir gue gak akan naik di tempat kayak gini, gaji aja gak naik-naik."
Dan banyak lagi hal yang jadi pertimbangan untuk kita bertahan, pindah, atau memilih pekerjaan baru.
Namun setelah lama kerja, gue sadar kalau pada akhirnya kenyamanan adalah yang kita cari. Bukan perusahaan ternama, bukan gaji besar, bukan karir, tapi pekerjaan yang tidak mengganggu hal-hal lain yang sebenarnya ingin kita lakukan, atau pekerjaan yang tidak mengganggu idealisme atau prinsip yang kita pegang. Sebab, pekerjaan bukanlah yang nomor satu. Pekerjaan hanya salah satu faktor penting untuk bertahan hidup, tetapi tetap bukan segalanya.
Beruntunglah kalian yang memang melakukan passion sebagai pekerjaan. That's wonderful. Tapi nggak semua orang bisa seberuntung itu, karena nggak semua orang punya kesempatan yang sama.
Dulu, gue pernah melakukan pekerjaan yang sebenernya gue suka (banget, gak boong), tapi kesenangan pekerjaan itu tidak berbanding lurus dengan gaji dan juga harus dibayar dengan hari sabtu-minggu gue yang nggak pernah libur. Libur gue hari senin, kayak museum. Tapi dibanding pekerjaan itu, ada satu hal yang lebih gue sukai. Sayangnya, gue beberapa kali harus melewatkan momen penting dari hal yang gue sukai itu karena pekerjaan. Terakhir, gue sempet nangis kecewa karena gue menang lomba review novel dan berkesempatan ketemu langsung sama penulisnya, ditraktir makan steak dan dapet kesempatan untuk ngobrol sama dia di restoran, tapi pada akhirnya gue nggak bisa pergi karena gue harus kerja hari Sabtu dan waktu itu belum bisa ambil cuti.
Sedih. Tapi lebih sedih lagi karena kalau gue terusin, gue akan banyak mengalami kekecewaan kayak gitu lagi. Selain itu juga, gue ketinggalan banyak hal bersama temen-temen gue karena sabtu-minggu gue full booked buat kerja. Basicly, I have no life. Libur hari senen gue mo ke mane? Ke museum juga tutup.
Berhenti dari pekerjaan yang satu, beralih ke pekerjaan yang lain. Ketika suasana cocok, gaji lumayan, jobdesk sesuai kemampuan, harusnya gue bersyukur. Tapi ternyata, pekerjaan yang satu ini cukup mengganggu idealisme dan prinsip yang gue pegang selama ini. Pada akhirnya gue memutuskan berhenti juga karena nggak mau hari-hari gue dipenuhi kejulidan karena harus ngedumel tiap hari menghadapi kenyataan di tempat kerja.
Setelah menghadapi banyak hal kayak gitu, kriteria utama yang diperlukan untuk mencari pekerjaan adalah, lo nyaman apa nggak?
Tentu saja, hal ini hanya berlaku untuk orang yang sudah berprivilese untuk memilih pekerjaan mereka, yaitu mereka-mereka yang udah lama bekerja dan punya banyak pengalaman. Bukan untuk kamu para fresh graduate yang baru mau cari kerja. Untuk kalian, cari pengalaman aja dulu. Pelajari dunia kerja dan cobalah bertahan sambil mencari apa yang nyaman untuk kalian. Lo maksain untuk langsung nyari pekerjaan yang nyaman pun nggak ujug-ujug bakal ketemu juga. Karena kamu baru bisa tau mana yang nyaman setelah merasakan banyak ketidaknyamanan.